Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas beberapa waktu lalu, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud menang di wilayah Jateng dari pasangan lainnya, yakni AMIN dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, sebaliknya di provinsi yang lain justru Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.
Dalam survei itu, elektabilitas Ganjar-Mahfud memperoleh suara sebanyak 15,3%, sedangkan AMIN mencapai 16,7%. Sementara itu, elektabilitas tertinggi ada pada pasangan nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini memperoleh 39,3%. Tak hanya itu, dalam temuan survei Litbang Kompas ada sekitar 28,7% pemilih yang bimbang menentukan pilihan.
PDI Perjuangan (PDIP) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah menyusun strategi untuk meraup suara pemilih yang belum menentukan pilihan capres dan cawapres tersebut. PDIP baru saja mengumpulkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di 18 provinsi untuk melakukan konsolidasi terkait pemenangan Ganjar-Mahfud. Partai menginstruksikan para pengurusnya untuk bekerja lebih ekstra di wilayah-wilayah kantong PDIP.
Episode PutCast kali ini menghadirkan kembali Bambang Pacul untuk menggali lebih dalam soal hasil survei tersebut. Bagaimana pimpinan partai memandang survei tersebut, juga langkah apa saja yang perlu dilakukan agar partai petahana bisa mempertahankan elektabilitasnya pada Pemilu 2024 nanti.
“Sudah waktunya pasukan PDIP gaspol untuk Ganjar-Mahfud MD, baik di udara maupun di darat!” ungkap Bambang Pacul.
Simak obrolan politik yang menarik ini dengan menonton video di atas sampai tuntas.
—
Mau nonton video edisi #PutCast sebelumnya kunjungi playlist Youtube di sini. Atau jika mau lihat-lihat video Mojok yang lain dengan isu dan tema yang menarik, yuk ngintip video-video lainnya di sini.