Pemain langganan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, kembali jadi sorotan lantaran ucapan sang mertua, Andre Rosiade. Dalam sebuah video saat kunjungan, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra itu menyatakan harapannya kalau sang menantu bisa menjadi bupati Blora 10 tahun lagi.
Potongan video tersebut viral di berbagai akun Instagram dan X. Ada yang setuju-setuju saja jika Pratama Arhan kelak benar-benar menjadi bupati Blora. Tapi tidak sedikit juga yang menyatakan keraguan.
Menampung aspirasi warganet—terutama yang berasal dari Blora—Mojok menangkap andaian atau bayangan: bagaimana situasi Blora jika kelak bupatinya adalah Pratama Arhan? Kira-kira begini:
Pratama Arhan jadi bupati, Blora makin terkenal
Meski menjadi tempat kelahiran sastrawan kondang, Pramoedya Ananta Toer, tapi nyatanya tidak banyak orang yang mengenal Blora. Nama kota itu kerap kali masih terdengar asing, terutama bagi orang-orang di luar Jawa Tengah.
“Nah di telinga banyak orang sekarang, kalau dengar Blora itu ya Pratama Arhan. Di media kan sudah banyak yang nyebut kalau Arhan asalnya dari Blora,” ungkap Rian (28), warga Blora yang setuju-setuju saja kalau kelak Arhan bakal menjadi bupati Kota Mustika, Minggu (25/4/2025) malam WIB.
Dalam benak Rian, rasa-rasanya saat ini nyaris semua orang dari pelosok manapun kenal Arhan. Secara, langganan Timnas Indonesia je, bos.
Ditambah lagi mertuanya adalah politisi. Tentu lingkar perkenalan Arhan tidak hanya berhenti pada dunia sepak bola dan selebritas (mengikuti pergaulan sang istri), tapi juga pada lingkar pergaulan pejabat.
“Dengan modal itu, ini misalnya Arhan jadi bupati, Blora bisa jadi dapat perhatian pusat. Kalau mau minta bantuan misalkan perbaikan jalan rusak, bisa gampang. Hidup di Blora bosen jalan rusak menahun,” bebernya.
“Satu keluarga satu pemain Timnas”
Rian juga membayangkan, bisa jadi Pratama Arhan akan menaruh perhatian pada pembenahan sarana dan prasarana sepak bola di Blora. Termasuk melakukan pembinaan usia dini secara serius.
“Ya siapa tahu ada program satu keluarga satu pemain Timnas. Maksudnya, dengan program sepak bola sejak dini, siapa tahu bocah-bocah Blora bisa makin jago main bola. Terus punya peluang besar main di Liga 1, terus tembus Timnas,” ungkapnya.
Bagi Rian, Blora sudah terlalu sering tidak diperhitungkan. Bahkan untuk urusan sepak bola. Moncernya Arhan di Liga 1, lalu di Timnas, hingga akhirnya main di luar negeri menjadi semacam harapan bagi sebagian kecil anak-anak desa yang menyukai sepak bola.
Bocah-bocah yang bermain bola di lapangan seadanya itu mulai berani bermimpi: bocah dari sebuah desa kecil di Blora bisa kok mengharumkan nama Blora bahkan Indonesia melalui sepak bola. Seperti yang dilakukan oleh Pratama Arhan.
Pratama Arhan jadi bupati Blora, khawatir jadi boneka
Menyisir komentar warganet lain di kolom komentar potongan video tersebut, ternyata mayoritas menyatakan ragu dan bahkan tidak setuju jika Pratama Arhan kelak menjadi bupati Blora.
“Dari sekarang saja kelihatan sekali hidupnya diatur mertuanya. Kalau dia jadi bupati, besar kemungkinan juga cuma disetir, jadi boneka,” ungkap warganet yang enggan ditulis namanya.
Sebagian yang lain ragu, 10 tahun kedepan Arhan bakal menjadi sosok yang matang dan langsung paham dinamika politik-sosial-ekonomi-budaya.
Sebab, Arhan selama ini lebih banyak belajar sepak bola. Punya mertua politisi dan sering ikut kunjungan politiknyapun tidak lantas membuat Arhan layak menjadi pemimpin daerah.
Enggan memilih
Dari ratusan komentar, misalnya di akun Instagram @bloraupdates, kebanyakan terang-terangan mengatakan tidak akan memilih Arhan jika benar kelak akan maju sebagai bupati Blora.
Alasannya beragam. Ada yang karena alasan personal (mengacu pada gosip rumah tangga Arhan), ada juga yang merasa kalau praktik nepotisme sedang dipertontonkan terang-terangan ke publik. Dan itu memuakkan.
Sementara berkaca pada kasus majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI saja, masyarakat Indonesia sudah mulai kritis. Dinasti politik sudah benar-benar ditentang.
“Jalur oligarki memang paling enak di negara ini.”
“Cari yang kompeten, bukan sekadar nama terkenal.”
“Baru tahu kalau jabatan bisa diwariskan, eh ternyata emang budayanya udah kayak gitu.”
“Kayaknya orang Blora suka Arhan itu karena bisa bela Timnas. Tapi kalau kejadiannya seperti, malah bakal banyak yang nggak suka (Arhan).”
Begitu deretan komentar yang muncul merespons ucapan Andre Rosiade yang berharap Pratama Arhan bakal menjadi bupati Blora, dan masih banyak komentar lain bernada serupa.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Jual Beli Perangkat Desa: Skandal yang Terpelihara di Blora, Bertahun-tahun Demo Berujung Sia-sia atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan
