Bukan Birokrasi, Watak Feodal Abdi Negara yang Bikin Kita Sakit Hati - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Bukan Birokrasi, Watak Feodal Abdi Negara yang Bikin Kita Sakit Hati

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
22 Januari 2020
0
A A
birokrat pns feodal zalim jahat menyebalkan abdi negara kelakuan pns pelayanan publik mojok.co

birokrat pns feodal zalim jahat menyebalkan abdi negara kelakuan pns pelayanan publik mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Pegawai pemerintah yang mengurusi birokrasi harusnya menjadi pelayan rakyat, idealnya begitu. Namun, realitanya mereka justru punya sikap feodal, memandang rakyat sebagai pelayannya.

Tanyakan pada tiap orang yang hidup di Indonesia pengalaman mereka berurusan dengan birokrasi, rata-rata jawaban mereka adalah tidak menyenangkan. Kadang saya sampai heran, terutama pada abdi negara yang bekerja di sektor pelayanan publik, kenapa mereka bisa dengan santai tidak mengacukan warga yang datang untuk mengurus administrasi? Dan saya yakin, bukan cuma saya yang pernah merasakan ditinggal ngobrol oleh petugas administrasi, seolah-olah saya berdiri di situ cuma sebagai patung hiasan.

Usaha untuk menyederhanakan dan memperbarui sistem sudah sering dilakukan, namun yang ada tetap saja masalah tentang ruwetnya birokrasi tetap ada. Video tentang Gubernur dan pejabat di YouTube lebih sering berisi tentang sidak pejabat dan birokrasi yang menyulitkan rakyat. Usaha meraih simpati justru mempertegas bahwa ada yang salah dari petugas birokrasi yang ada.

Peristiwa yang baru saja terjadi mempertegas kecurigaan tersebut. Ode Masihu, Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, membanting piring berisi kue, merasa terhina dengan sarapan yang dihidangkan padanya.

“Saya merasa terhina. Saya ini anggota Dewan Terhormat. Masak setiap kali kegiatan Dewan, selalu disuguhkan kue ubi goreng dan keladi goreng. Memang tidak ada kue lain lagi yang lebih bagus?” katanya.

Ode Masihu membeberkan anggaran makan yang besar tidak sejalan dengan realitas yang dia lihat, karena Bagian Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat selalu menyuguhkan kue ubi goreng dan keladi goreng di kala sarapan. Ode curiga anggaran yang ada dikorupsi dan sisanya digunakan untuk membeli kue tersebut.

Baca Juga:

No Content Available

Sebaik apapun niatmu jika eksekusinya dengan cara yang tidak baik tetap saja akan dinilai salah. Ode bisa saja membuat rapat atau bertanya pada pihak terkait tentang pelaksanaan anggaran tanpa harus membuat publicity stunt yang berlebihan. Perbuatan Ode mempertegas anggapan bahwa ada yang salah pada petugas-petugas birokrasi.

Dan jika kita mau menarik kesimpulan dari tingkah-tingkah petugas birokrasi, adalah bahwa sikap feodal para petugas dan pejabat birokrasi itulah yang membuat birokrasi ruwet.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, birokrasi ditujukan untuk mengorganisir secara teratur suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh banyak orang. Dengan demikian sebenarnya tujuan dari hadirnya birokrasi yakni agar kegiatan bisa diselesaikan dengan cepat dan terorganisir. Dengan kata lain, tugas birokrasi adalah menyediakan prosedur agar suatu pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat.

Kenyataannya, arogansi para pegawai yang punya sifat feodal malah membuat birokrasi makin lama dan ruwet. Sistem yang ada yang harusnya bisa mempercepat malah harus dibuat ribet dengan melalui pihak-pihak yang ujungnya bikin lama. Mungkin ini bukan contoh arogansi atau sikap feodal, namun video Bu Risma tentang sidak e-KTP 3 tahun lalu bisa jadi contoh betapa ribetnya birokrasi meski sistem sudah dibuat untuk mempermudah.

Harusnya jabatan apa pun tidak membuatmu punya hak untuk merendahkan dan mempersulit hajat hidup manusia, tapi entah kenapa di negara ini sikap seperti itu justru amat langgeng. Ketika kamu punya jabatan, seakan kamu punya imunitas dari konsekuensi yang ada. Bukannya mempermudah, justru sikap ingin dihormati yang buat hal makin ruwet.

Bagaimana jika Ode tidak membanting piring dan lebih memilih menyampaikan kegelisahannya dalam rapat atau secara personal? Tentu saja kita tidak akan mendengar berita tentang ini dan kata-kata andalan “Saya ini anggota Dewan Terhormat” yang melukai perasaan banyak orang. Salah satu sikap feodal adalah ingin selalu dihormati, dan sedihnya, mereka ingin dihormati dengan memaksa kita mengemis untuk mempermudah hajat hidup kita.

Pungutan liar yang dilakukan oleh para oknum pegawai bisa dibilang sebagai contoh sikap feodal para pegawai. Mereka memberikan kemudahan dengan syarat tertentu, jika tidak mereka tidak akan mempercepat proses atau pada titik ekstrem mereka tidak akan melakukan tugasnya. Dengan jabatan yang mereka punya, mereka minta “dihormati” dengan meminta upeti yang harusnya tidak pernah ada.

Saya rasa, saya siap saja harus mengurus macam-macam dokumen persyaratan ketika mengurus urusan administrasi kenegaraan. Artinya, birokrasi berbelit yang masuk akal masih diterima. Tapi yang paling bikin tidak kuat, sudah prosesnya panjang, petugasnya tidak kooperatif. Bikin sakit hari bener.

Dunia berkembang amat cepat dan membuat hidup lebih mudah pada beberapa aspek. Namun, untuk Indonesia, harapan memiliki kualitas hidup yang baik tetaplah hanya angan ketika para orang-orang birokrasi masih berlagak mereka menguasai hajat hidup kita. Jika mereka masih meminta kita menjilat kaki mereka agar bekerja sesuai tugas mereka, maka masa depan negara ini tetaplah gelap.

BACA JUGA Wajar sih Brimob Ngamuk Sampai Nembak ke Udara Kalau Ditagih Retribusi Wisata dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2020 oleh

Tags: sikap feodal pejabat
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pak yasonna laoly menteri hukum HAM tanjung priok menteng korupsi jiwasraya harun masiku PDIP

Dear Yasonna Laoly, Kriminal Kecil Memang Lahir di Priok, tapi Kriminal Besar Lahir di Menteng

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
birokrat pns feodal zalim jahat menyebalkan abdi negara kelakuan pns pelayanan publik mojok.co

Bukan Birokrasi, Watak Feodal Abdi Negara yang Bikin Kita Sakit Hati

22 Januari 2020
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023
masyumi reborn

Masyumi Lahir Kembali, Tapi Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Kenapa?

28 Maret 2023
penerima politik uang

Celah Politik Uang: Warga yang Menerima Tidak Dapat Sanksi

28 Maret 2023
berbagi takjil mojok.co

3 Keutamaan Berbagi Takjil yang Membuatmu Menyesal Jika Tak Memanfaatkannya

28 Maret 2023
Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil di Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang” MOJOK.CO

Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang”

28 Maret 2023
jurusan akuntansi mojok.co

Selektivitas 7 PTN yang Memiliki Jurusan Akuntansi Terbaik

28 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In