MOJOK.CO – Hilux identik dengan Taliban. Beberapa alasannya memang masuk akal. Ya wajar sih, mobil ini tahan banting kayak kanebo.
Sangar, kokoh, jantan, dan tangguh. Itu kesan yang muncul kalau saya melihat Toyota Hilux di jalanan.
Namun selain kesan itu, ada juga kesan lain… “Eh, lihat tuh, ada mobilnya Taliban.”
Ya itu kesan yang memang sudah muncul sejak awal 1990-an. Gara-garanya Toyota Hilux kerap tertangkap kamera sebagai mobil taktis untuk angkatan perang milisi Taliban. Ada sih merek lain seperti Toyota Land Cruiser, tapi Hilux tetap jadi primadona.
Pemilihan Hilux sebagai “kendaraan perang” ini sebenarnya menjadi salah satu bukti nyata betapa tangguhnya mobil ini. Ya iya dong, dari awal 1990-an sampai suksesi terakhir Taliban di Afghanistan beberapa bulan kemarin, Hilux tetap jadi pilihan nomor satu untuk kendaraan operasional.
Mampu mengarungi jalan-jalan berbatu di Afghanistan, kap belakangnya bisa dipasangi senapan mesin sampai bazoka, bahkan juga bisa untuk mengangkut perang. Bahkan ada yang menyebut, Hilux ini setara AK-47, bisa dipakai di segala medan tempur.
Meski mendapat iklan gratisan seperti itu soal ketangguhan, sebenarnya Toyota secara resmi malah khawatir mobilnya dipakai untuk kendaraan perang. Maklum, mobil yang dipakai Taliban itu sebenarnya adalah kendaraan komersial, dan didapatkan Taliban dengan cara-cara ilegal.
Kalau mau dibandingkan dengan kondisi di Indonesia, Hilux kerap dipakai oleh Taliban itu mirip-mirip dengan pemakaian Avanza di Indonesia.
Suku cadang ada di mana-mana, dan karena yang punya banyak, harganya jadi cukup bersaing, orang yang bisa ngakali mesinnya pun bejibun jumlahnya. Makanya masuk akal kalau mau dijual kembali pun harganya masih bagus.
Bedanya, kalau Hilux di Afghanistan dipakai sebagai kendaraan perang beneran, Avanza di Indonesia dipakai sebagai kendaraan perang untuk para pengusaha rental.
Saya bahkan curiga, di Afghanistan sana ada juga guyonan ala bapak-bapak penggemar Avanza di Indonesia.
Kayak gini, “Mobil apa yang nggak bisa disalip di Afghanistan?”
Jawabnya, “Hilux!”
“Kenapa?”
“Ya karena habis kamu nyalip satu Hilux, di depan udah ada Hilux lagi.”
…
“Ya kalau gitu ceritanya, berarti kamu bukan lagi nyalip kendaraan di Afghanistan, tapi kamu lagi dikepung Taliban!”
Meski Hilux sangat bisa diandalkan, namun agaknya Taliban belum mengetahui bahwa selain mobil tersebut ada kendaraan-kendaraan tahan banting ala Indonesia yang patut jadi perhatian oleh mereka.
Bukan apa-apa, kalau mereka tahu ada kendaraan seperti itu, saya patut menduga mereka akan tertarik menambah armada kendaraan perangnya.
Beberapa di antaranya adalah:
Motor Tossa
Selain mobil Hilux, barangkali milisi Taliban bakal kemecer kalau lihat motor Tossa beroperasi di Indonesia. Plis, jangan, jangan membandingkannya secara head to head, tapi coba dilihat dari harga belinya dan kesamaan fungsinya.
Untuk satu mobil Hilux yang dihargai nyaris setengah miliar rupiah, Taliban bisa mendapat 25 motor Tossa dengan bak terbuka di belakang yang sama-sama bisa dikasih senapan mesin atau bazoka.
Kalau untuk kendaran perang, Tossa tentu lebih bisa bermanuver karena bentuknya lebih ramping, kecil, dan pengoperasiannya juga lebih mudah. Ibarat kata, orang perlu belajar beberapa hari untuk nyetir mobil, tapi untuk belajar naik motor, orang cukup perlu belajar beberapa jam saja.
Mobil Selepan Padi
Kendaraan berikutnya yang bisa bikin Taliban kesemsem adalah mobil selepan padi. Mobil petani yang memang tak punya peforma menawan untuk garis depan perang, tapi kokoh soal ketahanan dan pemanfaatnnya yang bisa multifungsi.
Setidaknya, mobil ini sangat andal karena bisa memenuhi dua kebutuhan utama dalam perang: mobilisasi dan produksi pangan. Bahkan yang lebih keren lagi, mobil ini hanya menggunakan satu mesin, 2 in 1.
Meski Afghanistan tidak memproduksi padi, namun kan negeri mereka itu penghasil gandum. Jadi mobil ini jelas akan punya fungsi signifikan untuk mengisi perut para separatis.
Bus Sumber Kencono
Salah satu mobil paling biyayakan di Jawa atau Indonesia dan terkenal dengan ancaman mautnya di jalanan. Begitu kuat mitos bus Sumber Kencono ini membuatnya dikenal sebagai kendaraan zikir (karena penumpangnya komat-kamit takut nabrak).
Selain soal “kemampuan” itu, bus Sumber Kencono tentu saja jelas punya kapasitas yang lebih besar untuk ngangkut pasukan daripada Hilux andalan milisi Afghanistan.
Hanya saja, kelemahan kalau Taliban mau pakai kendaraan ini cuma satu: kalau mau pakai harus sekalian sama sopirnya.
BACA JUGA Menggantikan Rio Haryanto dan Sederet Karier Lain untuk Sopir Sumber Kencono dan tulisan soal OTOMOTIF lainnya.