Kredo untuk Atasi Kebiasaan Overthinking: 'Dibayangkan Menakutkan, Dikerjakan Selesai' - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kredo untuk Atasi Kebiasaan Overthinking: ‘Dibayangkan Menakutkan, Dikerjakan Selesai’

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
1 Juli 2020
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jika mau contoh terbaik dari golongan overthinking, maka tak ada contoh paripurna selain anggota DPR RI. Ada RUU susah dibahas? Tareeek aja, Mang.

Masalah di sekitar kita itu kayak hantu. Seram, nakutin, bikin kita nggak mau deket-deket, dan kadang-kadang baunya tengik.

Kayak kamu yang sedang diburu masa studi padahal bayangan belum punya judul skripsi. Pikiran melayang ke sana kemari. Lalu kamu mikir setengah mampus cari solusi sendiri, sedikit keceplosan curhat di medsos, disamber netijen. Bukannya kelar, malah jadi twitwar.

Itu salah satu yang terjadi dengan orang dengan kecenderungan overthinking. Suka mikir berlebihan, puyeng sendiri karena kelewat takut mau eksekusi.

Kalau kamu mau dapat contoh terbaik dari golongan overthinking, maka tak ada contoh paling paripurna selain anggota DPR RI. Ada RUU PKS yang susah dibahas? Ya udah deh, tarik aja. Nggak usah dibahas.

Studi di Universitas Michigan, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian soal overthinking ini. Di sana disebutkan bahwa 7 dari 10 orang pada usia 25-35 tahun, punya kecenderungan overthinking. Membesar-besarkan masalah sepele atau emang punya masalah besar, tapi ogah diselesaikan karena ketakutan duluan.

Baca Juga:

politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
brin mojok.co

DPR Mendesak Kepala BRIN untuk Dicopot Terkait Kinerjanya

2 Februari 2023

Masih dari studi yang sama, overthinking jebul juga terjadi pada 6 dari 10 orang pada golongan usia 45-55 tahun.

Barangkali kamu bertanya, lah kalau gitu mereka yang digolongkan usia 17-24 tahun ke mana? Emang mereka nggak overthinking juga? Kan mereka lebih labil.

Oh, sayangnya, pada usia segitu kebanyakan remaja dan pemuda lebih spontan dalam bertindak. Jadi overthinking jarang ditemukan pada usia segitu. Yang ada ya justru action dan action. Kadang sampai nggak sempet mikir malah.

Sebentar, emang apa sih yang menyebabkan orang bisa overthinking?

Pertama, karena mikir risiko yang kelewat canggih. Mau usaha ternak lele misalnya, tapi takut dikecengin karena kebetulan kamu lulusan jurusan filsafat. Nggak jadi. Mikir skenario terburuk padahal belum kejadian. Lalu mikir. Depresi sendiri. Mutung.

Padahal kolam belum dibikin, bibit lele belum dibeli, pakan belum survei, bahkan kadang beli buku soal panduan budidaya lele pun belum, tapi pikiran sudah melayang kalau gagal panen gimana, kalau nggak ada yang beli gimana.

Hal-hal yang bisa dipelajari, tapi malah dipikir. Dipikirin doang tapi ya.

Kedua, bukannya terbayang risiko di depan, namun yang ada justru analysis paralysis. Memikirkan sesuatu secara berulang-ulang tanpa menemukan solusi. Sebenarnya ada solusi, tapi selalu cari yang paling enteng. Akhirnya? Macet mampus dan buang-buang energi.

Buat kamu yang merasa begitu, ini ada satu kredo yang lumayan bisa memancing untuk jadi orang yang nggak gampang overthinking, bahwa… “masalah itu dibayangkan semakin menakutkan, tapi kalau dikerjakan ya bakal selesai juga.”

Kayak kamu mencoba untuk kenalan ke seseorang yang kamu taksir. Takut, nggak percaya diri. Tapi kamu tahu, kalau kamu nggak memulai ya sama aja boong. Mau pacaran sama wacana apa gimana ceritanya? Mau kenalan aja sampai perlu terinspirasi penantian Liverpool juara liga. Keburu punya anak tiga, Cuuuk.

Padahal ketakutan itu muncul dari kita sendiri, dan perasaan ketakutan itu bisa berjalan sepanjang durasi kita enggan mengeksekusi. Bedanya, ketika kita mau mengeksekusi untuk mengerjakannya, ketakutannya emang memuncak, tapi cuma bentar doang lalu selesai. Sak ucrit.

Perkara akhirnya muncul masalah berikutnya (ditolak misalnya), ya paling tidak ketakutan itu sudah sirna dan berganti ke ketakutan yang lain. Fix jadi jomblo lagi, misalnya. Tapi kan yang penting ketakutan yang tadi udah ilang sepenuhnya.

Hal semacam ini emang terlihat sederhana tapi sangat tidak mudah. Soalnya, kalau kredo ini diartikan ke ranah ekstrem, jatuhnya bisa jadi sembrono. Artinya, “dikerjakan terus selesai” di sini ya tetep pakai perhitungan. Jadi jangan ditafsirkan juga sebagai pembenaran untuk aksi nekat.

Kalau mau contoh terbaik untuk menyederhanakan kredo ini, kita bisa berkaca dari status seorang senior, Mas Doktor Abdul Gaffar dengan penjelasannya soal sosialisme, kapitalisme, dan Pancasila yang sangat nggatheli.

“Mengapa kapitalisme unggul atas sosialisme?

Salah satu penyebabnya adalah: orang sibuk mengembangkan sosialisme sebagai DOKTRIN, saat kapitalisme berkembang di ranah PRAKTIK.

Pengembangan Pancasila selama ini lebih banyak mengikuti cara pertama.”

Dyar, bosque. Baru sadar ya, jebul kita ini udah overthinking sejak dari ideologi negara.

BACA JUGA Menghadapi Persoalan Hidup Dengan “Dipikir Karo Mlaku”, “Sing Penting Yakin”, dan “Mbuh Piye Carane” atau tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2020 oleh

Tags: dproverthingkingPancasilaRUU PKS
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

politisi perempuan mojok.co
Podium

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
brin mojok.co
Politik

DPR Mendesak Kepala BRIN untuk Dicopot Terkait Kinerjanya

2 Februari 2023
lembaga negara mojok.co
Kotak Suara

Yuk, Kenali 3 Lembaga Wakil Rakyat di Senayan!

24 Januari 2023
Profil Dyah Roro Esti
Kotak Suara

Dyah Roro Esti: Politikus Muda yang Perjuangkan Ekonomi Hijau

24 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
dunia ideal perempuan yang diimpikan kesetaraan gender feminis feminazi adalah misgonis adalah keadilan gender toxic masculinity adalah mojok.co

Dunia Ideal yang Sungguh Ingin Diwujudkan oleh Perempuan. Mungkin Nggak ya?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Liverpool Menjadi Entitas Terbaik Bersama Jurgen Klopp

Kredo untuk Atasi Kebiasaan Overthinking: ‘Dibayangkan Menakutkan, Dikerjakan Selesai’

1 Juli 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Terbaru

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
ratu tisha pssi

Ratu Tisha Bicara Soal Memajukan Sepak Bola Perempuan, Bagaimana Caranya?

4 Februari 2023
wali kota blitar mojok.co

Dendam sang Senior di Balik Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

4 Februari 2023
perbedaan reboot dan restart mojok.co

Ini Perbedaan Reboot dan Restart Biar Kamu Nggak Asal Pencet

4 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
uang pangkal ugm mojok.co

Rencana Uang Pangkal UGM Ramai Ditolak: Menyusahkan Mahasiswa dan Tidak Relevan

3 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In