MOJOK.CO – Yamaha Vega, Honda Supra, hingga Tossa sebagai kendaraan merintis karier dan menapaki masa depan sebagai bakul cilok.
Kendaraan, bagi orang Indonesia, selalu punya nilai tambah. Baik keluaran tahun jebot maupun terkini, dari yang modifikasi mainstream hingga hipster.
Tidak hanya untuk bepergian, kendaraan bagi orang Indonesia bisa menjadi alat mencari penghasilan tambahan. Jangan salah, ada juga mereka yang menjadikannya sebagai sandaran mencari penghasilan utama. Seperti misalnya tukang cilok versi mobile yang menggunakan motor bebek untuk menunjang karier mereka sebagai pedagang cilok modern.
Bagi tukang cilok, bakso, atau bakso tusuk yang semakin sulit mencari lahan usaha untuk membuka lapak permanen, motor roda dua dengan karoseri sederhana adalah pilihan yang menarik. Motor sangat mendukung mobilitas mencari pelanggan. Karena mobilitasnya ini, bakul cilok keliling bisa merebut pasar tukang bakso lapakan dan lebih agresif menyapa pelanggan.
Kenyamanan adalah kunci dalam mengatur tata letak peralatan dan bahan. Oleh sebab itu, memilih motor untuk dikaroseri secara sederhana juga harus memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, sadel yang tidak boleh licin hingga tidak boros mengonsumsi BBM. Tentu akan sangat merepotkan ketika terlalu sering mengisi BBM sementara etalase bakso sudah tertanam di sadel belakang motor.
Beberapa perlengkapan yang wajib dimiliki di antaranya adalah payung besar, tempat saos encer yang pedasnya tak pernah terukur secara akurat, kecap yang juga agak encer, dan sambal yang entah dibuat dari apa.
Lampu LED yang tersambung langsung dengan aki motor, lemari dan laci multifungsi, panci yang tetap aktif dengan api kecil untuk menjaga cilok selalu hangat, tabung gas melon, dan seperangkat alat salat, eh, maksud saya kompor gas satu mata dan kaki besi yang menjadi penopang agar motor tidak rebah atau miring. Sumber listrik lampu LED tidak harus dari aki motor, bisa juga dari powerbank.
Dengan semua kriteria tersebut, memilih motor yang cocok untuk jualan cilok juga harus tricky. Berikut rekomendasi 9 motor yang paling cocok dipakai berdagang cilok.
Dari pabrikan Yamaha: Crypton, Vega, dan Jupiter
Pabrikan tiga garpu asal Jepang yaitu Yamaha menyumbang tiga tipe motor. Berdasarkan usia tahun produksinya, bebek 4 tak Yamaha Crypton menjadi pilihan utama, disusul Yamaha Vega dan Yamaha Jupiter yang masing-masing telah mengeluarkan beberapa seri.
Kelahiran Yamaha Crypton pada 1997 menandai era baru motor 4 tak Yamaha. Saat itu, Yamaha begitu populer dengan produk 2 tak tipe Force One, Alfa, hingga F1ZR yang mewakili selera anak muda saat itu. Yamaha Crypton diciptakan untuk pengendara usia lanjut, sebut saja para bapak dan emak dengan jaminan hemat bahan bakar dan mesin bandel.
Yamaha Crypton telah menjadi salah satu pemimpin pasar saat itu karena jejaknya di inventaris kantor pemerintahan masih ada sebagai kendaraan dinas. Dan hari ini, Yamaha Crypton, Vega (R dan ZR), dan Jupiter S menjadi pilihan yang nyaman bagi tukang cilok karena sadelnya tidak begitu landai seperti sadel motor kimcil yang sudah dipapas tipis dan jok yang dibuat selicin mungkin.
Dari pabrikan Honda: Astrea, Kirana, Supra, dan Revo
Tidak kalah dibandingkan Yamaha dengan kelas Yamaha Vega dan Jupiter, pabrikan Honda juga sudah memprediksi sejak lama bahwa motor-motor mereka akan ciamik jika diajak berjualan cilok.
Pabrikan Honda konsisten menelurkan motor hemat 4 tak dan menjadi motor favorit orang Indonesia. Dimulai dari Astrea (Star, Prima, Grand, dan Legenda), Kirana, Supra (X, XX, V, Fit S, X 125), dan tipe Revo menjadi pilihan bagi pedagang cilok keliling.
Hemat bahan bakar dan perawatan yang murah menjadi alasan utama. Motor keluaran Honda ini sangat ekonomis sekaligus mendatangkan peluang ekonomi untuk secara gesit menandingi pedagang cilok dan batagor yang masih bermodalkan gerobak dan sepeda. Keunggulan lainnya ada pada sadel yang rata dari tipe Astrea dan Kirana, yang membuat penempatan etalase di jok belakang lebih aerodinamis.
Dari pabrikan Suzuki: Shogun
Setelah sukses di tipe Jet Cooled RC 100, Suzuki Crystal, dan Suzuki Tornado, pemasaran Suzuki di Indonesia turut meramaikan persaingan pasar motor 4 tak yang lebih familier dengan pabrikan Honda. Dimulai dengan memproduksi Shogun yang ber-body melar dan disempurnakan oleh Shogun 110 R yang lebih ramping dan pewarnaan yang rapi.
Sampai sekarang, motor tipe ini masih memiliki nilai jual di lapak-lapak bekas dan tentu saja menjadi salah satu pilihan bagi tukang cilok keliling saat menggeber jualannya. Suzuki Shogun 110 R sempat menjadi raja bebek 4 tak karena penampilannya yang lebih atletis dibanding yang lain.
Tossa
Inilah motor yang paling ideal untuk berjualan cilok. Mengapa? Bak di belakang bagian kemudi sangat luas! Bahkan, sembari berjualan cilok, para pedagang bisa membawa serta anak dan istrinya. Jika kangen tak tertahankan, ajak saja sekalian keluarga ketika bekerja.
Bicara kenyamanan, pantat sang sopir tak akan tergelincir karena masalah licin. Jok yang kesat seperti jok Yamaha Vega dan Honda Supra akan menunjang kenyamanan bakul cilok.
Motor Tossa ini juga menjadi antitesis dari kalimat di bokong truk yang berbunyi “Pulang malu, tak pulang rindu!” Mau malu bagaimana kalau keluarga saja dibawa kerja. Mau rindu bagaimana kalau istri tercinta membonceng di bak belakang dengan rambutnya yang tersibak-sibak ketika Tossa melaju menjajakan cilok. Sungguh pemandangan yang aduhai.