Kisah Mereka yang Mengaku Bertemu Nyi Roro Kidul di Pesisir Gunungkidul, Datang Lewat Tanda Khusus

bertemu dengan nyi roro kidul di gunungkidul.MOJOK.CO

Gua langse, tempat yang dipercaya jadi titik temu manusia dengan Nyi Roro Kidul (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Ada tempat di pesisir selatan Gunungkidul yang dipercaya menjadi lokasi untuk berjumpa dengan Nyi Roro Kidul. Seorang yang mengaku pernah merasakan tanda kehadiran sosok mitologis ini berbagi kisahnya kepada Mojok.

Dalam cerita rakyat, sosok Nyi Roro Kidul terkenal sebagai Ratu Laut Selatan. Legenda ini mengakar kuat sampai banyak orang yang ingin bertemu dengannya.

Salah satu titik di Jogja yang dipercaya sebagai lokasi untuk bisa berjumpa dengan sosoknya ada di Gua Langse Gunungkidul. Sebuah gua yang terletak di tebing tepi Laut Selatan.

Perjalanan menuju tempat itu cukup sulit dan menantang. Orang yang hendak ke sana harus menuruni tangga tebing yang cukup curam. Kendati begitu, hal itu tidak jadi halangan bagi mereka yang ingin mendapat “berkah” dari Nyi Roro Kidul.

Juru kunci Gua Langse Gunungkidul, Setiowiono atau Mbah Slamet bercerita bahwa tempat tersebut sudah jadi destinasi ziarah dan semedi sejak ratusan tahun silam. Lelaki ini mengaku pertama kali datang ke gua pada 1960-an. Aksesnya masih sulit tapi sudah ada orang-orang yang rutin datang.

Menurut kepercayaan, di tempat inilah Bunda Ratu atau Nyi Roro Kidul kerap datang untuk menjumpai orang yang hendak berdoa. Melalui wasilah Nyi Rodo Kidul, doa kepada Yang Maha Kuasa bisa lebih mudah terijabah.

“Lha Pak Jokowi itu dulu tiga malam di sini saya yang menemani. Dulu itu, sebelum jadi Wali Kota Solo,” klaim Mbah Setiowiono saat Mojok temui di sana.

Saat mengunjungi Gua Langse Gunungkidul, saya berjumpa dengan beberapa orang yang hendak menjalani ritual dengan kepercayaan bisa bertemu Nyi Roro Kidul. Seorang lelaki bernama Wahyu* (52), mengaku pernah mengalami tanda-tanda kedatangan sosok tersebut.

Tanda-tanda kedatangan Nyi Roro Kidul di pesisir Gunungkidul

Wahyu mulai rutin mendatangi Gua Langse sejak malam satu sura tahun 2022 silam. Saat itu, ia mengaku sedang dalam kondisi terlilit utang yang cukup besar. Ia tak menyebutkan detailnya namun utang itu membuat hidup keluarganya terpuruk.

Perjalanan menuju lokasi Gua Langse (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Lelaki ini mendapat informasi tentang ritual di Gua Langse lewat internet dan memutuskan nekat datang. Ia lantas berkonsultasi dengan juru kunci tentang kondisinya dan apa ritual yang bisa ia lakukan di gua tersebut.

“Akhirnya, saat pertama kali datang kemari saya menetap selama tiga malam,” kenangnya.

Pada malam pertama, ia mengaku langsung mengalami hal ganjil. Kala itu, ia sedang mencoba bermeditasi di muka gua. Di sekitarnya, sebagian pengunjung lain sudah terlelap.

“Tiba-tiba bruk…. seperti ada benda besar jatuh di sebelah saya,” katanya.

Ia mencoba terus memejamkan mata. Wahyu tak ingin fokusnya terpecah. Namun, beberapa menit berselang, tiba-tiba terdengar suara lain. Suara seseorang yang sedang menyapu dengan sapu lidi.

Tidak berhenti di situ, Wahyu yang masih mencoba tenang mengaku mendengar suara lonceng. Suara itu datang dari arah laut lalu semakin mendekat. Sempat terasa berhenti di sampingnya sebelum akhirnya suara menghilang ke dalam gua.

“Keesokan harinya saya coba tanya ke kuncen apa arti suara yang saya dengar. Ternyata, katanya suara pertama itu tanda kehadiran saya diterima. Kedua tanda bahwa saya harus membersihkan diri. Ketiga, itu kedatangan bunda Nyi Roro Kidul,” jelasnya.

Setelah itu, Wahyu dan istrinya memutuskan untuk rutin datang kemari. Tidak hanya saat satu Sura, tapi juga ketika Selasa dan Jumat Kliwon.

Percaya kondisi finansial membaik

Wahyu mengaku, perlahan kondisi finansialnya membaik. Utangnya sedikit demi sedikit terlunasi. Setelah itu, ia datang kemari dengan hajat-hajat lain dalam hidupnya.

“Tentu bukan yang instan. Nggak setelah dari sini terus pulang ada segepok uang di rumah,” kelakarnya.

Ia hanya merasa, tiba-tiba saja kok bisnisnya jadi lancar. Ada saja jalan rezeki untuk menambal utang dan berbagai kebutuhan lain.

Lelaki ini kemudian mengajak saya untuk mengikuti prosesi doa di dalam goa. Menurutnya, biasanya ada dua kali sesi. Pertama setelah magrib hingga sekitar jam sepuluh. Kedua, pada tengah malam hingga jelang subuh.

Hingga kini sebagian masyarakat Jawa masih memegang kepercayaan mengenai entitas gaib di Laut Selatan. Ada yang mempercayai keberadaannya hingga mereka yang mendalami laku-laku spiritual demi tujuan tertentu seperti Wahyu.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kisah Juru Kunci Gua Langse Gunungkidul yang Mengaku Temani Jokowi Bersemedi Sebelum Jadi Wali Kota Solo

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version