MOJOK.CO – Sebagai penikmat kaos band yang belinya kadang sembunyi-sembunyi dari istri, berikut 5+1 rekomendasi kaos band untuk Denny Siregar.
“Hidup Sekali. Berarti. Lalu Mati.”
Denny Siregar menambahkan kalimat di atas ketika mengunggah foto diri mengenakan kaos band The Offspring bertema kover album Conspiracy of One. The Offspring adalah band punk yang menghiasi tangga lagu radio era 90an dengan hits “Come Out and Play” dan “Pretty Fly”. Dexter Holland, vokalis, adalah pakar biologi molekuler.
Gimana, sudah kayak Nuran Wibisono, jurnalis musik papan atas Indonesia, nggak penjelasan musik saya?
Saya sebenarnya tidak mengikuti sama sekali, tidak juga memblokir hal yang berbau Denny Siregar di panggung peperangan opini media sosial, terutama Twitter. Tapi, nyatanya, sekali kita retweet akun yang bersinggungan atau “seiman secara politik” dengan Denny Siregar, algoritma Twitter langsung menyajikan cuitan Denny Siregar yang sedang dirujak oleh lawannya sekaligus dipuja-puji kawanannya.
Pola yang sama terjadi di media sosial lainnya. Mau itu YouTube sampai Instagran. Begitulah algoritma bekerja, meskipun yang ditampilkan tidak benar-benar preferensi kita.
Nah, karena “seperti dipaksa” untuk mengamati, saya jadi agak perhatian sama Denny Siregar. Yang saya maksud adalah penampilan kasual Denny Siregar.
Dia rajin memakai kaos band internasional. Harganya, kalau yang orisinal, selembarnya bisa sampai Rp400 ribuan. Kalau fullprint bisa Rp500 sampai Rp700 ribu. Tapi, kalau versi bootleg ukuran XL, Rp300 ribuan bisa dapat dua lembar kaos Motorhead dan Megadeth, masih gratis stiker (bootleg juga).
Polemik kaos band bootleg ini sempat trending di media sosial seperti buku bajakan. Dulu, sang veteran pelapak merchandise band lokal, Omuniuum, kena banned oleh Shopee. Pasalnya, Omuniuum “dianggap” menjual merchandise bajakan.
Omuniuum membalasnya dengan sebuah tulisan ciamik. Mereka, dengan sangat jernih, menceritakan perjuangannya di dunia kaos band dan rilisan fisik lainnya. Kondisi ini jelas tidak adil karena Shopee sempat membiarkan kaos band bajakan beredar bebas. Bahkan ada akun jualan mengatasnamakan Rock Nation.
Kembali ke kebiasaan Kanda Denny Siregar berpenampilan kasual dengan kaos band internasional. Selera musik beliau seperti sudah tergambarkan lewat kaos band yang dipakainya.
Daftar kaos band yang pernah dipaka Denny Siregar tidak hanya anggota The Big 4 seperti Metallica dan Megadeth. Dia juga memuja Bullet for My Valentine, Black Sabbath, Suicidal Tendencies, Gorillaz, My Chemical Romance, Iron Maiden, Suicide Silence, dan banyak lagi.
Bersama Eko Kunthadi, Denny Siregar mengenakan kaos Kreator, mengabadikan fotonya dengan budayawan, Kang Mohamad Sobari. Kamu tahu Kreator, kan? Itu lho, veteran thrash metal Jerman yang kaosnya pernah dirazia di Blok M pada 2016 karena mengandung unsur babi, ah maaf, palu arit, seperti kaos rilisan Homicide yang dirilis oleh Grimloc.
Lewat kaos band seperti Kreator, Denny Siregar membentengi diri dari serbuan haters dan ideologi khilafah yang terus dia lawan setiap hari, selama hampir 24 jam.
Menyaksikan kesukaan memakai kaos band internasional, tidak adil rasanya bila Denny Siregar tidak memakai kaos band lokal yang sedikit murah tapi resmi dengan artwork yang tidak kalah keren.
Sebagai penikmat kaos band yang belinya kadang sembunyi-sembunyi dari istri, berikut 5+1 rekomendasi kaos band untuk Denny Siregar biar makin keren, makin kebal, makin tahan banting di media sosial jelang 2024.
1. Reglan God Bless (Bla Bla Bla)
Kaos ini tersedia di akun resmi God Bless Rock Store. Alasan saya merekomendasikan ini buat Denny Siregar adalah untuk mengurangi dominasi kaos band warna hitam yang selalu dipakainya. Sesuai pesan-pesan politiknya yang selalu menghargai perbedaan, banyak warna, reglan ini sangat pas buat beliau. Apalagi, karya Godbless pernah menghiasi masa muda om-om seusianya.
Hantam kiri-kanan persetan
Penting takhta bertabur intan
Lagu perdamaian hilang tak bergema
Karena senjata karena kuasa
Karena bla-bla-bla
2. Pas Band (Impresi)
Selain Dewa 19, Iwan Fals, dan Gigi, Pas Band mewakili band 90an yang merilis kembali merchandise berupa kaos band dengan artwork tema album atau hits awal kiprah mereka. Savior Merchandise, salah satu pelapak kaos band lokal di berbagai plaform menawarkan kaos Pas Band dengan enam desain berbeda, salah satunya berema lagu “Impresi”.
Lagu ini abadi bagi para musisi yang lahir di era festival musik atau open air. Gebukan drum Sandy sejak intro dan raungan gitar Bengbeng hingga akhir lagu sangat harmonis.
Liriknya? Tentu saja timeless. Vokalis, Yuke, sangat pandai mengajak penonton koor saat menyanyikan bagian ini:
Jadi pemenang yang kita pikirkan
Jadi yang kuat yang kita pikirkan
Jadi yang kaya yang kita paksakan
Jadi pemenang yang kita pikirkan
Hanya pemenang yang kita yakini
Hanya yang kuat yang kita yakini
Yang kaya kita Yakini
Jadi pemenang yang kita yakini
Aku mulai bosan dengarkan kata-kata
Aku mulai muak dengarkan ceritamu
Aku sudah lelah dengan harapan
Aku mulai mual dengarkan ceritamu
Kita lupa rindangnya nurani
Pertarungan adalah mati
Tak jadi akhirkan cerita
Tak sembuhkan luka-luka
Harga Rp180 ribu untuk kaos Pas Band bertema “Impresi” tentu bukan harga mahal bagi Denny Siregar, bukan?
3. Carnivored
Pada 2021, Carnivored merilis album Labirin. Ini album terakhir bagi Oces sebagai drummer Carnivored sejak 2009. Labirin adalah salah satu album death metal terbaik Indonesia.
Labirin sukses secara musikalitas hingga artwork merchandise. Secara lirik, album ini realis dan sangat kuat. Kesaksian Ronald di beberapa wawancara, mengatakan bahwa, lagu di album Labirin mengusung tema mental health yang terkenang dari kisah rekannya sendiri yang mengidap skizofrenia. Omuniuum menawarkan kaos band Carnivored dengan artwork Labirin cuma Rp175 ribu dan CD album seharga Rp55 ribu saja.
4. Navicula atau Seringai
Sebagai seorang aktivis politik dan pendengar musik cadas, rasa-rasanya tidak sah kalau Denny Siregar tidak memakai kaos band resmi Navicula atau Seringai. Kedua band ini tiap memproduksi kaos selalu terjual habis dengan cepat untuk beberapa ukuran.
Kaos Navicula, biasanya, tersedia di toko Temday Merch Bali. Kaos Navicula dengan tema Harimau Harimau cuma Rp175 ribu belum ongkir dari Bali ke Jakarta.
Kalau disuruh memilih, kaos band Seringai cocok buat Denny Siregar. Saya akan memilihkan salah satu artwork Seringai yang simpel, yaitu, Dream Catcher.
Desain kaos ini sederhana, hitam putih dan tidak ramai. Maksudnya, tidak ada gambar atau tulisan besar di bagian belakang. Tidak banyak desain kaos Seringai yang cuma gambar depan saja. Istri saya pernah membatalkan pesanan kaos saya di Omuniuum bersama kaos Kelelawar Malam ukuran M.
5. The Brandals (Abrasi)
“Abrasi”
Salah satu lagu dengan video klip terbaik The Brandals berkarya. Kejengkelan Eka dan Ucok terhadap cult-nya kelompok sayap kanan (yang juga dibenci Denny Siregar secara politik) disampaikan tanpa harus norak. Sudah sembilan tahun diperdengarkan, tata suara dan tata lirik video klip “Abrasi” ini tetap keren sampai sekarang.
Eka: “… tak mengenal, mengerti batas aturan. Hanya hamparan anarki hukum jalanan. Disuapi ortodoks ajaran agama militan.”
Ucok: “… sejak kebisingan hanya ornamen estetis para pembangkang. Kemarau panjang menanti jawaban atas tafsiran. Apa arti hiruk pikuk demokrasi jika tak ada keadilan. Apa arti hiruk pikuk demokrasi jika tak ada keadilan. Apa arti kotak suara. Jika tak ada keadilan.”
Kaos “Abrasi” ini sudah sulit didapatkan. Hanya ada beberapa lapak yang pernah menjajakan. Coba cek di akun The Evilliance, sepertinya masih ada. Harganya Rp175 ribu belum ongkir dari Majalengka, Bang.
6. Bonus track: God Plant (Turbulensi) atau Lawless x Slayer
God Plant adalah salah satu band dengan artwork terbaik saat ini. Bang Denny Siregar tidak boleh kalah keren sama Oza “Piston” Rangkuti. Kalau Oza pakai yang artwork Turbulensi, Denny Siregar harus pakai yang artwork Radikal.
Oh, iya, jangan lewatkan bang kolaborasi edan Lawless x Slayer. Katanya, sudah tidak ada cetak ulang. Selamat #JajanRock Bang Denny Siregar.
BACA JUGA Agar Film ‘Nussa dan Rara’ Nggak Dibacotin Denny Siregar Lagi dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.
Penulis: Ade Saktiawan
Editor: Yamadipati Seno