Mendukung Klaim Indonesia Sebagai Negara Tersantai di Dunia

Indonesia negera tersantai MOJOK.CO

MOJOK.COIndonesia itu negara tersantai di dunia sesuai riset Lastminute. Ini klaim yang benar adanya dan wajib didukung. Bahkan dipertahankan untuk tahun depan.

Lastminute, sebuah penyedia jasa layanan perjalanan di Eropa baru saja menempatkan Indonesia sebagai negara paling santai di dunia. Kamu bisa baca sendiri soal pembuatan peringkat dan sampel yang digunakan lewat situsweb mereka.

Kebetulan, Beritagar sudah menyarikannya menjadi sebuah artikel. Jadi, kalau ada yang salah diterjemahkan, atau “tidak lengkap” dicantumkan, silakan salahkan Beritagar. Hehe…

Nah, buat kamu yang malas membaca sebuah artikel tapi cukup puas baca judul saja, seperti kebanyakan netijen Indonesia, saya kasih deh parameter yang bikin Indonesia sebagai tersantai di dunia.

Beberapa parameter yang digunakan adalah polusi suara dan cahaya, suhu, jumlah hari libur, serta jumlah spa di negara yang diukur. Hasilnya, Indonesia menempati peringkat pertama. Pertingkat kedua ada tetangga kita, Australia. Peringkat ketiga sendiri diisi oleh Filipina.

Sementara itu, yang menjadi destinasi terbaik 2019 adalah Selandia Baru dan Sri Lanka. Keduanya menempati peringkat keempat dan kelima dalam daftar negara tersantai di dunia. Nah, mari kita masuk ke dalam parameter yang lebih spesifik.

Hasil penelitian Lastminute menemukan bahwa Indonesia punya garis pantai yang sangat panjang, lebih dari 88 ribu kilometer. Nusantara ini pun terpilih sebagai negara dengan pantai terbaik untuk bersantai. Indonesia juga termasuk negara hijau karena punya lebih dari 186 ruang hijau. Suhu rata-rata 25 derajat, tidak panas tidak dingin, cocok menjadi tempat tinggal.

Perlu juga dicatat bahwa Beritagar menulis di sini ada 66 spa dan retret kesehatan. Untuk menikmati itu semua, pekerja di di Indonesia mendapatkan keleluasaan libur rata-rata 30 hari per tahun.

Apakah sudah semua? Nanti dulu. Ada satu lagi parameter yang dituliskan oleh Beritagar. Parameter yang dimaksud adalah (pemenuhan) hak-hak pribadi warga negara. Satu parameter ini tidak dijelaskan lebih lanjut. Tidak seperti ketika menjelaskan bahwa ada 88 ribu kilometer garis pantai atau ada 66 spa dan retret kesehatan yang menjadikan Indonesia siap menawarkan pengalaman bersantai terbaik.

Dari peringkat yang dibuat Lastminute, Indonesia berada di posisi 14 atau kedua terbawah dari 15 negara yang memperhatikan hak asasi warganya. Mungkin Beritagar dan Lastminute lupa memberikan penjelasan. Maklum, kalau tidak dijelaskan, pembaca bisa nggak tahu kalau di Indonesia ini semua hak asasi warga negaranya selalu diperhatikan.

Saat ini, di Indonesia, semua pemeluk agama bisa beribadah dengan nyaman, tenang, dan tidak merasa terancam. Bhineka Tunggal Ika sudah diserap secara paripurna. Pancasila menjadi pegangan hidup masing-masing. Saking santainya dengan perbedaan, ada pemeluk agama yang beribadah di trotoar. Bahagia betul mereka. Sampai-sampai tidak perlu di dalam rumah ibadah untuk menyembah Tuhan.

Nusantara ini juga tidak mempermasalahkan ketika ada sebuah simbol keagamaan tertentu di tengah makam agama lain. Tidak ada yang namanya dipermasalahkan, sampai perlu membuat surat pernyataan bersedia ketika simbol agamanya dipotong.

Nah, terbaru, di sebuah daerah, ada sebuah mozaik di tengah jalan yang dikagumi dan dirayakan banyak orang. Mozaik yang katanya menyerupai simbol agama tertentu itu ramai dirayakan. Banyak yang bahagia karena mozaik yang sebetulnya tidak dimaksudkan menyerupai simbol agama tertentu itu dibuat begitu indah.

Akidah dan iman rakyat di Indonesia sudah sangat kuat dan tebal. Jadi, meskipun menyerupai simbol agama tertentu, mozaik itu dipuji karena keindahannya, tanpa mempermasalahkan beberapa tuduhan. Ahh cuma tuduhan saja. Santai saja, simbol atau mozaik apalah itu nggak ada apa-apanya di depan iman yang kuat.

Mundur jauh ke belakang, Indonesia ini juga sangat santai dengan pemenuhan hak-hak kaum difabel dan mereka yang berbeda preferensi seksualnya. Semuanya berjalan dengan baik, bahkan diberi tempat dan perhatian.

Oya, bahkan perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi pun tidak diberangus haknya karena dianggap akan menggangu dominasi kaum laki-laki cupet. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang berpendidikan tinggi cenderung membuat anaknya tidak miskin. Di sini, semuanya itu sudah diberikan tempat dengan santai karena semua manusia itu pada dasarnya setara, baik hak maupun kewajiban.

Jadi, klaim negara ini sebagai negara tersantai di dunia itu sangat benar adanya. Baik alam dan tempat spa hingga 66 biji, hingga pemenuhan hak-hak dasar, semuanya sudah ada di Indonesia. Damn, I love Indonesia!

Exit mobile version