Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

5 Tahun Tinggal di Purwokerto Bikin Saya Sadar, Kota Ini Sama Problematiknya dengan Jogja

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
27 Juni 2024
A A
5 Tahun Tinggal di Purwokerto Bikin Saya Sadar, Kota Ini Sama Problematiknya dengan Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi 5 Tahun Tinggal di Purwokerto Bikin Saya Sadar, Kota Ini Sama Problematiknya dengan Jogja (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Konon, Purwokerto menjadi salah satu kota paling layak huni di Indonesia. Sayangnya, lima tahun hidup di sini, justru menyadarkan kalau kota ini sama bermasalahnya dengan Jogja.

Pada 2018 lalu, Dian (24) diterima di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Kota kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah itu memang menjadi tujuan utamanya buat melanjutkan kuliah.

Lahir dan besar di Jogja, membuat Dian merasa kalau kota asalnya itu sudah terlalu “overrated” untuk disebut kota pendidikan. Jogja yang semakin ramai, bagi Dian, juga makin tak nyaman buat dia tinggali.

“Kalau nggak Bandung, ya Purwokerto. Pokoknya nyari alternatif kota pendidikan lain selain Jogja, soalnya di sini udah gak layak menyandang julukan itu,” kata Dian saat Mojok hubungi Kamis (27/6/2024) siang.

Makanya, saat ada pengumuman lolos SNBT (SBMPTN) di Unsoed, Dian sangat senang. Sebab, menurutnya, selama ini Purwokerto memang lekat dengan label “kota layak huni”. Indikatornya: biaya hidup murah, kuliner melimpah, dan warganya ramah-ramah.

“Tapi itu dulu, lima tahun lalu. Setelah lama hidup di sini, hadeh, nggak juga tuh.”

Tukang parkir Purwokerto dan Jogja sama-sama problematik

Di Jogja, parkir adalah isu yang tak berujung. Mojok sendiri kerap menulis artikel yang membahas betapa problematiknya tukang parkir di Jogja. Khususnya yang nuthuk harga di tempat-tempat wisata.

Delapan belas tahun hidup di Jogja, Dian sudah sangat hafal dengan masalah tersebut. Namun, saat awal-awal masuk kuliah, betapa kagetnya dia karena ternyata tukang parkir yang problematik itu juga menjamur di Purwokerto.

Dian ingat betul, baru dua hari ngekos di Purwokerto, ia sudah merasakan “disemprit” oleh pasukan rompi kuning ini. Parahnya lagi, ia dimintai tarif parkir di tempat-tempat yang jelas ada tulisan “parkir gratis”.

“Yang aku ingat sampai sekarang, aku lagi cari bantal dan guling di sebuah tempat belanja. Jelas-jelas ‘parkir gratis’, eh, pas mau balik tetep aja ada bapak-bapak minta 2 ribu,” kenangnya, kesal.

“Apalagi pas mau balik aku beberapa kali mampir ATM dan Indomaret. Yah, dua ribu lagi, dua ribu lagi. Pernah kukasih seribu nggak mau dong.”

Sebulan tinggal di Purwokerto, Dian pun menyadari kalau kota ini juga punya masalah dengan tukang parkir. Saat dia mendiskusikannya dengan mahasiswa asli Purwokerto, problem itu diakui memang sudah mengakar.

Yang lebih mengagetkan Dian, ternyata ada kampus swasta yang menarik tarif parkir bagi mahasiswanya.

“Aku kan datang ke acara temenku, di salah satu PTS Purwokerto. Jadi, kalau parkiran dalam kampus penuh, mahasiswa diarahkan ke lahan samping kampus gitu. Aku ngiranya gratis, ternyata bayar,” ujarnya.

Iklan

“Gila, ya, di kampus aja masih ada orang yang narikin parkir.”

Baca halaman selanjutnya..,

Biaya hidup tak semurah yang dibayangkan. Dan, masih ada buruh yang digaji tak sampai Rp1 juta sebulan.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2024 oleh

Tags: banyumasjawa tengahJogjapermasalahan kota jogjapermasalahan kota purwokertoPurwokertotukang parkirupah murah
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.