Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menertawai Silogisme Absurd Muhammad Kece yang Sebut Nabi Pengikut Jin

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
25 Agustus 2021
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Muncul video-video yang menghina-hina Nabi dan Islam oleh seseorang bernama Muhammad Kece. Pffft. Mulaaay… mulaaaay.

Di sekitar teman-teman saya yang Nahdliyin, ada banyak orang yang geram sampai ubun-ubun melihat kelakuan Muhammad Kece dengan pernyataan-pernyataan kewanen-nya. Meski begitu, saya malah tidak langsung marah tapi malah tertawa ngakak ketika mendengar pernyataan-pernyataan beliau yang beyond.

Salah satu hal yang langsung bikin saya ngakak (dalam artian kaget dengan silogisme ajaibnya) adalah pernyataan ini:

“Muhammad ini dekat dengan jin. Muhammad ini dikerumuni jin. Muhammad ini tidak ada ayatnya dekat dengan Allah. Saudara yang punya pikiran, yang cerdas, mau ikut jin atau ikut Allah?”

Pada saat mendengar kalimat itu dari cangkem Muhammad Kece saya masih mengernyitkan dahi. Masih berusaha berpikir keras. Sebab, saya pikir awalnya ini manusia cuma kepleset lidah atau keseleo bibir, tapi ternyata yang kepleset dan keseleo malah bener-bener otaknya.

Apalagi ketika yang bersangkutan mengutip ayat dari surat Al-Jin ayat 19 untuk melegitimasi pernyataan ngawurnya itu, “Dan sesungguhnya ketika hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya.”

Entah dapat bisikan setan model gimana, Muhammad Kece dengan percaya diri tingkat Lionel Messi berkesimpulan bahwa ayat itu menunjukkan kalau Nabi Muhammad adalah pengikut jin.

Heh, Pak Kece, anoa lagi birahi juga tahu kalau dari kalimat itu tidak ada keterangan sama sekali bahwa jin adalah sosok yang diikuti Nabi. Terjemahannya saja menyebut kalau justru jin-jin yang mendekat ke Nabi (yang lagi salat) sampai mengerumuni, artinya yang ngikut itu jin-nya, bukan Nabi.

Ini kayak Muhammad Kece dikerumuni polisi di Bali, karena ditangkap untuk dibawa ke Bareskrim atas tuduhan penistaan agama. Kalau pakai silogisme ajaib Muhammad Kece yang blas nggak ada kece-kece-nya itu, haaa berarti Muhammad Kece itu pengikut polisi dong? Ya nggak gitu konsepnya, Maliiiih~

Tapi tidak hanya itu silogisme absurd yang bikin kita layak menertawai manusia satu ini.

“Kitab kuning katanya mengurangi terorisme? Tidak. Bohong itu. Yang mengurangi terorisme itu adalah murtad dari Islam. Yang mengurangi radikalisme itu adalah meninggalkan ajaran Islam. Kenapa? Karena Islam itu agama politik dari Arab.”

Pffft.

Sejujurnya ketika mendengar kalimat itu, satu hal yang saya curiga adalah Muhammad Kece ini sepertinya punya masalah serius dalam kemampuan membaca teks, meletakkan konteks, dan pada akhirnya bikin dia sembrono dalam kesimpulan.

Kalau memang cara mengurangi terorisme adalah dengan murtad, kan ya langsung merujuk pada kitab suci agamanya saja, bukan malah ke kitab kuning dong? Ini emang mau nyentil teman-teman Nahdliyin atau teman-teman pondokan aja sih sebenarnya. Apalagi penjelasan di akhir dikaitkan dengan politik agama di Arab. Pfft. Sumpah, saya sampai kehabisan kata-kata untuk memahami pernyataan si Mr. Kece ini.

Iklan

Tapi tentu bantahan-bantahan secara syariat sudah bakal muncul dari netizen kita soal ini. Satu hal yang saya rasa perlu garisbawahi, ungkapan Muhammad Kece ini jangan dijadikan provokasi yang memanaskan situasi.

Anggap saja itu orang lagi caper, jangan diseriusin karena itu membuatmu jadi selevel dengan Muhammad Kece kalau nekat mengajaknya berdebat. Dan saya yakin, siapa saja, mau dari agama apa saja bakal ogah berada satu level dengan manusia satu ini.

Lagipula berdebat dengan orang bodoh itu kayak bergulat dengan babi di kolam lumpur. Babinya sih seneng bisa berkubang lumpur, haaa tapi kamunya malah ikut-ikutan kotor.

Di lain soal, hal paling absurd soal pernyataan Muhammad Kece adalah soal ajakannya untuk tidak mengikuti ajaran Nabi. Hanya saja pada saat yang bersamaan di beberapa ceramahnya, dia malah mengutip hadis Nabi.

Lah? Ini bijimana ceritanya, nyuruh orang nggak percaya Nabi Muhammad tapi situ malah ngutip juga hadis-hadis Nabi.

Sebenarnya masih banyak hal menggelikan lain dari pernyataan Muhammad Kece, dan karena saking absurd-nya, saya sampai tidak tega untuk mengutip lalu mendengar lagi suaranya.

Satu hal yang paling ultimate dari ini semua adalah… blio ini menghina-hina Nabi, tapi namanya saja pakai nama Nabi. Hambok biar lebih nggak kelihatan hipokrit itu, ubah dulu lah nama situ. Bikin orang kalau mau geram sama situ jadi merasa sungkan karena ada nama Nabi di situ.

Dajjal aja kalau ketemu situ sungkem mungkin, Bro. Nggak bakal kepikiran lah dia bikin pernyataan-pernyataan kayak gitu. Atau malah nanti Dajjal bikin somasi ke saya karena merasa terhina disama-samain sama manusia satu ini.

Duh, sori ya, Jal. Saya nggak maksud.

BACA JUGA Fenomena Penceramah Modal Nekat dan tulisan Ahmad Khadafi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 25 Agustus 2021 oleh

Tags: BalihadisKitab Kuningnabi muhammadpenistaan agamaPolisiterorisme
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Guru SD dari Badung, Bali, menabung lama demi antar anak ke Audisi Umum PB Djarum 2025 Kudus MOJOK.CO
Ragam

Guru SD Bali Menabung-Seberangi Laut demi Anak Kejar Mimpi Bulu Tangkis di Kudus, Kebal Sorakan yang Menjatuhkan Mental

12 September 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.