7 Aturan yang Wajib Kamu Pahami tentang Toyota Fortuner Supaya Kamu Nggak Jadi Pengendara Sombong dan Arogan

Toyota Fortuner Jadi Simbol Arogansi karena Pengendara Lupa Diri MOJOK.CO

Ilustrasi Toyota Fortuner Jadi Simbol Arogansi karena Pengendara Lupa Diri. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COSetelah membaca 7 aturan berikut ini, kamu bisa menjadi pengendara Toyota Fortuner yang dewasa, tidak sombong, apalagi arogan.

Mari membayangkan seandainya Toyota mau mendengar keluhan masyarakat. Mungkin, ke depannya, pabrikan ini akan mempertimbangkan siapa yang boleh membeli dan membawa Fortuner dari dealer-dealer mereka. 

Yah, minimal pengendara tahu bahwa Toyota Fortuner di pasaran saat ini bisa “beringas dan agresif”. Misalnya tipe GR Sport 4×2 2.7 dan 2.8, atau GR Sport 4×4 2.8.

Membaca angka 2.8 saja sebenarnya sudah bikin saya merinding. Apalagi ketika membayangkan mobil dengan kapasitas mesin seperti itu melaju di Jalan Selokan Mataram atau daerah Nologaten. Maklum, sudah jalanan kecil, ramai, penuh pengendara sembrono pula.

Membawa Toyota Fortuner ber-CC besar dan badan mobil gambot bisa membuat orang kagok. Banyak pula yang gampang kaget bercampur norak merasakan tarikan tenaga mobil ini. 

Yah, meskipun menurut saya tidak ada kata “mutlak” untuk soal cocok/tidak mengendarai Toyota Fortuner. Kecocokan kendaraan lebih kepada preferensi pribadi, kebutuhan, dan gaya hidup. 

Nah, buat kalian yang sedang bermimpi memiliki mobil ini, ada 7 hal yang perlu dipertimbangkan. Penjelasan ini saya rangkum dari pengalaman selama 10 tahun membawa Fortuner.

#1 Pertimbangkan lingkungan di mana kamu akan sering membawa Toyota Fortuner

Ini paling penting. Pertimbangkan lingkungan di mana kamu akan sering membawa Toyota Fortuner. Misalnya kamu tinggal dan beraktivitas di  jalanan perkotaan yang padat. 

Jadi, ukuran mobil ini yang gambot mungkin terasa kurang lincah dan praktis. Apalagi saat parkir di beberapa jalan kecil atau basement gedung. Sudah begitu kamu tinggal di gang kecil perkampungan yang kalau mobil papasan sudah bikin panik atau terpaksa mundur.

#2 Pengalaman mengemudi akan sangat berbicara

Pengemudi pemula mungkin perlu waktu untuk beradaptasi dengan ukuran dan tenaga Toyota Fortuner. Apalagi kalau belajar nyetir secara otodidak. Jika sempat kursus, mobi paling besar yang akan kamu bawa mungkin sebatas Avanza atau selevel dengan itu. 

Sebelum berada di dalam kabin Fortuner, sebaiknya kamu sudah pernah merasakan membawa Toyota Innova, L300, atau Wuling Cortez. Kalau sudah terbiasa, perasaan kagok berbelok atau parkir bisa hilang.

#3 Pertimbangkan kesiapan anggaran dan kebutuhan 

Biaya perawatan dan konsumsi bahan bakar Toyota Fortuner cenderung lebih tinggi. Apalagi kalau kamu membandingkannya dengan mobil yang lebih kecil.

Sudah begitu, kalau mobil hanya kamu pakai untuk aktivitas sehari-hari dan berjarak dekat, Fortuner terlalu berlebihan. Kalau tinggal di pedalaman juga bisa menjadi masalah tersendiri. Medan jalan tanjakan dan turunan serta jalanan yang tidak semulus daerah perkotaan bisa jadi masalah.

#4 Perkara kecocokan

Secara umum, Toyota Fortuner sebenarnya cocok atau pantas-pantas saja untuk keluarga kecil. Misalnya keluarga yang hanya butuh empat kursi utama untuk suami-istri dan dua anak. 

Ruang kabin relatif luas dan fitur keselamatan yang terbilang lengkap kalau perbandingannya adalah Toyota Innova. Yah, meski baris bangku ketiga Innova sedikit lebih lega.

Mobil ini lebih cocok digunakan oleh pengemudi yang suka petualangan. Khususnya mereka yang suka dengan mobil tangguh, desain bodi gagah, dan mesin yang bertenaga. 

Mobil ini terbilang memiliki kemampuan off-road yang lumayan untuk menjelajahi medan yang sulit. Tapi jelas, mobil ini bukan jenis yang bisa dibandingkan dengan ketangguhan dan garangnya Land Rover Defender, Toyota Land Cruiser, atau varian Wrangler.

Jadi, sebelum memutuskan membeli, sebaiknya test drive dulu. Tujuannya adalah untuk merasakan performa dan faktor kenyamanan mobil ini. Baru setelahnya kalian memikirkan apakah mobil ini mendukung sebagai kendaraan pribadi atau tidak. 

Syukur kalau sudah bisa memperhitungkan kegunaannya ke depan. Misalnya, ke depan kamu akan pindah rumah atau tidak, pindah kerja atau tidak, masalah kota, dan kebutuhan keluarga. Punya mobil tidak hanya urusan membeli saja, ya.

#5 Minimal mengenal dan bisa membandingkan mesin Toyota Fortuner dengan mobil lain

Kalau sudah pernah mengendarai mobil gambot semodel Toyota Hilux atau Mitsubishi Pajero, coba lakukan perbandingan. Dalam beberapa ulasan test drive yang saya baca dan cocokkan ketika saya mencoba Toyota Fortuner, spesifikasi mesin dibagi menjadi dua varian. 

Pertama, varian 2.4, pakai mesin 2GD-FTV 4-silinder 2.393 cc segaris dengan teknologi Variable Nozzle Turbocharger (VNT) dengan intercooler. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 147,6 DK (DK atau Daya Kuda adalah terjemahan dari Horse Power (HP)) di 3.400 rpm dan torsi puncak 400 NM (Newton Meter) di 1.600- 2.000 rpm. Dipadukan dengan transmisi otomatis enam percepatan yang dilengkapi teknologi Sport Sequential Switchmatic, untuk varian 4×2 ini disalurkan ke penggerak roda belakang.

Kedua, Toyota Fortuner varian 2.8 pakai mesin 1GD-FTV berkapasitas 2.755 cc 4-silinder segaris dengan teknologi VNT dengan intercooler. Tenaganya melonjak jauh dari varian 2.400 cc, mencapai 201,11 DK di 3.000-4.000 rpm dan torsi puncak 499 NM di 1.600-2.800 rpm

#6 Kamu juga harus bisa mempertimbangkan konsumsi BBM Toyota Fortuner

Untuk konsumsi bahan bakar saya punya catatan. Saya mengutip hasil test drive dari otoseken.id ya. Jadi, mereka melakukan simulasi di rute dalam kota dengan kecepatan stop & go dan di rute luar kota yang cenderung lancar. 

Istilah stop & go maksudnya menginjak lalu melepas gas seenak jidat di jalanan dalam kota. Misalnya kalau kamu tinggal di Jogja, berarti test drive di Jalan Kaliurang atau Jalan Godean yang relatif ramai.

Di rute dalam kota, Fortuner 2.8 dengan kapasitas mesin yang lebih besar mencatat 11,9 km/liter. Sementara itu, di 2.4, di rute dalam kotanya 10,5 km/liter. 

Untuk rute luar kota, Toyota Fortuner 2.8 juga lebih irit. Ia mampu meraih 14,7 km/liter, sementara Fortuner 2.4 hasilnya 13,9 km/liter. 

Untuk perbandingan mobil lain, konsumsi BBM Innova Reborn semua tipe (AT atau MT) ada di angka 13,5 km/liter hingga 18,5 km/liter. Ini Innova Reborn melaju di jalan bebas hambatan dengan kecepatan stabil di angka 80-100 km/jam.

#7 Tenangkan pikiran dan jadilah pengendara yang dewasa

Kalau Masih kurang puas, silakan cari perbandingan lain soal kabin, tenaga, hingga konsumsi BBM. Saran saya, cari perbandingan yang mendekati kelasnya. Jangan membandingkan mobil ini dengan LCGC, ya. 

Terakhir adalah pesan saya dari pengalaman pribadi. Kalau jadi membeli Toyota Fortuner, sebisa mungkin, jauhi sikap arogan dan sembrono.

Jika membawa mobil ini, pikiran kalian harus tenang. Jadilah pengendara yang dewasa. Gesit boleh, tapi selalu tenang, memegang teguh tata krama jalan raya, dan tidak sombong. Maklum, mobil ini bisa membuat kalian seperti raja jalanan. Padahal hal-hal seperti tidak nyata. Dewasa dalam berkendara adalah pegangan utama bagi semua pengemudi.

Penulis: Khoirul Fajri Siregar

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Toyota Fortuner, Mobil yang Memancarkan Aura Kesombongan dan Membuat Pengendara Lupa Diri Sesaat dan analisis menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.

Exit mobile version