Kalau boleh bilang minuman apa yang orang suka tapi saya benci betul, dengan lantang saya akan bilang matcha dan es jeruk. Kenapa saya nggak suka kedua minum tersebut alasannya sederhana. Untuk matcha, jelas nggak enak. Minuman apaan itu?
Untuk es jeruk, sederhana: saya adalah penjudi yang buruk, dan minum es jeruk tidak ada bedanya dengan berjudi.
Tiap kali saya pesan es jeruk, saya hampir selalu dapat zonk. Kalau nggak enak, ya nggak enak banget. Niatnya pesan minuman yang menyegarkan, ujung-ujungnya malah dapat minuman paling menyedihkan sedunia. Kadang saya bertanya-tanya, kenapa bisa jeruk yang sesegar itu, dijadikan minuman, malah marai misuh?
Bukan berarti saya tidak pernah minum es jeruk enak. Pernah, dan itu kenangan yang menyenangkan. Tapi sangat jarang. Kayaknya, dari 10 percobaan beli es jeruk, saya cuman ngerasain sekali. Judi parlay saja punya kans menang yang lebih besar ketimbang ini.
Semua es jeruk yang rasanya menyedihkan itu punya masalah yang sama, apa saja itu? Nih, saya kasih daftarnya.
Jeruk super kecut
Semua es jeruk tidak enak yang saya rasakan, rata-rata rasanya kecut. Kecut buanget. Benar-benar tidak bisa dinikmati, bahkan ketika gula sudah teraduk rata. Bayangkan, gula segitu banyak masih kalah dengan kecutnya jeruk, po ra edan?
Saya nggak tau penjualnya tahu apa bodo amat kalau jeruknya kecut banget. Mungkin tahu, dan peduli setan. Bisa jadi mereka beli pas belum mateng-mateng amat, biar sekalian mateng nantinya, jadi nggak cepat busuk. Oke, saya tau itu emang strategi biar hemat, tapi pernah nggak kepikiran itu bikin pembeli kapok?
Terlebih, untuk saya pribadi, rasa kecut itu mengerikan. Saya punya masalah asam lambung yang gampang terpicu saat makan sesuatu yang kelewat asam. Minum es jeruk kecut bisa bikin saya tumbang meringkuk karena asam lambung naik mendadak. Makanya, kecuali saya bisa memastikan es jeruknya tidak kecut, saya nggak bakalan pesen.
Well, itulah kenapa hampir 3 tahun saya tak pesan es jeruk sekali pun.
Bulir jeruk yang ke mana-mana
Sebenarnya ini berkaitan dengan sebelumnya. Bayangkan bulir jeruk super kecut tersebut tergigit, dan menambah kecut yang ada di dalam mulut. Bah, membayangkannya saja nggak kuat saya.
Kalau manis kayak Pulpy mah nggak masalah. Lha ini udah nggak manis, nggak enak, bikin sensasi minum makin menyedihkan. Ya saya tahu susah bikin bulirnya nggak ke mana-mana, wong diperas. Tapi kan, kalau jeruknya sudah menyedihkan kualitasnya, ya sensasi makin menyedihkan dong.
Mana kadang nggak cuman kecut, pait juga. Argh.
Kualitas jeruk yang meragukan
Kalian pernah nggak liat jeruk yang dipake buat bahan es jeruk? Nah, pernah nggak memerhatikan kualitasnya?
Kadang, saya melihat jeruk yang jadi bahan itu dalam penampilan yang gitu banget. Keliatan kering, nggak segar, dan nggak meyakinkan. Saya herannya kadang kok pede banget naruh itu jeruk di bagian yang keliatan pelanggan. Misalnya nggak keliatan mah oke-oke aja. Kalau keliatan malah bikin ragu.
Kelewat pahit
Ini masih berhubungan sama bulir tadi. Kadang, ada bulir yang pahit. Tapi menurut Alodokter, rasa pahit di es jeruk disebabkan minyak atsiri yang ada di kulit jeruk. Minyak tersebutlah yang bikin aromanya terasa segar. Aroma ya, bukan rasa.
Kalau tercampur, rasanya aduhai pahit. Sensasi pahitnya juga nggak menyenangkan kayak kopi. Kalau pahit dan kecut banget bercampur, ya gula pun nggak ngaruh. Nah, kandungan minyak atsiri ini lebih tinggi saat jeruk dalam keadaan belum matang.
Nah, kalau ngrasain es jeruk yang kecut plus pahit, bisa ditebak jeruknya kek gimana.
Itulah hal-hal yang bikin es jeruk nggak enak. Sampai sekarang, saya nggak tertarik sama sekali untuk pesan. Mending es teh, atau malah air es. Jelas seger, aman. Kecuali kalau airnya bermasalah, nah baru. Baru pusing.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pertarungan Es Teh VS Es Jeruk bersama Pendukung Militan Keduanya dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.










