Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Bus Rela Jalur Solo Purwodadi Semacam Menuntut Kerelaan Para Penumpang

Pada akhirnya, seperti nama bus ini, penumpang harus rela, pasrah, ikhlas. Mungkin ini termasuk salah satu alasan bus tersebut dinamakan Rela. Kok bisa pas gitu, ya?

Niamul Qohar oleh Niamul Qohar
9 November 2022
A A
Bus Rela Jalur Solo Purwodadi Semacam Menuntut Kerelaan Para Penumpang MOJOK.CO

Ilustrasi Bus Rela Jalur Solo Purwodadi Semacam Menuntut Kerelaan Para Penumpang. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jalur Solo Purwodadi adalah “rimba lubang” yang berbahaya dan bus Rela jadi salah satu solusi. Meski ada bahaya mengintai di sana.

Sebelum punya sepeda motor sendiri, saya sering naik bus Rela untuk pulang ke kampung halaman. Tempat tinggal saya berada di salah satu daerah yang sangat terkenal dengan sebutan daerah wisata jengglongan sewu. Sebuah wisata rohani penguji kesabaran. Jalan yang berlubang dipenuhi genangan air. 

Ada banyak celetukan ketika orang melewati jalur penguji kesabaran ini. Yang paling sering adalah refleks menyebut nama Tuhan. Setelah itu, sumpah serapah kepada pemerintah setempat.

Lain lagi dengan komentar teman-teman saya selepas melewati jalur Solo Purwodadi. Misalnya kayak gini:

“Kalau habis dari tempatmu, destinasi paling ideal bukan rumah, tapi dukun pijat. Badan sakit semua.”

Ada yang bilang gini: 

“Pulang dari tempatmu, baut-baut motor memilih pensiun dini. Nggak kuat lagi.”

Jalur Solo Purwodadi yang berbahaya bagi pengendara sepeda motor

Mendengar ucapan teman yang seperti itu, mau tidak terima ya bagaimana. Memang begitu kondisi nyata di jalur Solo Purwodadi

Oleh sebab itu, saya selalu menyampaikan dua hal kalau ada teman mau “nekat” menembus jalur Solo Purwodadi demi main ke rumah. Pertama, takut mereka kecewa, saya selalu mengingatkan kalau jalanan menuju rumah itu jelek banget. Saya sendiri malas untuk pergi-pergi kalau lagi di kampung halaman. Kedua, jangan naik motor, mending naik bus saja. Salah satunya bus Rela jalur Solo Purwodadi.

Sudah sejak 2016 saya melaksanakan nasihat bijak ini, yaitu jangan naik motor kalau lewat jalur Solo Purwodadi karena memang nggak punya motor. Mending naik bus Rela untuk menerjang jalur yang menuntut kerelaan punggung kita dihajar lubang jalan yang membikin merinding itu. Setidaknya, kalau baik bus, badanmu nggak capek banget.

Saya serius, lho. Badan kamu bisa pegal linu selama satu minggu kalau nekat. Maka dari itu, bus Rela jalur Solo Purwodadi ini seperti jadi penyelamat.

Bus Rela pilihan nyaman, meski menyebalkan

Dulu, masa awal tinggal di Jogja, ketika mau pulang kampung, saya sudah tahu bahwa naik motor itu kurang disarankan. Makanya, meski harus naik bus Rela tengah malam, saya jalani saja. 

Biasanya, perjalanan saya lakukan mulai pukul 00.00 dari Jogja. Sampai di Solo maksimal sekitar pukul dua dini hari. Setelah itu, naik bus Rela dari Solo menuju kota kelahiran, Purwodadi.

Bus Rela ini memang bisa menyelamatkan punggung kita dari potensi “syaraf kejepit” ketika menerjang lubang di jalur Solo Purwodadi. Namun, di sisi lain, nama “Rela” ini memang sudah sangat sesuai. 

Iklan

Bagaimana tidak, bus legendaris ini membuat setiap penumpang harus rela alias pasrah. Gimana nggak rela, coba saja bayangkan bus Rela ini biasanya mulai standby di Terminal Solo pukul dua dini hari. Meskipun penumpang sudah penuh, bus tak kunjung berangkat juga. 

Bus baru akan lepas dari Terminal Solo antara pukul tiga atau empat pagi. Alasannya agak sulit diterima akal sehat saya. Katanya, biar sekali jalan, mengangkut banyak penumpang. Ingat ya, sekitar pukul dua dini hari itu, bus Rela sudah penuh. Mau menampung penumpang di mana lagi? Disuruh duduk di pentil ban belakang?

Bus yang selalu penuh dan sesak

Makanya, ketika bus Rela mulai mengaspal di jalur Solo Purwodadi, kondisinya di dalam pasti penuh dan sesak. Mau nggak mau, penumpang harus survive di kondisi ini. Jangan pernah merasa “bus selanjutnya siapa tahu lebih lega”. Bus Rela berikutnya juga sama penuhnya. Waktu keberangkatannya juga ngaret. So, ketimbang membuat waktu, lebih baik berjuang di dalam badan bus yang penuh.

Lantaran kondisi di dalam seperti itu, saran saya, jangan naik di siang hari. Lantaran bus Rela itu satu-satunya armada yang melewati jalur Solo Purwodadi, bus ini jadi laris. Kalau siang hari bisa kamu bayangkan betapa panas dan sesaknya di dalam.

Saya selalu bertemu wajah-wajah pejuang jalan raya, mencium aroma perjuangan ketika mengamati penumpang satu per satu. Panas, sesak, tidak ada AC, jendelanya kadang macet tidak bisa dibuka adalah kondisi yang harus diperjuangkan daripada bertemu “lubang-lubang ranjau” di jalur Solo ke Purwodadi. 

Baca halaman selanjutnya

Stigma negatif yang melekat

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 November 2022 oleh

Tags: bus Relajalur Solo Purwodadilubang jalanPurwodadisoloterminal Solo
Niamul Qohar

Niamul Qohar

Tukang bersih-bersih di Rumah Kata (Baitul Kilmah).

Artikel Terkait

Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO
Ragam

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo

10 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.