Pemilu 2024 akan menjadi pemilu yang sangat penting bagi Indonesia. Pemilih muda Gen Z akan menentukan suara pada pemilihan presiden mendatang. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih Gen Z yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 46,8 juta orang, atau sekitar 23% dari total jumlah pemilih.
Meskipun demikian, masih ada beberapa stigma yang melekat pada pemilih muda Gen Z dalam hal pilihan politik. Stigma yang melekat pertama yaitu pemilih muda merupakan generasi yang tidak melek atau peduli politik. Kedua, banyak yang menganggap suara Gen Z termasuk ‘swing voters’ yang mudah terpengaruh tren. Ketiga, adanya anggapan bahwa Gen Z punya pandangan yang idealis dan kurang toleran terhadap perbedaan.
Benarkah stigma tersebut bisa berlaku seragam ke semua generasi Gen Z? Seperti apa pendapat mereka atas calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia mendatang? Masihkah ada harapan untuk membuat Indonesia lebih baik melalui pesta demokrasi mendatang?
Episode Langkah Kuda kali ini akan menguji suara mahasiswa Gen Z terhadap Pilpres 2024 nanti. Episode ini kami mewawancara beberapa mahasiswa dari kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Wawancara ini dilakukan setelah debat capres pertama di bulan Desember 2023.
Simak jawaban menariknya dengan menonton video di atas sampai selesai.
—
Mau nonton video edisi #LangkahKuda sebelumnya, kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.