Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Dari Yenny Wahid sampai Hanum Rais, Inilah Para Srikandi di Kubu Jokowi dan Prabowo

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
14 November 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mojok Institute bekerja sama dengan Gardamaya membuat daftar barisan emak-emak, dedek-dedek, atau sebut saja para Srikandi pilih tanding yang siap meramaikan Pilpres 2019.

Pemilihan Presiden tidak hanya soal pertarungan antara Jokowi dengan Prabowo atau KH. Ma’ruf Amin dengan Sandiaga Uno secara langsung, agenda politik lima tahunan ini juga berisi pertarungan antar calon-calon legislatif dari masing-masing tim kampanye.

Menariknya, saat ini tidak hanya bapak-bapak seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Masinton Pasaribu, atau Budiman Sudjatmiko yang punya panggung, melainkan barisan emak-emak juga ikut meramaikan pertarungan ini untuk merebut hari rakyat.

Bahkan Pilpres 2019 kali ini barisan pendukung antar pasangan calon bisa dibilang lebih variatif. Karena beberapa simpatisan atau tokoh politik tidak hanya berstatus emak-emak saja, melainkan ada juga tokoh yang masih kinyis-kinyis. Tokoh yang menawarkan kesegaran baru—baik bagi kubu Jokowi maupun kubu Prabowo.

Untuk menambah kesegaran itu, kali ini Mojok Institute bekerja sama dengan Gardamaya membuat daftar barisan emak-emak, dedek-dedek, atau sebut saja “Para Srikandi” pilih tanding yang siap meramaikan Pilpres 2019. Siapa saja mereka?

Emak-emak

Sebagai Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa hampir mustahil tidak mendukung Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin. Ibarat paket komplet, segala atribut latar belakang Khofifah memang mengarah ke Jokowi.

Khofifah memang jadi Gubernur Jawa Timur 2018 karena diusung Partai Demokrat, partai yang sedari awal akan mendukung Prabowo dalam Pilpres. Hanya saja, karena sikap Demokrat yang benar-benar demokrat dengan membebaskan orang-orangnya bebas memilih mau Jokowi mau Prabowo, maka Khofifah pun memanfaatkan kelonggaran itu dengan sebaik-baiknya.

Apalagi status Khofifah bukan kader partai tersebut. Malah Khofifah merupakan alumni kader partai PPP dan PKB. Dua partai yang saat ini merupakan bagian dari koalisi PDIP. Terlebih ada sosok KH. Ma’ruf Amin, sesepuh Nahdlatul Ulama. Sebagai kebanggaan Muslimat dan Fatayat Jawa Timur, ya jelas Khofifah bakal mendukung tokoh NU ketimbang tokoh Post-Islamisme.

Di sisi lain, ada sosok Neno Warisman di kubu Prabowo.

Sebenarnya untuk daftar ini, perbandingan yang pas untuk Khofifah seharusnya Ratna Sarumpaet karena begitu vokal dan lebih disorot. Hanya karena ada kasus yang-kamu-juga-tahu, akhirnya yang dipilih ya Neno saja. Lagian juga penggantinya juga sama-sama seniman—dulunya.

Tidak seperti Khofifah yang memang sudah berada di jalur politik sejak lama, Neno Warisman termasuk tokoh politik pendatang baru. Meski begitu, karena sudah populer sejak tahun 1980-an sebagai penyanyi dan artis, Neno langsung bisa mengimbangi Khofifah dalam hal…. popularitas di dunia politik.

Apalagi usai tidak lagi bergelut di dunia hiburan, Neno juga aktif dalam dunia religi selain dunia politik. Beberapa aksi bela umat Islam Neno juga aktif ikut serta. Hal yang sedikit banyak cukup mampu mengimbangi sosok Khofifah yang sudah aktif di dunia religi sejak kecil.

Milenial dan Sosialita

Di bagian srikandi kinyis-kinyis atau milenial ada sosok Tsamara Amany di pihak Jokowi dan Rahayu Saraswati di pihak Prabowo. Selain tidak mengenal gender, dunia politik Indonesia juga tidak mengenal usia. Maksudnya kalau kamu memang bagus maka kamu akan bisa punya panggung dan diakui—yah setidaknya masih dalam proses begitu.

Usia kedua politisi muda ini memang terpaut cukup jauh. Di saat usia Tsamara yang baru 22 tahun seperti itu kebanyakan dari kita masih sibuk janjian ngopi di mana atau nongkrong di mana, Tsamara sudah jadi saksi di Mahkamah Konstitusi bahkan dipercaya sebagai Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Iklan

Di sisi lain, meski terpaut 10 tahun, Rahayu Saraswati juga bisa dikategorikan sebagai tokoh muda dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Baru di usia kepala tiga, sosok yang biasa disapa Sara ini juga sudah menjadi Anggota DPR Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra dan aktif dalam kritik terhadap pihak petahana.

Selain keduanya, ada juga sosok sosialita seperti Kirana Larasati di pihak Jokowi dengan dr. Irene di pihak Prabowo. Kirana merupakan sosialita yang sudah dikenal sebagai artis yang banyak membintangi sinetron di Indonesia. Sedangkan dr. Irene lebih dikenal sebagai salah satu anggota “Girls Squad” bersama Jessica Iskandar, Nia Ramandhani, Jennifer Bachdim. Sosok sosialita kelas wahid. Hal itu yang barangkali bikin pihak Prabowo menunjuk dr. Irene sebagai salah satu juru bicara tim kampanyenya.

Darah Biru

Nah, di kelompok srikandi darah biru ada sosok Yenny Wahid yang merupakan anak kedua dari KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di pihak Jokowi. Sedangkan di pihak Prabowo ada sosok Hanum Rais putri dari Amien Rais. Hanum juga dikenal merupakan sosok multitalenta, dari dokter gigi, presenter, penulis, politisi, bahkan terakhir sebagai promotor filmnya sendiri.

Semacam sudah suratan takdir, pertarungan politik Gus Dur dengan Amien Rais kembali harus diwariskan ke Yenny dan Hanum. Bahkan tidak hanya soal urusan Gus Dur dan Amien Rais, tapi posisi Yenny dan Hanum sebenarnya menjelaskan juga secara ugal-ugalan, bahwa tokoh NU lebih condong ke Jokowi dan tokoh Muhammadiyah lebih condong ke Prabowo.

Seleb

Ada sosok Anggun C. Sasmi, penyanyi kelas internasional dengan segudang prestasi untuk kategori srikandi seleb. Anggun bahkan pernah dengan blak-blakan mendukung Jokowi dengan memakai kaos “Ogah Ganti Presiden”.

Sedangkan di kubu Prabowo ada sosok Desy Ratnasari, artis papan atas yang sekarang banting setir jadi politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Jadi jika dulu Desy dikenal melalui film Tenda Biru, Desy yang sekarang dikenal dengan Jas Biru.

Srikandi di Kubu Jokowi & Prabowo

Terakhir diperbarui pada 14 November 2018 oleh

Tags: Amien RaisAnggunGus DurHanum Raisjokowikhofifahneno warismanNia RamandhaniprabowoSrikandiTsamara Amany
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.