4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan

4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan

4 Hal Tidak Menyenangkan di Magelang buat Kapok Wisatawan (unsplash.com)

Salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah adalah Magelang. Alam yang indah, udara sejuk, serta keberadaan Candi Borobudur menjadi magnet kuat bagi wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke sini. 

Akan tetapi di balik pesonanya, ada beberapa hal kurang menyenangkan yang kerap dikeluhkan wisatawan. Saya mendengar hal ini dari beberapa teman yang datang untuk berwisata ke Magelang. Beberapa hal ini bahkan cukup membuat wisatawan berpikir dua kali untuk kembali ke sini. 

#1 Magelang minim transportasi umum

Hal nggak menyenangkan pertama yang dijumpai wisatawan yang berkunjung ke Magelang adalah minimnya transportasi umum. Saya pribadi juga cukup kaget dengan kondisi ini waktu pertama kali menginjakkan kaki di Magelang. Kalau nggak punya kendaraan pribadi, kita bakal sulit bepergian di sini.

Memang ada kendaraan umum seperti angkot, tapi jumlahnya terbatas dan nggak semua wilayah dilintasi angkot. Beberapa destinasi wisata terkenal seperti Ketep Pass atau Punthuk Setumbu juga nggak dilalui angkot. Kalau mau ke sana, wisatawan harus bawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan. 

Kalau mau naik ojek atau taksi online pun dijamin ongkos transportasi bakal membengkak. Soalnya umumnya tempat wisata di Magelang berjauhan dan lokasinya jauh dari pusat kota.

Akhirnya wisatawan yang nggak membawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan kerepotan. Liburan jadi terasa kurang nyaman di Magelang.

Baca halaman selanjutnya: Jarak antara satu tempat wisata jauh…

#2 Jarak antara satu tempat wisata dengan tempat wisata lain berjauhan, jalannya pun sulit

Kedua, beberapa teman yang sengaja liburan ke Magelang mengaku kalau jarak antara satu tempat wisata dengan tempat wisata lain berjauhan. Selain itu, mereka juga mengeluhkan akses jalan yang sulit. Umumnya sih menanjak, dan mereka nggak terbiasa dengan jalan seperti itu.

Memang harus diakui, ada banyak destinasi wisata menarik di Magelang. Tetapi lokasinya memang saling berjauhan. Butuh waktu 1-1,5 jam dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain. Saya kasih contoh. Misalnya dari Candi Borobudur ke Ketep Pass jaraknya sekitar 28 kilometer. Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan. 

Oleh karena itu saya selalu menyarankan teman atau kerabat yang mau berwisata ke Magelang untuk meluangkan waktu 2-3 hari. Mereka bisa puas berkeliling dan mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada. Sayang kan kalau sudah jauh-jauh ke sini tapi cuma sempat datang ke satu atau dua destinasi wisata.

#3 Kemacetan di beberapa titik destinasi wisata saat libur panjang

Hal lain yang nggak menyenangkan di Magelang dan bikin wisatawan kapok adalah macet. Sebenarnya kemacetan di sini nggak kayak di Jakarta. Macet biasanya kerap terjadi di beberapa destinasi wisata utama seperti kawasan Borobudur, Ketep Pass, dll. Apalagi jika akhir pekan atau libur panjang tiba.

Pasalnya, ruas jalan di Magelang relatif sempit dan banyaknya bus serta kendaraan yang tumpah ke jalan mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Akibatnya, perjalanan yang seharusnya menyenangkan berubah jadi melelahkan dan menjengkelkan.

Banyak orang yang nggak menyangka bakal menemui macet di Magelang. Beberapa teman saya bahkan mengaku menghabiskan lebih banyak waktu di jalan ketimbang menikmati objek wisatanya.

#4 Cuaca Magelang sulit diprediksi

Kalau di Jawa Barat ada Bogor yang hampir setiap hari diguyur hujan, saya juga ingin menobatkan Magelang sebagai Kota Hujan di Jawa Tengah. Pasalnya Magelang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, terutama selama musim hujan. Rasanya hampir setiap hari turun hujan di sini. Hal ini membuat saya mengalami culture shock saat pertama kali pindah ke sini.

Kadang, siang hari di Magelang begitu terik, tapi begitu memasuki pukul dua siang, tiba-tiba langit bisa sangat mendung. Hujan di sini juga termasuk lucu, karena dalam satu wilayah misalnya, hujannya nggak rata. Saya pernah mengalami kejadian ini. 

Waktu itu saya kehujanan dari daerah Ngembik Magelang Utara. Hujannya deras sekali sampai saya pikir bakal rata sampai Muntilan. Eh, baru sampai alun-alun, tepatnya di depan Klenteng Liong Hok Bio, malah nggak hujan. Benar-benar kering. 

Beberapa kawan yang berwisata ke Magelang juga mengeluhkan hal sama. Menurut mereka, cuaca di Magelang sulit diprediksi. Dan itu menyulitkan mereka ketika bepergian dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain, apalagi jika mereka naik motor.

Itulah beberapa hal nggak menyenangkan di Magelang yang membuat wisatawan kapok berkunjung. Yah beberapa hal di atas memang ada yang nggak bisa diperbaiki, misalnya cuaca. Tetapi sisanya mungkin bisa dibenahi pihak-pihak terkait, baik pemerintah daerah dan pengelola wisata.

Menyediakan transportasi umum yang terintegrasi, misalnya. Atau melakukan rekayasa arus lalu lintas saat musim liburan untuk mengantisipasi kemacetan panjang juga bisa dilakukan. Harapannya supaya wisatawan yang datang ke Magelang nggak kecewa dan tetap ingin balik lagi ke sini.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.

Exit mobile version