Nonton di CGV J-Walk Mall Jogja Seperti Uji Nyali, Mal Hampir “Mati” yang Terasa Mencekam saat Malam

Mendengar Cerita Sisi Gelap Mall Besar di Jogja yang Jarang Diungkap.MOJOK.CO

Ilustrasi Mendengar Cerita Sisi Gelap Mall Besar di Jogja yang Jarang Diungkap (Ega/Mojok.co)

Anak muda Jogja berbagi pengalaman nonton di CGV J-Walk Mall Jogja yang sangat sepi. Mal ini, alih-alih jadi pusat perbelanjaan sudah berubah jadi area kantor yang lengang selepas jam kerja.

J-Walk Mall Jogja resmi berdiri sejak 2015 silam. Bangunan yang terletak di kawasan Babarsari, Sleman ini mengusung konsep ramah lingkungan. Selain pusat perbelanjaan, area terintegrasi dengan hotel dan convention center.

Namun, beberapa tahun setelah berdiri, mal ini memang tak begitu ramai oleh pengunjung. Jenama yang menyewa gerai di mal perlahan tidak tampak lagi. Bahkan, kini, J-Walk Mall fungsinya lebih terkenal sebagai kantor sebuah perusahaan ternama.

Di antara area perkantoran itu, masih ada satu elemen dari mal yang masih bertahan yakni bioskop CGV. Bioskop yang berada di salah satu lantai teratas gedung ini jadi satu-satunya titik keramaian selain ruang-ruang kantor di bawah.

Saat malam, ketika kantor di J-Walk mulai sepi, masih ada film yang diputar di CGV. Suasana sepi itu membuat pengalaman nonton, terutama film horor, jadi lebih mencekam.

Suasana sepi J-Walk Mall Jogja (Hammam/Mojok.co)

Bahkan di media sosial, banyak candaan seputar pengalaman nonton di J-Walk Mall Jogja yang mirip uji nyali atau “jurit malam”. Anggapan itu kadang memengaruhi calon penonton lain. Seperti yang dirasakan Viandra (23), seorang mahasiswa Jogja yang sebenarnya sudah berulang kali nonton bioskop di sana.

“Sebenarnya biasa saja, cuma agak ke-trigger sama cerita orang-orang di media sosial,” kata Viandra saat Mojok hubungi Selasa (5/3/2024).

Viandra mengaku kerap nonton di sana karena harganya relatif murah ketimbang beberapa bioskop lain di Jogja. Namun, ia pernah merasakan pengalaman mencekam saat selesai nonton sebuah film horor Indonesia pada jam 9 malam.

“Ya gara-gara cerita-cerita itu jadi nggak berani ke toilet. Pas turun itu, nggak berani terlalu melirik ke kantor yang penuh bangku kosong. Siapa tahu tiba-tiba ada kuntilanak nongol,” kelakarnya.

Pengalaman langsung nonton horor malam di CGV J-Walk Mall Jogja

Demi bisa mendapatkan sensasi nyata, Mojok mencoba menonton di CGV J-Walk Mall Jogja pada Senin (4/3/2024) pukul 19.00 hingga sekitar 21.30. Kebetulan, sedang film horor Korea Selatan yang ramai diperbincangkan yakni Exhuma.

Mojok masuk ke parkiran basement tepat saat gelombang kepulangan pekerja dari kantor di gedung itu. Saat masuk ke gedung, suasana memang langsung terasa berbeda dengan mal pada umumnya. Tidak ada gerai-gerai belanja yang buka.

Beberapa sudut dekat CGV J-Walk Mall (Hammam/Mojok.co)

Kami memilih untuk naik menggunakan eskalator agar bisa mengamati lebih detail sudut-sudut gedung. Di lantai utama, hampir seluruh areanya telah disulap menjadi ruang kantor. Malam itu, seperti kata Viandra, sebagian besar sudah lengang menyisakan kursi-kursi kosong.

Saat naik ke lantai atas, suasana sepi semakin terasa. Bahkan mendekati area bioskop CGV, ada beberapa area dengan tembok tanpa plester dan atap tanpa plafon. Menambah kesan agak terbengkalai.

Beruntung, sesampainya di area bioskop, manusia-manusia berkumpul menciptakan keramaian. Tak ada lagi suasana sepi. Namun, tantangan berikutnya terasa saat pulang.

Situasi mencekam setelah nonton

Keluar dari bioskop sekitar jam 21.30, para penonton langsung berburu-buru turun. Pemandangan saat melintasi kantor semakin terasa muram. Semakin sedikit orang yang masih bekerja menyisakan bangku kosong yang mencekam.

Berlanjut saat sampai basement, ternyata mencari jalan keluar cukup membingungkan. Bahkan, setidaknya ada dua motor di depan kami yang bolak-balik mencari loket pembayaran karcis. Akhirnya, kami memutuskan untuk menggeser cone pembatas, agar bisa cepat keluar gedung.

Pengalaman nonton di CGV J-Walk Mall Jogja ternyata memang seru. Apalagi, nonton horor di malam hari. Suasana mal yang sepi jadi ambience yang mendukung pengalaman psikologis pascamenyaksikan kejadian supranatural di layar bioskop.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Wisuda di Sleman City Hall Bikin Mahasiswa Prihatin kepada Pengunjung, Rasanya Seperti Kondangan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version