Villa Putih Kaliurang Harusnya Jadi Cagar Budaya, Malah Dinistakan Jadi Rumah Angker

ilustrasi - Villa Putih Kaliurang di Jogja terkenal angker. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Cerita mistis di Villa Putih Kaliurang, Jogja telah beredar sejak lama. Tak ada yang tahu pasti kebenaran dari ceritanya. Namun, cerita itu sudah mengikis nilai sejarah bangunan yang sebetulnya berpotensi menjadi cagar budaya.

***

Lokasi Villa Putih Kaliurang berada di lereng Gunung Merapi, dekat dengan wisata Kaliurang Goa Jepang. Maka tak heran, beberapa pengunjung yang lewat memutuskan untuk mampir ke villa kosong tersebut.

Villa itu bahkan pernah menjadi lokasi syuting film bergenre horor. Judulnya pun tak jauh berbeda, yakni Rumah Kaliurang. Film itu dirilis tahun 2022, tapi rencana penggarapannya sudah sejak 2018.

Film itu menjadi karya debut Dwi Sasono sebagai sutradara. Dia mengatakan telah mencari beberapa rekomendasi rumah di berbagai daerah. Namun menurutnya, Villa Putih Kaliurang yang cocok menjadi lokasi syuting utama.

“Itu rumah memang serem banget dan sering dijadikan tempat uji nyali,” kata dia dikutip dari Youtube Livonews pada Senin (11/11/2024).

Saat dipakai sebagai tempat syuting film, villa itu sempat direnovasi tahun 2018. Namun, kini bangunannya terlihat rusak. 

Villa Putih Kaliurang yang tidak terurus

Kondisi Villa Putih Kaliurang yang saya lihat dari pencarian Google sudah berubah. Beberapa gambar lama menunjukkan megahnya bangunan bergaya Eropa tersebut. 

<yoastmark class=

Namun, saat saya berkunjung ke sana pada Minggu (10/11/2024), bangunan itu sudah rusak parah. Dari depan, atapnya terlihat ambruk. Dinding putihnya dipenuhi dengan coretan-coretan vandalisme. Kontras dengan rerumputan di sekitarnya yang tumbuh subur. 

Nuansa mistis dari luar bangunan tersebut didukung oleh kabut lereng gunung. Saya datang ke sana sekitar pukul 16.30 WIB setelah hujan. Jalannya masih becek, sehingga harus hati-hati saat menuruni tangga tanah menuju pintu depan villa.

Saya sarankan anda memakai sepatu, sebab area luar maupun dalam bangunan terbilang berbahaya. Banyak serpihan kaca dan bongkahan bangunan yang tergeletak di lantai, kadang-kadang tertutup dengan semak. 

Cerita mistis menutup nilai sejarah Villa Putih Kaliurang

Villa Putih Kaliurang bertingkat dua. Di lantai pertama, ada tiga kamar dan dua kamar mandi. Sementara, di lantai dua terdapat satu kamar dengan aula yang besar.

Melansir dari Youtube Athena Fortune, papan informasi seputar villa seharusnya tertancap di depan bangunan. Namun, papan itu sudah tidak ada saat saya berkunjung ke sana. 

Papan itu menginformasikan bahwa masyarakat setempat lebih mengenal Villa Putih Kaliurang dengan sebutan Pesanggarahan Sarjanawiyata atau Rumah Putih Grenzenberg.

Grenzenberg sendiri berasal dari Bahasa Belanda yang berarti perbatasan gunung. Villa itu dibangun tahun 1930 dan digunakan sebagai Zending Club Huis alias perkumpulan misionaris Katolik Belanda. 

Aula lantai 2 di Villa Putih Kaliurang, Jogja. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Namun, tahun 1994 terjadi letusan Gunung Merapi yang membuat bangunan tersebut rusak. Tahun berikutnya, bangunan itu diambil alih oleh Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa dan diberi nama Wisma Widya Mandala. 

Sayangnya, bangunan itu kini tak lagi terawat dan terkenal dengan cerita hantunya. Berdasarkan Jurnal Inovasi Penelitian berjudul Klasterisasi Wisata Tematik Kawasan Kaliurang, villa itu sebetulnya layak dijadikan sebagai warisan cagar budaya.

Elisa Dwi Rohani dan Cerry Suraya Pradana selaku peneliti menilai, bangunan tersebut memiliki keunikan dan karakter heritage yang berhubungan dengan sejarah perkembangan fisik sebuah kota. Mulai dari letaknya yang berdekatan dengan tempat wisata lain di Jogja, akses transportasi ke lokasi yang mudah, dan sering dikunjungi wisatawan nusantara serta lokal. 

Villa Putih Kaliurang cocok jadi tempat foto bergaya vintage

Tak lama setelah saya berkeliling di sekitar Villa Putih Kaliurang, empat orang remaja laki-laki datang untuk melihat-lihat. Saya bertanya alasan mereka datang ke sana. 

“Sebetulnya ini juga enggak direncanakan, kami cuman ingin foto-foto ala-ala vintage terus diunggah di media sosial,” kata Marvel, usai mengambil foto bersama teman-temannya.

Marvel dan teman-temannya sudah mengetahui jika villa tersebut terkenal angker. Namun, mereka berani masuk karena bersama-sama.

Dia mengaku suasana horor hanya terasa saat berada di lantai 1, terutama di depan ruangan dekat kamar dan kamar mandi. Ruangan itu memang gelap meskipun hari masih terang dan ada jendela di sana. 

Tetesan air dari atap yang tak kunjung berhenti membuat suasana lebih merinding. Baik lantai satu dan dua sudah tergenang karena hujan. Alih-alih takut bertemu hantu, salah satu teman Marvel justru merasa was-was karena takut terinjak paku di sana.

Menginjak dewasa lebih menakutkan

Teman Marvel, Surya (19) mengatakan menginjak dewasa lebih menakutkan ketimbang melihat hantu. Di usianya saat ini, Surya harus memikirkan masa depan.

“Karena aku anak laki-laki, harus bisa gantiin posisi ayah. Aku sudah memikirkan orang tuaku, masa depanku, dan tanggung jawabku ke depan,” ucapnya.

Surya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia bekerja di F&B industri fashion. Oleh karena itu, kunjungan dia bersama teman-temannya kali ini memang ingin mengambil foto untuk produk pakaian mereka yang bertema hardcore.

Saat mengambil foto, Surya memang merasakan ada hawa menyeramkan dari Villa Putih Kaliurang. Sebagai contoh di lantai 2, ruangan itu seharusnya sejuk sehabis hujan, apalagi atapnya sudah ambruk. Namun, suasana di atas sana terasa pengap.

“Tapi biasalah hawa kayak gitu, kita enggak ngerasain aneh-aneh,” kata dia.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Rumah Hantu Darmo Surabaya, Tak Seangker Cerita yang Beredar

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version