Keharuan Bapak yang Anaknya Lolos ke UNY, Kembali ke Jogja Setelah Pertama Kali Berkunjung di Usia 55 saat Temani UTBK

keharuan bapak anaknya bisa kuliah di UNY Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi bapak bangga anaknya bisa kuliah (Mojok.co)

Kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari sosok Indra (55). Setelah ditolak UGM dan UNS, anaknya akhirnya lolos seleksi mandiri CBT UNY. Hasil ini sekaligus membuatnya bisa kembali ke Jogja, setelah pertama kali berkunjung di usia 55 saat menemani tes UTBK.

Pengumuman kelolosan itu keluar pada Selasa (30/7/2024) lalu. Mimpi agar anak bungsunya bisa menjadi sarjana, di jurusan yang perempuan itu mimpikan yakni Sastra Indonesia, perlahan semakin dekat untuk terwujudkan.

“Akhirnya anak saya lulus, diterima di UNY,” begitulah kabar yang Indra berikan lewat aplikasi perpesanan pada Rabu (31/7/2024) malam lalu.

Sebelumnya, anak perempuannya itu juga sempat mengikuti ujian mandiri di Universitas Indonesia. Jurusannya juga sama, Sastra Indonesia. Tekad sang anak untuk menempuh studi di bidang tersebut terlihat bulat. Di semua seleksi, berbagai kampus yang dituju, jurusan pilihannya selalu sama.

Pertama kali ke Jogja usia 55 saat temani UTBK, mimpi kembali terwujud berkat UNY

Pada Kamis (1/8/2024) ini Indra bersama istri dan anak perempuannya kembali bertolak ke Jogja untuk melakukan daftar ulang di UNY. Sebelumnya, pasangan suami istri asal Ciputat, Tangerang Selatan ini baru pertama kali ke Jogja saat menemani anaknya UTBK di UGM.

Saat itu, kami bertemu di sebuah gazebo depan Perpustakan UGM. Indra bersama istrinya Wiwi (53) sedang menanti anaknya yang sedang ujian. Di samping mereka, tampak beberapa tas, lantaran setelah ujian mereka langsung pulang ke Ciputat.

Mereka datang dari Tangerang Selatan bahkan tanpa mempersiapkan penginapan. Sesampainya di Jogja, baru Indra menghubungi salah satu temannya yang tinggal di Sleman.

“Pokoknya nekat aja lah. Dia tanya nginap di mana, saya bilang belum cari, akhirnya kami ditawari untuk bermalam di rumah mereka,” ujarnya.

Jika tidak ditawari temannya, Indra mengaku bisa mencari tempat mana saja untuk sekadar bermalam. Bisa masjid atau tempat lain yang terjangkau.

“Dari dulu ya penasaran tentang UGM dan ke Jogja. Pengin kuliah di sini lah pasti dulu tapi nggak bisa. Ya semoga rezekinya anak saya,” timpal Wiwi.

Baca halaman selanjutnya…

Berjuang demi mimpi anak, walaupun awalnya bingung dengan jurusan pilihannya

Mereka mengaku mengupayakan yang terbaik untuk anak perempuan yang hari itu UTBK di UGM. Dua kakaknya, dulu memang sempat kuliah, tapi tidak di kampus yang mereka impikan karena harus studi sambil bekerja.

Terbatasnya waktu saat kunjungan awal membuat mereka tak sempat mengeksplorasi banyak tempat di Jogja. “Kemarin baru sempat ke Malioboro. Katanya orang di sana yang bagus ya di Kaliurang. Ya tapi belum sempat juga karena waktunya mepet,” kata Indra saat itu.

Bagi mereka, Malioboro memang sekedar jalan biasa. Namun, karena seumur-umur baru pernah ke Jogja, rasa penasaran lama itu ingin mereka tebus.

Tekad bulat menuju jurusan yang diimpikan

Namun, di balik keinginan kembali ke Jogja, hal paling membahagiakan adalah ketika anak bisa masuk kuliah sesuai mimpinya. Wiwi berprinsip mendukung apa pun pilihan yang anaknya inginkan. Termasuk saat memilih jurusan kuliah. Meski, kedua orang tua ini mengakui awalnya ragu dengan jurusan pilihan anaknya.

“Dulu ya sempat tanya, apa sih nanti belajarnya kalau ambil Sastra Indonesia? Kan sudah bisa bahasa Indonesia,” kata Tiwi tertawa.

Namun, ia memang memperhatikan bahwa anaknya selama sekolah gemar dengan pelajaran bahasa Indonesia. Ia mengaku belum tahu bagaimana prospek kerja jurusan ini sehingga kami malah jadi berdiskusi tentang peluang kariernya selepas lulus.

Indra lantas menjelaskan bahwa anaknya benar-benar mantap mengambil jurusan itu. Saat UTBK, pilihan pertama di UGM dan kedua di UNS. Dua-duanya di Sastra Indonesia. Ketika ujian mandiri di UI dan UNY pun pilihannya tetap sama.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Pertama Kali ke Jogja di Usia 55 Saat Temani Anak UTBK UGM, Kisah Haru Orang Tua dari Tangerang Selatan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Exit mobile version