Jokowi Pengin Omnibus Law Disahkan dalam 100 Hari, Mencurigakan Sekali Bukan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Jokowi Pengin Omnibus Law Disahkan dalam 100 Hari, Mencurigakan Sekali Bukan

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
20 Januari 2020
0
A A
Jokowi Pengin Sahin Omnibus Law dalam 100 Hari, Hmm Mencurigakan Sekali

Jokowi Pengin Sahin Omnibus Law dalam 100 Hari, Hmm Mencurigakan Sekali

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jokowi mungkin khawatir soal resesi ekonomi yang terjadi makanya berharap investor dapat menyelamatkan ekonomi melalui omnibus law ini. Tapi pak masalahnya tidak sesederhana itu!

Tahun 2020 ada 50 rancangan undang-undang (RUU) yang masuk ke dalam prolegnas prioritas. Tapi Jokowi secara khusus (((mengamanatkan))) agar Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) lebih dahulu dibahas. Jokowi bahkan memberikan tenggat waktu 100 hari untuk mengesahkan RUU itu.

Sebentar, sebentar kok buru-buru amat sih, pak?

Omnibus Law Cilaka ini draftnya saja masih belum ketahuan sama publik isinya gimana lho, Pak. Mbok ya nyuruh DPR tuh mendahulukan RUU yang udah jelas isinya tapi mandeg bahasan kayak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) aja pak. RUU PKS ini mendesak juga lho pak, bayangkan dari 2014 sampai 2018 saja ada lebih dari 20.000 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu kekerasan seksual di ranah KDRT atau pun kekerasan seksual dari relasi personal.

Omnibus Law Cilaka mah nanti-nanti aja. Disahkannya kalau sudah ada deal-dealan yang jelas antara buruh dan pengusaha. Suara buruh juga penting pak, mereka yang nantinya paling terdampak soal aturan ini. Ini kok pengin buru-buru tapi satgasnya cuma pengusaha aja.

Lagipula, kalau diburu-buru gini, kami kan jadi curiga. Kami takut RUU ini ujungnya kayak UU KPK yang… Anu, rasa-rasanya kok menguntungkan para koruptor saja.

Baca Juga:

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023

Kan horor pak kalau RUU Cilaka benar-benar mengabulkan ketakutan kami kalau RUU ini hanya menguntungkan para investor saja sementara buruhnya malah jadi korban cilaka.

Saya tahu bapak mungkin khawatir terkait ancaman resesi dan perlambatan ekonomi yang sudah mulai terjadi. Lalu berharap suntikan investasi bisa langsung menyelamatkan ekonomi negara.

Apalagi kalau melihat demografi pekerja kita yang kata BPS di tahun 2018 menunjukan kalau lebih banyak pekerja sektor informal (73,98 juta orang) dibandingkan pekerja di sektor formal (53 juta orang) yang artinya pekerja kita lebih banyak yang kesejahteraannya kecil, dan produktivitasnya juga rendah. Makanya bapak pengin Omnibus law segera disahkan biar mereka bisa segera terserap jadi tenaga kerja di sektor formal meskipun sekadar tenaga kerja kontrak. Yang penting, mereka bisa lebih produktif dan menghasilkan banyak uang.

Sampai di sini, saya tentu mengerti kenapa bapak menganggap Omnibus Law khususnya aturan mengenai pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel ini dianggap sebagai solusi utama untuk menarik investor dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Tapi di sinilah pak letak masalanya. Ini semua terdengar terlalu sempurna. Kalau kata dosen saya, tidak ada itu dunia sempurna yang seperti taman bunga. Kalau yang terlihat hanya yang indah-indah dan positif-positifnya saja, artinya kita sedang menyederhanakan masalahnya.

Kenyataan tidak akan seindah itu, Pak!

Selain kebijakan ini merugikan kaum buruh karena menurunkan kepastian kerja, memperburuk kondisi kerja dan kesejahteraan, sampai meningkatnya potensi ekspolitasi. Ada beberapa flaw yang sepertinya bapak lupakan.

Misalnya, karena lebih banyak pekerja di sektor informal tadi, mayoritas pekerja berada dalam posisi yang lemah. Karena mereka tidak terampil, peluang untuk naik level atau mendapatkan maksimalisasi pendapatan tidak akan terjadi karena pengusaha akan tetap membayar mereka secara murah. Ngapain bayar lebih mahal kalau stok pekerja informal yang bisa ditarik untuk bekerja banyak?

Kedua, kalau Omnibus Law ini betul-betul disahkan tanpa mencapai kesepakatan dengan para buruh sebelumnya, apa nggak bakal timbul demo besar-besaran yang nantinya malah mematikan ekonomi? Berapa kerugian yang akan dihadapi negara kalau itu betul-betul terjadi? Lah mending kalau buruh demonya cuman sehari dua hari. Kalau sampai seminggu? Dua minggu? Waduh bisa chaos pak. Bahaya!

Saran saya, daripada dikerjakan secara buru-buru lalu lebih banyak mudharatnya, seperti yang terjadi dengan UU KPK, mending dibikin santai dulu. Dibahas sambil ngopi-ngopi, jangan lupakan melibatkan semua stakeholder terkait termasuk serikat buruh.

Kalau bapak butuh uang cepat-cepat, daripada nungguin investor, mending usut aja tuh kasus korupsi di Jiwasraya dan Asabri yang merugikan negara 23 triliun lebih. Lebih nyata!

BACA JUGA Apa itu Prekariat dan Hubungannya dengan Omnibus Law yang Ramai Dibicarakan atau artikel lain soal PEKERJA.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2020 oleh

Tags: buruhjokowiomnibus lawruu cipta lapangan kerjaserikat pekerja
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Mahasiswa S2 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!
Movi

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm
Kotak Suara

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023
RUU PPRT
Kotak Suara

Lika-liku RUU PPRT yang Belasan Tahun Tak Kunjung Disahkan

20 Februari 2023
Jokowi 3 Periode Adalah Wujud Sikap Jokowi untuk Menampar Muka dan Menjilat Ludah Sendiri MOJOK.CO
Esai

Jokowi 3 Periode Adalah Wujud Sikap Jokowi untuk Menampar Muka dan Menjilat Ludah Sendiri

15 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kenaikan iuran BPJS kesehatan ketenagakerjaan terawan agus putranto biaya bpjs yang baru peraturan presiden jokowi pelayanan rumah sakit bpjs

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Dipertimbangkan Lagi. Menkes Lagi Galau ya?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jokowi Pengin Sahin Omnibus Law dalam 100 Hari, Hmm Mencurigakan Sekali

Jokowi Pengin Omnibus Law Disahkan dalam 100 Hari, Mencurigakan Sekali Bukan

20 Januari 2020
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In