MOJOK.CO – Jika ada yang bertanya saya soal mobil idaman, jawaban saya adalah sedan. Namun, reaksi saya akan berubah seketika bila dihadapkan dengan mobil Honda CRV gen 1.
Sejak masa sekolah, dari SMP sampai kuliah, saya mendambakan sebuah sedan sebagai mobil Impian. Mau dipakai secara operasional harian atau nongkrong sama saja. Yang penting ceper dan terkesan sporty.
Akan tetapi, pandangan itu berubah drastis setelah saya mengendarai mobil Honda CRV gen 1 selama 3 bulan belakangan. Idealisme saya runtuh. SUV ini berhasil meninggalkan aftertaste yang lembut, layaknya kopi di pagi hari.
Awal mobil Honda CRV gen 1 masuk di kehidupan saya
Cerita bermula ketika istri saya memasuki masa kehamilan trimester kedua. Tiga bulan pertama usai dinyatakan hamil, kami biasa bepergian menggunakan motor. Jaraknya tidak main-main. Kurang lebih 60 kilometer bolak-balik setiap harinya.
Lantaran jarak tempuh yang hampir setengah dari perjalanan Jakarta-Bandung, bapak saya merasa iba dan bersikeras meminjamkan mobil Honda CRV gen 1 warna cokelat miliknya. Katanya, semata-mata agar sang cucu bisa terlelap di dalam kandungan.
Realita utama yang wajib diterima: Boros!
Awalnya, tentu karena tidak ingin merepotkan semua pihak, saya menolak bantuan dari bapak. Sebagaimana pasutri muda yang masih merintis ekonomi di awal pernikahan, kami memang belum sanggup membeli mobil. Apalagi membiayai perawatannya kelak.
Alasan saya jelas. Mobil Honda CRV gen 1 itu terkenal boros. Bila Anda menyalakan AC selama 45 menit saja, jarum bensinnya bisa terjun bebas. Namun, kurang bijak rasanya kalau membandingkan keiritannya dengan Low Cost Green Car (LCGC) yang berjubel di jalanan, bukan?
Sebagai siasat, akhirnya saya memutuskan untuk berangkat lebih pagi agar udara sejuk dapat masuk melalui sela-sela jendela yang dibuka. Istri juga setuju untuk menghidupkan AC kendaraan bermesin 2.000 cc ini hanya 10 menit sebelum tiba di kantor.
Perjalanan pulangnya tak usah ditanya. Kami rela bersimbah peluh melewati rush hour supaya tabungan dan pengeluaran tak terkuras. Ini kisah nyata, jadi tidak perlu dibayangkan seberapa gerahnya petualangan kami di dalam mobil Honda CRV gen 1
Selain itu, seperti kebanyakan pengguna mobil jadul lainnya, saya mesti lebih rajin mengecek 4 perkara wajib sebelum berangkat, yaitu oli mesin, air aki, air radiator, serta oli power steering. Rutinitas ini tentu memakan waktu. Namun, itulah “seni”-nya.
Mobil Honda CRV gen 1 nyaman untuk bumil, layaknya menunggangi sedan
Awalnya saya skeptis dan malas karena ini mobil boros. Namun, seiring waktu, keputusan bapak saya lebih banyak benarnya. Mobil Honda CRV gen 1 ini nyamannya nggak ketulungan. Dari luar tampak seperti Jip, tapi driving experience-nya justru berkata lain. Ibarat naik sedan!
Selaku tipe DOHC pertama Honda di Indonesia 20 tahun silam, CRV gen 1 menyuguhkan pengalaman menarik saat melintas di jalan tol. Kaki-kakinya nggak berisik dan bodinya stabil kala melaju di atas kecepatan 80 kilometer per jam. Yah, meskipun memiliki ground clearance yang terbilang tinggi. Istri saya malah bisa tertidur pulas.
Meskipun 4 sampai 5 orang masuk ke mobil, tapi mobil Honda CRV gen 1 tetap tentram lahir batin. Nggak rewel selagi melibas tanjakan atau jalan rusak di ibu kota. Dalam sepak bola, istilahnya kira-kira sepadan dengan gelandang box-to-box yang terampil dalam segala skema permainan.
Hal tersebut tak lepas dari konstruksi suspensinya yang menolak tua. Suspensi tersebut mengadopsi tipe double wishbone yang dianut sedan Honda secara umum. Walau sudah berumur 2 dekade, mobil ini tetap tangguh saat dibawa macet-macetan.
Soal keamanan dan penampilan
Soal keamanannya, mobil Honda CRV gen 1 sudah dilengkapi Supplemental Restraint System (SRS) Airbag. Si Arvi, nama yang saya berikan, juga telah menerapkan sistem transmisi automatic (meski ada juga tipe yang manual) yang halusnya berani diadu.
Ihwal penampilan juga tak kalah penting untuk dibahas. Sebagai penikmat mobil tua, saya harus bertekuk lutut dan mengakui bahwa CRV gen 1 bikin puluhan pasang mata melirik di tengah lampu merah.
Hal serupa juga terjadi di parkiran. Usia boleh sepuh, namun, kegagahannya masih kentara dari segi eksterior. CRV jadul ini ogah minder meski berjejer di sebelah Mazda CX-5 atau Toyota Corolla Cross teranyar.
Masuk ke bagian dalam, ciri khas klasik Honda yang terkenal dengan kesan simpel dan elegan niscaya membuat orang berdecak kagum. Tak lupa, ada 2 desain unik yang saya senangi dari mobil semok ini, yaitu model persneling dan kaca belakang yang dibuka ke atas.
Bukti kemasyhuran mobil Honda CRV gen 1
Saya menyaksikan sendiri kemasyhuran mobil ini ketika beberapa kali ada yang melontarkan pertanyaan, “Mobil tahun berapa, nih? Walah, sudah matik, ya? Kalau dijual, bisa laku di angka berapa?”
Pertanyaan terakhir itulah yang kerap diperbincangkan. Bisa bikin geleng-geleng kepala. Berkat berbagai keunggulan yang ditawarkan, harga mobil dengan 16 katup ini sukses “digoreng” baru-baru ini.
Bila kondisinya mulus luar dalam sekaligus tertib administrasi, jangan harap bisa memboyongnya ke garasi di bawah Rp70 juta. Sejumlah penjual bahkan sukses melambungkannya ke harga Rp100 juta.
Martabat mobil Honda CRV gen 1 yang meningkat ini tak mungkin dipisahkan dari ratusan konten yang tersebar di TikTok, Instagram, dan platform lainnya. Sebab, gorengan yang enak adalah gorengan yang masih hangat dan renyah, kan?
Nasihat orang tua memang manjur
Maka, dapat disimpulkan bahwa anjuran bapak saya untuk memakai mobil kesayangannya betul-betul tidak salah. Sebagai penutup, izinkan saya mengutip potongan lirik From This Moment dari Shania Twain.
And you’re the answer to my prayers from up above
All we need is just the two of us
My dreams came true because of you
Bait di atas boleh jadi menggambarkan perasaan saya terhadap mobil Honda CRV gen 1. Sosok “kekasih setia” yang sanggup menjadi pelipur lara atas kehadiran sedan Impian yang urung terealisasi.
Penulis: Muhammad Faisal Akbar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Honda CRV Transmisi Manual Adalah Mobil Spesial yang Nggak Kalah dari Innova dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.