Fenomena Pedagang Tetap Santuy Jualan saat Demo Sudah Ada Sejak Demo 1998

Belajar Gigih dan Jeli pada Starling yang Tetep Jualan dalam Demo di Jakarta MOJOK.CO

MOJOK.COBukan cuma mahasiswa dan masyarakat prodem, saat demonstrasi, segala jenis pedagang juga turun. Tapi pedagang starling alias kopi keliling tetep juaranya.

Water cannon, gas air mata, dan kericuhan adalah hal yang biasa-biasa saja kalau muncul di berita demonstrasi. Akan tetapi, yang juga selalu menjadi bahan cerita adalah kisah-kisah pedagang yang tetap stay cool menjual barang dagangannya saat demo tengah berlangsung. Bahkan ketika keadaan sudah genting yang memicu keluarnya insting untuk melarikan diri.

Saat demo tahun 1998 misalnya, beredar luas sebuah foto yang menunjukkan seorang bapak yang tetap berjualan minuman di tengah ricuh dan kejar-kejaran antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Atau dalam demo di Surabaya kemarin, ada video ibu-ibu yang tetap ngulek bumbu rujak dengan sangat santainya. Iya, ngulek, Teman-teman. Atau dalam demo di Jakarta kemarin yang menuntut pembatalan UU KPK dan RUU-RUU ngawur lainnya, banyak beredar foto yang menampakkan para penjual starling alias starbak keliling alias tukang kopi pakai sepeda yang tetap menjajakan jualannya, se-chaos apa pun situasi yang sedang terjadi.

Dengan modal sepeda, termos air panas, termos es, berbagai jenis minuman saset, air mineral, dan gelas plastik, mereka mendekat ke titik-titik keramaian. Sebuah terobosan baru dalam dunia perkopian dunia, untuk mendekati pasar, mendekati calon pembelinya. Maka tidak aneh kalau dalam demo kemarin, mereka tampak di berbagai sudut menyiapkan amunisi para pendemo atau aparat untuk nge-charge tenaga. Supaya tetap tangguh dan lantang bersuara.

Terkadang kita memang perlu belajar pada para penjual starling tentang kegigihan mencari nafkah. Bagaimana tidak, konsistensi dan sikap selo tersebut ternyata berbuah hasil banyak. Dilansir dari Detik Finance, penghasilan penjual starling berkat demo kemarin meningkat dua kali lipat.

Di hari-hari biasa, dalam sehari rata-rata mereka hanya bisa mengantongi Rp400 ribu. Akan tetapi, kemarin mereka yang berjualan di sekitar lokasi aksi dari pukul 6 pagi sampai 11 malam, rata-rata bisa menjual dagangannya senilai Rp1 juta. Bukankah ini berkah?

Pedagang kopi keliling atau di Jakarta biasa disebut starling selo saja melintas dengan sepedanya di antara kobaran api saat demonstrasi mahasiswa di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9). Diambil dari Instagram Tirto.id.

Nggak cuma kopi, pedagang sepatu pun masih sempat jualan di tengah demonstrasi di depan kantor Bawaslu, Jakarta, 21-22 Mei 2019. Diambil dari Twitter David Lipson.

Penjual starling dan pedagang jalanan lainnya adalah representasi dari sektor ekonomi informal dari masyarakat akar rumput. Mereka selama ini diam-diam telah termarjinalkan dalam struktur masyarakat. Sehingga mereka harus mengembangkan potensinya berkali-kali lipat lebih keras karena potensinya terisap oleh masyarakat kelas atas. Sektor ekonomi ini jarang diperhitungkan. Akan tetapi, justru dari sanalah tumbuh peran besar dalam penciptaan lapangan kerja, yang abai dipenuhi oleh negara.

Beginilah cara orang Indonesia bertahan hidup. Ketidakpastian hidup membuat kita tertempa untuk belajar melihat peluang. Ada kesempatan dikit, langsung cus. Soal risiko yang mungkin bakal didapat nanti, anggap saja sebagai kecelakaan kerja.

Bukankah selama ini mereka sudah terbiasa berkejar-kejaran dengan satpol PP? Hanya karena pemerintah menganggap mereka susah diatur dan sumber masalah. Padahal pemerintah sendiri yang (((memprivatisasi))) lahan publik menjadi “lahan usaha”. Lantas, apa ada bedanya?

Kalau dirasakan indah juga sebetulnya. Di tengah perjuangan para mahasiswa, ada rakyat yang tengah berjuang mencari nafkah. Ah, lagi-lagi memang betul kalau katanya hanya rakyat yang bisa membantu rakyat~

Eh, tapi anu mau tanya. Kira-kira para penjual starling ini bisa ditangkap sama aparat nggak ya? Bukan, bukan karena dia berjualan di tempat yang asal-asalan seperti biasanya. Tapi, karena dia dianggap sebagai salah satu pihak yang turut (((berkontribusi))) dalam memberikan suntikan tenaga orang yang lagi demo. Anu, cuma tanya aja saya, mah. Soalnya demo di depan Bawaslu waktu itu, yang ngasih air mineral aja bisa dijadiin tersangka.

BACA JUGA Permintaan Demonstran Sederhana, Negara yang Memperumitnya atau artikel Audian Laili lainnya.

Exit mobile version