All New NMAX menjadi penanda status
Di Kalimantan Selatan, motor gede kayak All New NMAX itu kadang jadi penanda status juga. Entah kenapa kalau kita naik NMAX, orang cenderung minggir. Tukang parkir menyapa lebih ramah. Bahkan pernah pas antre di warung soto, orang di belakang saya bilang, “Abang pake NMAX ya? Silakan duluan.”
Saya bingung ini karena sopan santun atau karena dia takut saya menyenggol pakai spion lebar? Tapi ya begitulah. Di balik segala kenyamanan dan kemewahannya, punya NMAX juga bikin saya makin sering mikir soal prioritas hidup.
Beli ban baru? Mahal.
Service CVT? Lumayan.
Ganti oli? Nggak bisa pakai oli sembarangan.
Kalau menghitung ulang, biaya merawat NMAX itu bisa buat saya langganan nasi kuning 2 bulan.
Stigma
Tidak bisa memungkiri, All New NMAX menyandang stigma negatif. Sama seperti generasi sebelumnya, motor ini dianggap arogan. Identik dengan penunggang motor yang nggak bisa bawa motor dengan santai dan memotong jalur orang lain.
Masalahnya adalah motor ini memang kurang enak kalau buat jalan pelan dalam waktu lama. Bobotnya itu yang jadi perkara. Makanya, kalau naik dengan kecepatan di atas 50 km/jam, rasanya jadi lebih stabil.
Dulu saya percaya dengan stigma itu. Namun, setelah bawa sendiri, motor Yamaha ini jauh dari kesan arogan. Soal arogansi itu kembali ke yang bawa kalau menurut saya. Pokoknya harus bisa membaca situasi di jalan raya. Kalau ngawur, ya jadinya norak dan arogan. Nggak peduli soal merek motornya.
Nggak bikin menyesal
Meski begitu, saya nggak nyesel punya All New NMAX. Motor ini ngajarin saya satu hal penting. Bahwa kenyamanan itu bukan cuma soal kendaraan, tapi juga soal keberanian.
Keberanian buat bayar lebih mahal demi punggung yang nggak pegal. Menjadi bentuk keberanian buat ngisi full tank meski harga BBM makin naik. Dan, keberanian buat bilang, “Maaf, saya nggak bisa traktir makan. NMAX saya habis diservis.”
Kalau kamu tinggal di Kalimantan Selatan dan lagi mikir buat beli NMAX, saran saya cuma satu. Silakan beli, tapi pastikan kamu nggak lupa bahwa motor ini bukan cuma kendaraan. Ia adalah komitmen. Sekali punya, kamu akan sadar. Nyaman di jalan, tapi bisa bikin dompetmu ikut nyesek.
Dan kalau kamu bisa hidup damai dengan itu, ya selamat. Kamu sudah naik level dari pemilik motor bias, ke penunggang berfilosofi.
Penulis: Muhammad Riyad Auni
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Yamaha NMAX Bukan Motor, tapi Benteng Takeshi buat Ibu-ibu Kayak Saya dan catatan menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.












