MOJOK.COÂ – Kabar Harun Masiku meninggal tiba-tiba beredar dan ramai diperbincangkan. Nggak usah spaneng karena nanti teori konspirasinya juga bakal menyusul.
Harun Masiku dan Nurhadi adalah dua orang top yang paling betah main petak umpet di negeri ini. Sejak awal tahun sampai musim pandemi, kasus mereka berdua nggak kunjung kelar. Padahal kata Ketua KPK Firli Bahuri, hampir mustahil koruptor yang posisinya ada di Indonesia raya ini nggak segera ketangkep. Duh, lha buktinya gini kok, Pak!
Layaknya kasus korupsi yang alot, Harun Masiku dan Nurhadi diduga kuat menyembunyikan sejumlah nama besar keterlibatan kasus korupsi di Indonesia. Singkatnya kalau Harun Masiku dan Nurhadi tertangkap, setengah kasus korupsi di Indonesia selesai. Dalangnya ketahuan, pertunjukan bubar, Indonesia makmur. Yaaaay!
Sayangnya itu cuma angan-angan aja.
Ketua Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia, Boyamin Saiman mengatakan spekulasi kalau Harun Masiku sudah meninggal. Bukan tanpa alasan, dugaan ini muncul karena Harun Masiku sudah ibarat hantu, nggak ada yang tahu. Mungkin beliau udah dijadikan percobaan di laboratorium dan bergabung di tim X-Men sebagai Invisible Man. Seru sekali.
Beda dengan partner in crime-nya, Nurhadi cenderung lebih mudah dilacak. Bung Boyamin bahkan tahu di mana Nurhadi tinggal, doi ngapain aja, sampai siapa yang bayarin apartemen mewahnya di SCBD Jakarta. Masalahnya sekarang KPK mau nangkep nggak nih? Gitu aja.
Balik lagi soal kabar meninggal koruptor kesayangan, Harun Masiku. Spekulasi ini memang cuma kesimpulan, tapi nggak menutup kemungkinan kalau kabar ini bisa jadi kebenaran. Meninggalnya bisa karena berbagai macam hal, karena terinfeksi covid-19 bahkan karena ditembak mati biar ‘bungkam’. Who knows?
Kalau kalian kebanyakan nonton film kriminal kayak saya, kalian mungkin membayangkan sebuah kemungkinan lain. Bisa saja Harun Masiku dibuat meninggal secara sengaja, tapi cuma hitam di atas putih. Sementara orang aslinya masih ada. Metode ini biasa dipakai sama penjahat-penjahat biar status buron yang mereka sandang otomatis hilang. Mereka pun terlahir sebagai jiwa baru dengan identitas baru.
Familier ya? Iya, saya juga teringat film 6 Underground kok. Harun Masiku meninggal itu bisa jadi akal-akalan aja. Biar dianggap selesai kasusnya, lalu namanya perlahan dilupakan. Sementara Harun Masiku yang asli membangun kehidupan baru, mengabdi pada orang kaya untuk menjalankan misi suka-suka. Manifestasi nyata untuk jadi hantu gentayangan.
Perkara wajah itu bisa diakali. Operasi plastik di Thailand aja bisa bikin upik abu jadi Cinderella apalagi cuma perkara kriminal yang melarikan diri begini. Harun Masiku mukanya diubah jadi mirip Roy Kiyoshi pun, dokter bedah masih sanggup.
Kematian adalah sebuah titik lemah bagi mereka yang hidup. Kabar kematian Hitler yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya saja bisa diplintir jadi teori konspirasi; kematian Fuhrer di Magetan setelah masuk Islam. Hanya gara-gara Stalin nggak mau mengakui kebenaran bahwa Hitler telah meninggal maka banyak masyarakat pro fasis yang masih berharap. Sampai pada akhirnya Stalin pun meninggal dan fakta kematian Hitler menggantung selamanya.
Saya jadi penasaran, teori konspirasi macam apa saja yang bakal lahir setelah Harun Masiku meninggal. Termasuk yang bakal digunakan oleh pihak berkepentingan. Uwh, pasti dibuat keren dan heroik nih.
Jujur aja kalau Harun Masiku meninggal, entah ditembak atau kehabisan napas akibat infeksi covid-19, kisah kasus korupsi di Indonesia jadi nggak asyik. Kalian tahu sendiri kalau intelijen kita belum secanggih CIA film-film Fast and Furious. Mereka bisa membuktikan fakta yang disembunyikan seolah jadi mudah, cetho welo-welo.
Ketika nonton film action kita tahu betul, sekecil apa pun informasi bisa jadi tarikan pelatuk buat ending yang memuaskan. Protagonis bakal dimenangkan. Kita tinggal duduk tenang. Tapi kalau di kehidupan nyata, mendengar Harun Masiku meninggal seolah pengin lemparin remote ke tv. Nggak berguna banget sih kenapa nggak ditangkap dulu!
Kalau Harun Masiku dan Nurhadi ini aman sentosa hingga hari ini, kelanjutan kisah kasus korupsi jadi kentang. Ibarat nonton film, penjahatnya baru kabur, belum sempat baku hantam, eh… udah selesai. Rasanya ngganjel banget, Bung.
Semoga teman-teman yang punya OCD (Obsessive Compulsive Disorder) nggak geregetan sampai gemas ya. Bisa-bisa kalian pengin terjun lapangan buat memburu Nurhadi dan Harun Masiku sampai ketemu. Kalau berhasil bagus sih, tapi kalau K.O di jalan ya kasihan.
Mari kita tunggu saja dengan nobar episode selanjutnya dari sinetron KPK featuring Nurhadi Apartemen SCBD dan Harun Masiku yang katanya meninggal. Semoga sutradaranya agak waras.
BACA JUGA Karena Jarang OTT, KPK Justru Dinilai Sukses oleh DPR atau artikel lainnya di POJOKAN.