Jika Jogja punya bakpia, Magelang punya getuk yang menjadi oleh-oleh khasnya. Makanan berbahan dasar singkong ini kerap diburu wisatawan yang datang. Getuk Magelang terbuat dari singkong yang direbus kemudian ditumbuk halus. Teksturnya lembut dan legit dengan cita rasa manis gurih. Biasanya diberi pewarna juga biar semakin menarik.
Meski kelihatan menggoda, tak semua getuk layak dibeli atau dibawa pulang. Apalagi buat wisatawan yang hanya melihat dari bungkus tanpa mengetahui cerita di baliknya. Kali ini saya akan membagikan beberapa getuk yang sebaiknya dihindari wisatawan demi kebaikan perut kalian.
#1 Getuk yang sudah dipajang terlalu lama di toko oleh-oleh
Dari sekian banyak jenis getuk, getuk lindri dan getuk tiga warna memiliki masa kedaluwarsa yang pendek. Lewat satu hari tanpa kulkas, getuk ini bakal berubah dari yang tadinya manis nan legit menjadi asem. Soalnya makanan ini konon katanya nggak memakai bahan pengawet.
Sayangnya, banyak pedagang oleh-oleh yang cuek soal ini. Getuk dipajang berhari-hari di suhu ruang, bahkan tanpa penutup.
Makanya kalau kalian hendak membeli oleh-oleh getuk Magelang, jangan percaya begitu saja dengan tampilan luar yang masih kinclong. Coba cium dulu aromanya. Kalau ada bau asem samar, itu adalah sinyal dari singkong yang sedang membusuk perlahan.
Baca halaman selanjutnya: Getuk tanpa label yang tak jelas asal-usulnya…
#2 Getuk Magelang tanpa label yang tak jelas asal-usulnya
Beberapa oleh-oleh getuk dijual dalam kemasan plastik transparan tanpa label. Tak ada nama produsen, tanggal produksi, apalagi kedaluwarsa.
Nah, kalau sudah begini, wisatawan sebaiknya jeli. Jangan sampai niat hati ingin membawa pulang oleh-oleh, tapi berakhir dengan penyesalan karena getuk yang tak jelas asal-usulnya ini. Takutnya, itu getuk sisa dua hari lalu yang cuma dikasih kemasan baru. Atau lebih parahnya lagi dibuat dari singkong sisa kemarin yang diproses ulang.
Kalau saya sih selalu menyarankan teman yang datang ke Magelang untuk membeli oleh-oleh getuk yang sudah terkenal namanya. Atau minimal, beli getuk di tempat yang jelas sudah terpercaya.
#3 Getuk yang warnanya terlalu mencolok patut diwaspadai
Apakah kalian pernah melihat getuk berwarna pink menyala atau hijau neon yang lebih cocok buat mewarnai tembok? Itu tandanya kalian melihat getuk dengan pewarna buatan yang berlebihan.
Biasanya, warna pada getuk Magelang cenderung kalem, nggak terlalu menyala. Warnanya bermacam-macam, ada pink, putih, cokelat, hingga kuning. Warna-warna itu didapat dari pewarna alami seperti daun pandan, atau pewarna makanan yang memang sudah terjamin keamanannya.
Akan tetapi kalau kalian menemukan getuk dengan warna terlalu menyala, kalian perlu waspada. Takutnya ada oknum nakal menggunakan pewarna yang bukan untuk makanan untuk mewarnai getuknya. Inget, getuk ini makanan, ia nggak butuh warna terlalu mencolok untuk jadi menarik.
Pernah ada berita soal keracunan massal gara-gara getuk beberapa tahun lalu, lho. Bukan getuk Magelang sih, tapi getuk yang disinyalir bikin keracunan massal itu diduga menggunakan pewarna yang berbahaya.
Intinya, jangan gampang tergoda dengan harga murah dan warna mencolok. Getuk yang baik tak perlu koar-koar untuk menunjukkan kualitasnya. Pada akhirnya, oleh-oleh itu bukan cuma soal rasa, tetapi juga soal cerita yang kita bawa pulang. Kalau akhirnya sakit perut gara-gara getuk kedaluwarsa, ya malu-maluin, kan.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Kuliner Magelang yang Jarang Disantap dan Dihindari Warga Lokal dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.
