Siapa yang Menyakitimu, Ber? Jawaban Kenapa Lagu-lagu Bernadya Nyesek Banget

Alasan Kenapa Lagu-lagu Bernadya Galau Semua MOJOK.CO

Alasan kenapa lagu-lagu Bernadya galau semua. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bernadya saat ini menjadi idola baru kawula muda. Lagu-lagunya banyak diputar, baik di platform musik maupun berbagai media sosial. Lirik lagu bernuansa melankolis yang dibawakan Bernadya dengan suara lembut membuat lagu-lagunya menjadi teman untuk menggalau.

***

Bernadya sedianya sudah menulis lagu sejak masih SMP. Perempuan kelahiran Surabaya, 16 Maret 2004 itu lalu mulai tampil bernyanyi pada 2016, menjadi peserta The Voice Kids Indonesia musim pertama di Global TV. Saat itu ia tergabung dalam tim musisi yang lagu-lagunya juga banyak didengar: Tulus.

Bernadya lalu mulai terjun ke industri musik tanah air pada 2018, membentuk grup musik duo bersama kakaknya, namanya Celine & Nadya. Grup itu berjalan secara independen (tanpa label mayor) hingga 2022.

Pada 2023, Bernadya terpilih menjadi satu dari 10 penyanyi dalam program Radar Spotify. Yakni program khusus dari Spotify untuk mengorbitkan penyanyi baru secara global.

Pada 2023 itu pula lahir mini album Terlintas yang berisi lima lagu: Terlintas, Masa Sepi, Sinyal Sinyal, Apa Mungkin, dan Satu Bulan.

2024 tahunnya Bernadya

Meski sudah manggung sejak 2018 dan meluncurkan mini album pada 2023, nama Bernadya tak serta merta dikenal. Namanya relatif baru melejit dan lagu-lagunya diputar secara massif ya belakangan ini, sejak rilisnya album bertajuk Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan pada 23 Juni 2024.

Tahun 2024 kemudian bisa dibilang sebagai tahunnya sosok bernama asli Bernadya Ribka Jayakusuma tersebut. Hampir seluruh lagunya mendapat respons positif dari publik. Terutama untuk lagu Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan:

Untungnya, bumi masih berputar
Untungnya, ku tak pilih menyerah
Untungnya, ku bisa rasa
Hal-hal baik yang datangnya belakangan

Penggalan lirik Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan di atas selalu muncul sebagai backsound di berbagai media sosial, terutama di TikTok dan Instagram.

Dari data Spotify, pada 8 Agustus 2024 Bernadya mencetak dua rekor sekaligus. Albumnya berhasil menduduki puncak tangga lagu “Spotify Weekly Top Albums Indonesia” dan meraih 100 juta kali pemutaran di Spotify. Singel utama Kata Mereka Ini Berlebihan mencatatkan 50 juta pemutaran.

Pada 12 Agustus 2024, ia kembali mencetak dua rekor sekaligus di Spotify. Pertama, ia tercatat sebagai artis yang lagunya paling banyak didengar di Spotify dalam sehari di Indonesia. Kedua, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan menjadi album yang banyak didengar dalam waktu sehari di Indonesia.

Menggalau sejak SMP

“Siapa yang telah menyakitimu, Ber?”

Begitu kira-kira candaan publik di media sosial untuk merespons lagu-lagu Bernadya. Pasalnya, nyaris semua lagu yang Bernadya tulis pasti liriknya galau dan terasa “sakit” di hati. Sehingga, tentu ada saja yang mengira kalau lagu-lagu itu lahir karena Bernadya pernah sangat tersaikiti.

Ambil saja dua contoh penggalan lirik berikut:

Satu Bulan

Sudah adakah yang gantikanku
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apa pun sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa, jangan buru-buru
Kalau bisa, jangan ada dulu

________

Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan

Mungkin sebentar lagi ku bisa kuterima
Waktuku, peranku dalam hidupmu selesai
Nanti di lain hari
Nanti di lain bumi
Saat sudah rela hati ini
Kuceritakan jalan-jalan yang kutempuh sampai ku bisa relakanmu pergi

Usut punya usut, Bernadya ternyata sudah menggalau sejak SMP.

“Dulu waktu SMP kelas 2 aku nulis lagu tentang anak SMP yang suka (temannya) tapi nggak berani ngungkapin (perasaanya),” ungkap Bernadya dalam wawancara yang tayang di kanal YouTube Superyouth ID.

“Ternyata orang yang dia suka sebenarnya juga suka sama dia. Akhirnya mereka tahunya telat waktu mereka sudah nggak saling nunggu lagi. Jadi ya udah lah. Harusnya kamu bilang dari dulu, pasti kisahnya lebih indah,” sambung Bernadya menjelaskan inti dari lagu tersebut.

Sayangnya, Bernadya enggan menyebutkan judul dari lagu yang ia maksud. Ia malu. Namun, yang jelas, lagu itu ia masukkan dalam salah satu album saat ia masih aktif di grup musik duo Celine & Nadya.

Kenapa Bernadya suka nulis lagu galau?

Lantas, sebenarnya siapakah yang menyakitimu, Bernadya. Karena dari SMP hingga sekarang umur 20 tahun isi lagumu masih saja galau?

Bernadya tak menyinggung kalau ia pernah sangat patah hati atau tersakiti seperti lagu-lagunya. Alasan kenapa ia suka menulis lagu galau ternyata bukan karena persoalan itu.

“Aku pribadi kebanyakan nulis lagu galau karena lagu yang aku nikmati biasanya lagu galau gitu. Secara tidak sadar mungkin aku nulis seperti lagu-lagu yang biasa aku dengar,” jelas Bernadya.

“Menurut aku, kenapa lagu galau, khususnya di Indonesia, cukup diminati, karena kalau aku lihat, orang kalau galau pasti cari lagu untuk menemani atau sekadar melampiaskan dan mewakili apa yang tidak bisa ia ungkapkan,” bebernya.

Secara tema, itulah alasan kenapa Bernadya lebih sering nulis lagu galau. Sementara dari segi lirik, ia mengaku sedikit banyak terpengaruh dari Tulus.

“Dulu aku suka Tulus, penulisan liriknya bagus banget. Aku selalu berharap suatu saat bisa nulis sekeren dia liriknya,” kata Bernadya.

Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan

Dari semua lagu yang pernah Bernadya tulis, baginya yang paling berkesan, spesial dan beda dari lagunya yang lain adalah Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan. Lagu dengan lirik ikonik “Untungnya, bumi masih berputar…” yang belakangan juga sedang banyak didengar publik.

“Karena dari puluhan lagu yang kutulis, itu menjadi sebagian kecil lagu yang nggak galau.” Begitu alasan kenapa Bernadya menganggapnya sebagai lagu spesial.

“Liriknya waktu aku nulis, wah ini bisa jadi lagu yang menjadi harapan kecil di tengah-tengah banyaknya lagu-lagu aku yang isinya kayak depresi. Lagu ini mungkin bisa memberikan kamu sedikit optimisme gitu,” tandasnya dengan senyum lembut.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Selama Tulus dan Nadin Amizah Masih Bernyanyi, Maka Saya Belum Ingin Mati

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version