Guru Honorer Temanggung Bergaji Kecil Nekat Ngaku-Ngaku sebagai Dosen ke Calon Mertua, Beruntung Diterima tapi Tetap Ngenes Gaji Ngajar Tak Cukup buat Bekal Rumah Tangga

Guru honorer Temanggun ngaku-ngaku dosen di hadapan calon mertua MOJOK.CO

Ilustrasi - Guru honorer Temanggun ngaku-ngaku dosen di hadapan calon mertua. (Ega Fansuri/Mojol.co)

Seorang guru honorer bergaji kecil asal Temanggung, Jawa Tengah nekat menghadap calon mertua. Lucunya, ia datang dengan mengaku-aku sebagai seorang dosen di sebuah universitas. Beruntung, guru honorer asal Temanggung itu diterima dengan sangat baik oleh keluarga calon mertuanya.

***

Menjadi seorang guru pada dasarnya adalah bagian dari cita-cita Rey (23). Sebab, bagaimanapun guru adalah profesi yang sangat mulai. Di samping urusan bahwa pemuda asal Temanggung tersebut memang suka mengajar.

Itulah kenapa pada SNMPTN 2019 Rey memilih kuliah di jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Hanya saja, saat itu Rey masih belum terlalu melek dengan isu gaji kecil seorang guru, terlebih guru honorer.

“Dulu saya nggak tahu kalau ada guru honorer gajinya Rp500 ribu per bulan. Dulu dalam bayanganku, guru itu gajinya ya layak,” ujar Rey sembari terkekeh saat Mojok hubungi, Kamis, (18/4/2024) malam WIB.

Gaji guru honorer ngenes, tapi tetap bertahan

Setelah lulus dari PAI UMY, Rey kemudian pulang ke Temanggung. Ia mengajar di sebuah SMP negeri di sana. Di situlah pada akhirnya Rey tahu kalau gaji yang ia terima sebagai guru honorer ternyata sangat memprihatinkan. Ia tak mau menyebut nominal.

“Saya bertahan jadi guru honorer hingga sekarang karena saya merasa murid-murid yang saya didik membutuhkan sosok guru yang seperti saya. Karena masih sesama gen z,” ucap guru honorer asal Temanggung itu.

Selain itu, profesi guru honorer yang ia jalani saat ini pada dasarnya ia gunakan sebagai batu loncatan. Mengingat salah satu syarat untuk daftar PPPK yaitu minimal harus dua tahun menjadi guru honorer.

Sambil menuntaskan masa dua tahun menjadi guru honorer, Rey pun akhirnya memilih lanjut kuliah S2 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jogja per 2023 lalu. Ia masih mengambil jurusan yang sama, PAI.

Guru honorer ngaku dosen di hadapan calon mertua

Profesi sebagai guru honorer membawa Rey mengalami pengalaman kocak saat datang ke rumah calon mertuanya belum lama ini.

Sebenarnya calon mertua, alias orang tua pacar Rey yang asli Cilacap, sedikit banyak sudah mengenal Rey. Terlebih saat wisuda S1 Rey, Rey sendiri sempat bertemu dengan keluarga pacarnya di Cilacap.

Hanya saja memang orang tua pacar Rey masih belum mengenal secara detail mengenai guru honorer asal Temanggung tersebut. Termasuk perihal profesinya sehari-hari.

Nah, belum lama ini saat Rey ke Cilacap dengan niat sekadar untuk bertemu dengan sang pacar, ia malah diminta kakak pacarnya untuk menghadapnya lebih dulu. Ternyata di rumah pacar Rey ada kumpul keluarga besar. Rey diminta ke sana untuk membahas keseriusan Rey atas hubungannya dengan sang pacar.

“Sebelum saya menemui keluarga besarnya, saya di-briefing dulu sama kakaknya (pacar), tentang apa saja pertanyaan yang bakal saya terima nanti saat ketemu sama keluarga besar,” ucap guru honorer asal Temanggung tersebut.

Di momen briefing itu, Rey sempat nyeletuk bahwa sehari-hari ia berprofesi sebagai dosen di sebuah universitas. Tentu dengan bercanda. Namun justru kakak sang pacar meminta agar Rey juga menjawab demikian saat nanti mendapat pertanyaan soal profesi dari calon mertua.

Sebagai informasi, selain menjadi guru honorer, di Temanggung Rey juga aktif di sebuah komunitas diskusi yang nama depannya memang menggunakan “Universitas” (Rey minta agar saya tak menyebut nama komunitasnya secara gamblang).

Oleh karena itu, setiap pegiat di dalamnya pun juga menyandang gelar layaknya di universitas sungguhan: ada dosen, asisten dosen, bahkan rektor.

“Malahan kakaknya dukung penuh. Kakak pacar bilang, nggak apa-apa omongkan aja, bagus itu. Jarang loh pemuda masih suka diskusi. Omongkan aja ke bapak, siapa tahu nilai+,” ujar guru honorer Temanggung itu menirukan apa yang kakak pacarnya katakana waktu itu.

Baca halaman selanjutnya…

Diterima mertua tapi mikir keras buat rumah tangga

Calon mertua justru menerima

Awalnya saya nggak yakin. Tapi karena kakak pacar mendorong agar saya ngomong sekarang jadi dosen di universitas komunitas itu, jadinya saya omongkan,” tutur Rey.

Meski dengan agak ragu dan ketar-ketir, Rey tetap nekat menyebut dirinya sehari-hari juga sibuk sebagai seorang dosen saat bapak calon mertuanya bertanya perihal kesibukan yang Rey jalani.

Saat mendengar pengakuan Rey sebagai dosen, calon mertua Rey sempat bertanya-tanya, kok bisa baru bergelar sarjana S1 sudah jadi dosen?

“Lalu saya jelaskan lah yang sebenarnya soal gelar dosen saya itu. Bapak calon mertua merespon dengan baik,” beber guru honorer Temanggung tersebut.

“Owalah, aku kira dosen beneran.” Itulah reaksi pertama dari bapak calon mertua Rey saat itu.

Yang jelas, bapak calon mertua Rey justru mengapresiasi, karena masih ada anak muda yang kalau kumpul-kumpul berdiskusi tentang ilmu. Seperti perkiraan kakak sang pacar, Rey mendapat nilai+ dari calon mertua.

Tak insecure meski gaji lebih besar istri

Kini Rey dan pacarnya masih menunggu masa-masa saat keduanya bisa duduk di atas pelaminan. Pacar Rey sendiri saat ini pun bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta. Yang mana, kata Rey, gajinya lebih besar dari dirinya yang seorang guru honorer di SMP negeri.

“Saya nggak merasa inscure soalnya saya juga kerja. Soalnya nanti kalau udah kerja juga uang milik bersama dan saling bantu-membantu,” ucap Rey.

“Karena kami sepakat kalau jadi guru kok nyari gaji, ya salah,” sambungnya.

Itulah kenapa Rey sangat bersyukur menjadi lelaki yang dipilih oleh sang pacar. Maka dari itu, meski sedikit ragu manakala harus menghadap calon mertuanya, Rey tetap nekat lantaran baginya pacarnya sangat layak diperjuangkan.

InsyaAllah kelak kami juga mau buka usaha kecil-kecilan buat nambah-nambah penghasilan (dalam berumah tangga),” tutup guru honorer yang asyik dan nyentrik tersebut. Karena kebutuhan rumah tangga tentunya akan semakin banyak dari waktu ke waktu, sehingga perlu penghasilan tambahan.

Repprter: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Pedihnya Guru Honorer Sidoarjo Bergaji Rp700 Ribu, Ditinggal Minggat Istri ke Arab dan Setengah Mati Merawat 3 Anak Seorang Diri

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

 

Exit mobile version