Riwayat Bus Mulyo Jogja Purwokerto, Mantan Raja Jalur Selatan Andalan Buruh Gendong Pulang ke Kulon Progo

bus mulyo jogja purwokerto kulon progo.MOJOK.CO

Ilustrasi bus (Mojok.co)

Bus Mulyo pernah jadi legenda yang merajai jalur selatan Jogja – Purwokerto. Bus ini juga jadi andalan para buruh gendong di Jogja yang kebanyakan asal Kulon Progo untuk pulang setelah berhari-hari mengumpulkan uang dengan tidur di pasar.

Buruh gendong yang kebanyakan perempuan paruh baya jadi pemandangan tak asing di Pasar Beringharjo dan Pasar Giwangan Jogja. Mereka mencari nafkah dengan kerja berat di pasar. Pulang hanya sekali sampai dua kali sepekan.

Kisah itu saya dapat dari Ruminem (55) dan Ngatini (50). Keduanya sama-sama berasal dari Lendah, Kulon Progo dan sudah belasan tahun menjadi buruh gendong di Pasar Giwangan.

Ruminem adalah salah satu contoh buruh gendong yang kerap bermalam di emperan los pasar. “Di sana alasnya pakai peti buah ini dijejer seperti dipan,” ujarnya seraya menunjuk sudut los pasar saat saya jumpai.

Buruh gendong di Pasar Giwangan (Hammam/Mojok.co)

Ruminem sudah jadi buruh gendong dari 2005 silam. Sejak saat itu, ia mengaku mengandalkan Bus Mulyo, jurusan Jogja Purwokerto yang rutenya melintasi Kulon Progo.

Bus Mulyo jurusan Jogja Purwokerto jadi saksi perjuangannya. Bagi orang “lama” dari Kulon Progo, bus ini memang jadi salah satu andalan. Masa kejayaan Bus Mulyo kini sudah terlewat. Ia pernah jadi legenda jalur selatan Jawa Tengah pada era 90-an.

Bus Mulyo Jogja Purwokerto, salah satu PO Bus tertua di Indonesia

Bus Mulyo identik dengan karakter warna livery oranye dan putih dengan tulisan “MULYO” yang tegas dan besar. Pada masanya, bus ini tak bisa dilepaskan dari mobilitas orang Jogja, Kulon Progo, Kebumen, hingga Purwokerto.

Sejumlah sumber menyebut bahwa Bus Mulyo berdiri sejak 1947. Salah satu PO bus tertua di Indonesia. Garasinya berada di Gombong, Kebumen.

Penampakan Bus Mulyo (Wikimedia Commons)

Mulanya, bus ini hanya melayani trayek Gombong Jogja dan Gombong Purwokerto. Namun, seiring perkembangan zaman, sempat memperluas trayeknya bahkan hingga Kediri. Sayangnya, jalur itu tak digunakan lama karena beberapa hal.

Sehingga, trayek andalannya yang hingga beberapa tahun lalu masih eksis adalah Purwokerto, Gombong, Jogja, hingga Solo. Bus Mulyo terkenal sebagai penyedia kelas ekonomi non AC atau kerap juga disebut bus bumel.

Baca halaman selanjutnya…

Persaingan ketat yang terjadi di jalur selatan

Namun, tercatat bahwa PO ini sempat melayani kelas patas AC rute Jogja Purwokerto. Hal itu seiring dengan kehadiran beberapa pesaing yang melayani kelas yang sama di rute jalur selatan.

Banyaknya pesaing di jalur selatan

Jalur selatan merupakan area dengan cukup banyak persaingan bus. Salah satu YouTuber pengulas bus, KerjaDolan, pernah mengapresiasi ketahanan Bus Mulyo di dalam persaingan tersebut.

“Ini bus benar-benar legendaris. Kita tahu kompetitor PO Mulyo di jalur selatan kan Bus Utama, Bus Raharja, sampai Bus Antar Jaya,” terangnya dalam sebuah video sambil menaiki sebuah unit Bus Mulyo.

Ia menyebut, salah satu pesaing Bus Mulyo yakni PO Raharja, trayeknya telah diambil alih oleh PO Efisiensi PO bus satu ini juga terkenal sebagai agak baru yang tangguh di jalur selatan.

Bus Mulyo dan PO Raharja pernah saling bersaing ketat di jalanan Purwokerto, Kebumen, Kulon Progo, hingga Jogja. Dulu, PO Raharja lebih unggul dalam kelas patas AC dengan menguasai hampir seluruh jam pemberangkatan Jogja – Purwokerto.

Namu, sayangnya bus ini justru kolaps duluan. Melansir duniabis.com, PO Raharja akhirnya mengalihkan bisnis ke usaha kayu. Perjalanan bus-bus legendaris ini mewarnai kehidupan banyak warga di kota-kota yang dilewatinya. Kini, di tengah perkembangan zaman semakin banyak kompetitor. Selain itu, moda transportasi kereta hingga kendaraan pribadi pun semakin jadi pilihan untuk membantu mobilitas antarkota.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Hitung Mundur Menuju Matinya Bus Purwo Widodo, Satu-satunya Andalan Rute Wonogiri-Jogja yang Terancam Gulung Tikar Meski Tak Punya Saingan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version