Sulit dibayangkan, sebuah kamar kos seluas 3×3 meter di Jogja seperti kapal pecah. Ketika sampahnya ditumpuk sampai 30 kantong trash bag. Pengelola menduga bahwa penghuninya memiliki hoarding disorder.
Kisah itu saya dapat dari Alim (25), seorang pengurus kos yang tergabung dalam sebuah manajemen kos dan kontrakan di Jogja. Beberapa tahun bekerja mengurus kos, tidak pernah terbayang menemukan fenomena yang benar-benar meresahkan.
“Pertama kali yang menyadari kamar kos itu benar-benar berantakan itu petugas kebersihannya. Aku cuma bantu-bantu buang sampah yang sudah dikumpulkan,” kata Alim saat Mojok hubungi pada Selasa (16/7/2024).
Kejadiannya terjadi sekitar Oktober 2023 silam di sebuah kos daerah Condongcatur Sleman. Setelah mendapat laporan dari petugas kebersihan dan mengeceknya langsung, ia cuma bisa menghela napas dan geleng-geleng kepala.
Sampah berserak di semua penjuru kamar kos di Jogja itu. Bahkan, sampah berserakan menutupi kasur. Sampah botol, bekas kemasan makanan, dan berbagai jenis lainnya benar-benar tak beraturan.
Entah apa motifnya, namun ada juga botol-botol yang berisi air kencing penghuni kos. Padahal, ada kamar mandi yang tersedia. Penghuni kos tersebut memang baru saja pergi dan tidak melanjutkan sewa kos di Jogja itu lagi. Namun, meninggalkan kamar dengan kondisi seperti itu adalah hal yang di luar nalar pengelola.
“Untung dibantu petugas kebersihan. Aku cuma ngangkat sampah-sampah yang udah dibungkus,” terangnya. Total, ada sekitar 30 kantong trash bag yang terisi untuk mewadahi sampah-sampah penghuni kos tersebut.
Hoarding disorder yang bikin stres pengelola kos
Di media sosial, unggahan yang menampilkan pemandangan kamar kos semacam itu di berbagai kota selain Jogja banyak bertebaran. Orang-orang menyebut para pelakunya sebagai pengidap hoarding disorder.
Terbaru pada Senin (15/7/2024), akun Instagram @aboutethic mengunggah video yang menampakkan seorang ibu-ibu pemilik kos menggerebek sebuah kamar yang begitu bau dan berantakan.
Ibu itu mengetuk pintu kamar, namun ketika dibuka ia langsung menggunakan masker karena tak kuat dengan baunya. Dalam tayangan video tersebut, tampak kamarnya begitu berantakan. Sampah berserakan memenuhi seluruh penjuru ruangan.
Pemilik kos tersebut lantas menginstruksikan penghuni untuk segera bersih-bersih dan angkat kaki dari kamar tersebut. Pasalnya, kondisi semacam itu telah membuat penghuni lain terganggu.
Saat ada fenomena semacam itu banyak yang menyebut hoarding disorder. Gangguan ini dianggap penyebab penghuni kos menumpuk begitu banyak sampah.
Penyebab permasalahan
Dokter kejiwaan RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, dr Iriawan Tinambunan, Sp.KJ, mengungkap bahwa hoarding disorder merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk berpisah atau membuang barang yang sebenarnya tidak diperlukan lagi. Orang itu merasa perlu untuk menyimpannya.
“Akibatnya terjadi ketidaknyamanan kalau harus berpisah dengan barang tersebut,” ungkapnya dalam tayangan YouTube RSJ Marzoeki Mahdi.
Selanjutnya, Iriawan mengungkap belum ada penyebab pasti dari persoalan hoarding disorder yang kerap ditemukan di penghuni kos ini. Namun, menurut sejumlah jurnal setidaknya ada tiga faktor yang mungkin berkontribusi mendorong kondisi tersebut.
“Pertama itu mengacu kepribadian seseorang yang ragu-ragu atau tidak tegas dalam mengambil keputusan. Kedua, bisa juga pernah ada trauma masa lalu akibat kehilangan hingga perceraian. Ketiga, ada juga kemungkinan dari genetik,” paparnya.
Menurutnya, ada sejumlah cara untuk menyembuhkan kondisi hoarding disorder. Langkahnya dengan psikoterapi.
“Bisa dengan terapi kognitif, wawancara motivasional, hingga skill training,” tuturnya.
Pada taraf tertentu, pengidap hoarding disorder juga bisa mendapat resep obat-obatan dari dokter. Namun, sifatnya bukan untuk menyembuhkan melainkan untuk meredakan kecemasannya ketika harus membuang barang.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News