Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Lihat Komentar Akun Twitter yang Di-Protect, Kayak Lihat Orang Lagi Bisik-Bisik

Audian Laili oleh Audian Laili
31 Mei 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Lihatin kolom komentar Twitter cuma, “Tweet ini tidak tersedia”. Ini tujuan para akun Twitter yang di­-protect pada komentar, apaan, sih? Kok, kayak lagi bisik-bisik.

Berselancar di media sosial memang menjadi hiburan sekaligus menambah pengetahuan—setidaknya update soal masalah paling viral menit ini. Dari proses perselancaran tersebut, selain melihat postingan orang-orang, saya juga senang sekali membaca komentar-komentar di dalamnya. Biasanya kalau di Instagram, akan muncul komentar-komentar dari akun-akun panjat sosial, dengan komentar yang sok asyique dan begitulah. Sementara di Twitter, ehm, nggak ada masalah, sih. Cuma, anu, saya sering merasa penasaran atau lebih tepatnya terganggu dengan komentar yang isinya, “Tweet ini tidak tersedia.” Kayak gini,

Hadeeeh, kira-kira, komentar mereka itu isinya apa, sih? Mereka-mereka yang punya akun Twitter di-protect dan ikutan komentar di situ, memang sengaja banget ya bikin orang lain penasaran? Para pemilik akun Twitter yang di-protect dan ikutan komentar nih, kayak tipe-tipe orang yang dalam situasi lagi ngumpul sama banyak orang, terus bisik-bisik cuma sama satu orang aja.

Bukan supaya pembicaraannya itu nggak menganggu “acara” yang tengah berlangsung. Namun, mereka melakukan itu semua dengan tujuan agar hal yang dibicarakan tersebut terjaga kerahasiannya. Iya sih, rahasianya terjaga, tapi dampak selanjutnya, malah bikin orang lain di sekitarnya jadi ngerasa curiga, was-was, tersinggung, sebel, dan berpikir: jangan-jangan mereka lagi ngomongin aku, nih~

Sungguh, keadaan kayak gini, bikin orang lain nggak nyaman. Pasalnya, aktivitas bisik-bisik itu menjadi terasa nggak sopan. Dan kita jadi ngerasa, kalau kita yang sedang dibicarakan karena ada yang sesuatu yang salah dengan diri kita. Membuat kita yang tidak terlibat dalam bisik-bisik itu jadi overthinking, kikuk, nggak percaya diri. Bikin kita jadi menerka-nerka, apakah bisik-bisik itu karena ada resleting atau kancing kita yang terbuka? Ataukah, ada sisa cabe di gigi kita yang tertinggal setelah makan lotek tadi siang?

Lebih parah lagi, kita-kita yang cuma bisa melihat sosok-sosok yang sedang berbisik-bisik asoy itu, merasa dikacangin. Padahal kan, lebih enak makan kacang, ya~

Oke, jadi seperti itulah kira-kira dinamika psikologis seseorang yang sedang membaca postingan dengan komentar, “Tweet ini tidak tersedia.” Bikin sebuah pertanyaan besar, kalian yang punya akun Twitter yang di-protect, pada komentar apa, sih? Kalian ngomongin aku di prosotan, ya? Iya? Iya, kan? Udahlah ngaku aja.

Ngomong-ngomong, lagian kenapa Twitter nggak langsung ngehapus komentar-komentar semacam itu aja, sih? Sekalian biar kita nggak tahu sama sekali. Daripada cuma tahu ada yang komentar, tapi kita nggak tahu apa yang mereka komentarin. Itu rasanya sungguh menyakitkan, Malih!!! Kalau memang kita nggak boleh tahu, yaudah nggak usah mancing-mancing dengan ngasih clue yang nanggung gitu, dong!

Kayaknya, dulu komentar-komentar yang justru kelihatan jadi kayak spam ini, nggak ada, deh. Atau saya yang nggak ngeh, ya? Akan tetapi, yang jelas komentar-komentar yang sungguh menganggu dan lebih baik dihempaskan itu, nggak muncul sesering ini. Yang mana, parahnya lagi tanpa rasa bersalahnya, malah dibikin lucu-lucuan sama para pemilik akun Twitter yang di-protect ini. Padahal, apa yang kalian lakukan itu jahat! Nggak ada lucu-lucunya sama sekali. Nggak ada ya. Paham?

Mereka-mereka ini, sepertinya memang perlu diingatkan lagi soal adab berbisik-bisik di depan umum, deh. Eh, atau emang pada belum ngerti, ya?

Jadi, wahai kalian para pemilik akun Twitter yang di-protect, yang nggak pengin dunia maya kalian tersentuh dan dicawe-cawe sama sembarangan orang. Mendingan, nggak usah banyak-banyak komen, deh. Percuma. Komenan lucu kalian itu, nyatanya nggak bisa dibaca sama semua orang. Jadi, nggak ada pengaruhnya bisa menghibur semua orang juga. Kalaupun kalian penginnya komenan sama orang yang udah saling follow-followan, mbok udah, mending lanjut di DM aja~

Sadarlah, bahwa komentar-komentar yang nggak bisa dilihat itu, sungguh mengganggu kenyamanan dalam nge-scroll kolom komentar.

Lagian, bukankah obrolan kalian yang sangat seru dan panjang itu, lebih nyaman ketika dilakukan melalui DM, saja? Jadi, obrolan yang kayak-kayaknya rahasia itu, jadi beneran terjaga kerahasiannya. Sungguh menjadi sebuah rahasia yang bukan kaleng-kaleng~

Terakhir diperbarui pada 31 Mei 2019 oleh

Tags: akun diprotectakun twitterbisik-bisikkomentar twitter
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Esai

Ada yang Lebih Sakti dari Roy Kiyoshi, dan Dia Akun Twitter

3 Mei 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Mitos kerukunan di desa bikin warga desa ingin merantau jauh dan hidup individualistik di perantauan demi hidup tenang MOJOK.CO

Mitos Kerukunan dan Hidup Ayem di Desa: Aslinya Penuh Kepalsuan, Baik di Depan tapi Busuk di Belakang

11 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025

Video Terbaru

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.