MOJOK.CO – Nama Fadli Zon dikabarkan masuk dalam radar kabinet Jokowi. Tentu saja, politisi sehebat blio nggak boleh disia-siakan dong bakatnya.
Baru saja, CNN Indonesia merilis sebuah berita mengejutkan. Disebutkan bahwa politisi elite Gerindra Fadli Zon masuk dalam radar Presiden Jokowi untuk jabatan menteri dalam kabinetnya. Selain nama Fadli Zon, ada juga beberapa nama lain seperti Edhy Prabowo dan Sandiaga Uno.
Akan tetapi, ketimbang Sandiaga Uno dan Edhy Prabowo, tentu bakal sangat menarik membayangkan Fadli Zon beneran jadi “anak buah” Jokowi. Apalagi mengingat selama 5 tahun ke belakang, Lord Fadli sangat getol mengritik segala macam kebijakan Jokowi. Jangankan soal kebijakan Jokowi, soal hoaks DNA PKI-nya Jokowi aja Fadli Zon juga pernah berkomentar kok.
Melihat kapabilitas yang begitu dahsyat dari politisi kepercayaan Prabowo Subianto ini, tentu tidak salah pilih kalau Jokowi akhirnya luruh dan tertarik untuk benar-benar merekrut Fadli Zon menjadi salah satu Menteri dalam kabinetnya.
Sebab ada pepatah dari Kepulauan Faroe yang bilang begini, “Ketimbang berisik mendengar suara burung beo liar, kenapa tidak kau rawat dan pelihara saja itu burung?”
Apalagi Fadli Zon ini dikenal sangat multitasking dan multiguna. Mengritik sangat jago, tapi ketika dikritik kinerja DPR menurun drastis langsung minta dimaklumi. Jarang-jarang lho ada orang kayak begini. Sangat langka. Makanya itu blio perlu dilestarikan dengan dijadikan Menteri.
Akan tetapi, kalau misal—misalnya aja sih—Pak Jokowi agak-agak bingung mau memasukkan nama Fadli Zon ke kabinetnya, Mojok bisa aja sih kasih usulan. Ya nggak harus didengerin juga sih, Pak. Cukup dibaca aja. Lha wong bentuk usulannya juga tulisan bukan bisik-bisik. Nah, ini 3 jabatan Menteri yang cucok untuk Lord Fadli.
Menteri Perenungan
Jika dulu ada Kementerian Penerangan yang dijabat oleh Menteri Bapak Harmoko dan sudah dihapus oleh Presiden Gus Dur, maka sepertinya Pak Jokowi perlu juga untuk bikin kementerian baru dalam kabinetnya. Kementerian ini tentu saja dibikin demi mengakomodasi Fadli Zon. Ya iyalah, buat apalagi?
Nah, namanya: Kementerian Perenungan.
Tugas kementerian ini cukup mudah. Tugasnya dalam 5 tahun ke depan adalah merenung. Jadi ketika Menteri lain sibuk bikin program ini-itu, tugas Lord Fadli Zon cukup satu: merenung.
Lho, jangan tertawa. Ini serius.
Kenapa perlu ada Menteri Perenungan?
Berkaca dari pengalaman kabinet Jokowi selama 5 tahun ke belakang yang lebih demen kerja doang, maka rasa-rasanya diperlukan sosok dalam kabinet yang tugasnya emang nggak ngapa-ngapain sebagai penyeimbang.
Lha wong ketika kinerja Jokowi ada hasilnya, kritik yang sering nyamber adalah, “kerja doang sih nggak pakai mikir,” kok, makanya itu diperlukan sosok yang tugasnya memang cuma merenung dan berpikir agar kritik ini nggak muncul lagi.
Rasa-rasanya cuma Fadli Zon saja sosok yang cocok untuk menjabat kementerian ajaib satu ini. Sebab Fadli Zon kan bisanya emang cuma mikir doang. Gimana, klop to?
Menteri Komunikasi Informatika
Sebagai salah satu politisi yang sangat aktif di media sosial, Fadli Zon jelas sangat cocok menjabat sebagai Menteri Komunikasi Informatika (Kominfo). Lha gimana? Followers Twitter blio saja mencapai 1,3 juta lho.
Dengan followers sebanyak itu pula sebenarnya Fadli Zon nggak perlu jadi politisi segala kalau mau kaya raya. Dengan followers sampai 1,3 juta kan ya tinggal jualan minyak kutus-kutus pasti laris manis kok kalau blio mau mah. Tapi memang blio memilih jalan pedang sebagai politisi demi niat mulia memajukan bangsa.
Apalagi Fadli Zon juga sangat interaktif dengan followers-nya. Seperti misalnya ketika Lord Fadli bikin polling Pilpres 2019. Lalu tanpa diduga hasil polling tersebut malah memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Tak berselang lama blio lalu menghapus hasil polling itu karena menduga ada akun bodong yang ikut bermain di sana.
Sebuah langkah yang sangat brilian bukan? Ketika Kementerian Komunikasi Informatika saja butuh waktu agak lama untuk medeteksi sebuah aktivitas di sosial media ada campur tangan akun bodong atau tidak, Lord Fadli hanya perlu waktu beberapa detik untuk tahu.
Nah lho, ini jelas menunjukkan kalau blio sebenarnya cukup ahli dalam bidang teknologi informasi. Kalau selama ini blio nggak pernah menunjukkan kemampuan expert di bidang itu, ya nggak enak aja sama Roy Suryo. Satu koalisi kok disaingi. Lord Fadli kan orangnya low profile.
Menteri Pemuda dan Olahraga
Fadli Zon memang tidak dikenal sebagai politisi yang sporty. Bahkan aktivitas olahraga blio masih kalah jauh ketimbang Sandiaga Uno atau Susi Pudjiastuti—misalnya. Namun bukan berarti jiwa-jiwa sporty beliau tidak pernah tampak selama ini.
Mungkin untuk olahraga-olahraga dengan gerakan fisik kayak lari atau renang, Lord Fadli memang nggak jago. Tapi blio selama ini dikenal sangat jago silat. Bahkan dari cabang olahraga ini pula, untuk kali pertama sejak Pilpres 2014, Jokowi dan Prabowo bisa berpelukan bareng dengan atlet silat, Hanifan, peraih medali emas saat Asian Games 2018 silam.
Jika Hanifan hanya secara simbolik merangkul Jokowi dengan Prabowo saja sudah bisa bikin bangsa ini adem secara sejenak, sekarang coba bayangkan kalau yang merangkul itu adalah Fadli Zon? Sudah pasti efeknya bakal berlipat-lipat dong pastinya.
Bedanya, jika Hanifan sangat jago di bidang silat, Lord Fadli juga sangat jago di silat cabang yang lain. Bahkan konon blio sudah berhak memakai sabuk hitam saking jagonya. Iko Uwais? Yayan Ruhian? Pff, mereka mah amatir kalau di hadapan jurus silat lidah Lord Fadli.