MOJOK.CO – Kalau memang Baskara mencitrakan dirinya sebagai musisi mendobrak tatanan seperti yang selama ini dia bilang, punya musuh itu biasa.
Baskara, frontman Feast dan Hindia kapan hari lalu membuat klarifikasi akan pernyataan kontroversial yang ia buat. Isi pernyataannya yang diklarifikasi seperti ini, “Lagu Peradaban itu jauh lebih keras dari lagu metal apapun yang kami pernah dengar…”. Klarifikasi sekaligus permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram Feast.
Niat Baskara mungkin ingin meredakan segala kebencian yang ditujukan ke dirinya. Pernyataannya memang kontroversial dan memantik hujatan. Tapi saya pribadi justru kecewa dengan klarifikasi Baskara. Karena pada kenyataannya, ngejekin aliran musik atau band lain itu biasa terjadi.
Pada tahun 90-an, dunia musik mengenal perseteruan Blur vs Oasis. Perseteruan disebabkan oleh Liam Gallagher. Damon Albarn, vokalis Blur, diundang Liam ke pesta perayaan single “Some Might Say” yang ada di puncak tangga lagu. Ketika datang ke pesta, Liam mendatangi Albarn lalu berteriak “nomor satu” di depan Albarn. Saat itulah perseteruan dua band terbesar tanah Britania dimulai.
Mulut Liam Gallagher yang tak kenal rem mengeluarkan kata-kata yang lebih brengsek dibanding Baskara. Tapi tak sekali pun Liam meminta maaf. He’s just roll with it, dan tak memengaruhi karirnya. Oasis tetap di puncak, bahkan membenamkan Blur.
Baskara nggak perlu meminta maaf sebenarnya. Permintaan maafnya dinilai kurang sincere bagi beberapa pihak. Kalau memang Baskara mencitrakan dirinya sebagai musisi mendobrak tatanan seperti yang selama ini dia bilang, punya musuh itu biasa. Apa jangan-jangan dia takut nggak laku gara-gara bikin pernyataan kayak gitu?
Padahal fans Baskara yang ganas-ganas itu pasti mau membelanya hingga tetes darah terakhir. Anak muda yang haus validasi itu akan tetap datang ke konsernya. Pemuda-pemudi harapan bangsa yang jadi kritis karena Baskara adalah sebenar-benarnya agent of change. Fans metal bisa moshing, fans Baskara bisa merisak akun sosial mediamu.
Baskara harusnya meniru apa yang Liam Gallagher lakukan. Bacotin semuanya, balas dengan karya. Hingga kini Liam nggak dikenang sebagai orang yang songong, tapi superstar pencipta “Songbird” dan pelantun “Wonderwall”.
Toh udah banyak musisi Indonesia yang kontroversial. Ahmad Dhani, contohnya. Sewagu apapun Ahmad Dhani sekarang, orang tetap mengenang dirinya sebagai otak di balik karya-karya agung Dewa 19.
Baskara punya modal untuk jadi kayak Liam Gallagher atau Ahmad Dhani. Songong? Check. Terkenal? Check. Fans militan? Check.
Paling yang kurang adalah suara yang bagus. Kalau ini jangan disamakan dengan Liam, tak keplak ndasmu. Tapi tenang Mas Bas, saya sarankan kurang-kurangin minum es terus belajar teknik vokal. Mas Bas bisa belajar lewat kanal YouTube Indra Aziz aja kalau cari gratisan.
Saya berharap Baskara akan kembali lebih kuat setelah diserang banyak pihak ini. Semoga saja Hindia dan Feast akan menelurkan karya yang lebih fenomenal. Tapi saran saja, kalau memang mental mentok di cangkem, mending nggak usah terlalu keduwuren kalau ngomong.
BACA JUGA One Piece Mungkin Ceritanya Bermasalah, tapi Naruto Jelas-jelas Sampah dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.