Penulis Zodiak Berbagi Rahasia Dapurnya, Mengarang Bebas hingga Dapat Pacar

Sebuah web yang biasanya dijadikan rujukan penulis zodiak. (Hammam/Mojok.co)

Penulis zodiak bertebaran di berbagai media. Alasannya tentu karena hampir semua media, terkhusus online, kerap menurunkan artikel bertemakan zodiak atau ramalan bintang sebagai salah satu sumber pendulang klik.

***

Sebelum itu Anda perlu tahu bahwa artikel zodiak punya banyak ragam. Ada ramalan harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Selain itu ada juga tema-tema khusus yang dikaitkan dengan zodiak. Misalnya tiga zodiak yang paling perhatian dengan pasangan. Lima zodiak yang paling sabar dan seterusnya.

Kali ini Mojok mewawancarai dua penulis zodiak dengan dua aliran yang berbeda. Keduanya sama-sama punya cerita menarik untuk dikulik.

Penulis zodiak yang melakukan riset

Penulis zodiak pertama yang Mojok wawancarai, belum lama ini membuat artikel dengan judul: Terlalu Perfeksionis, 5 Zodiak Ini Sering Bikin Kesal Orang Lain. Lima zodiak yang ia sebut perfeksionis yakni Leo, Scorpio, Libra, Virgo, dan Capricorn.

Ya, penulis bernama Dyah (24) ini memang lebih sering membuat artikel zodiak tematik. Katanya sih, artikel semacam itu lebih banyak mendulang klik. “Apalagi kalau temanya yang relate sama banyak orang,” katanya.

Artikel tentang zodiak perfeksionis tadi termasuk kategori menarik bagi Dyah. Kliknya lumayan, rata-rata berkisar antara sepuluh sampai dua puluh ribu kali.

Perempuan ini lahir di bulan April. Secara perhitungan astrologis (serius bener) ia memiliki zodiak Aries. Meski Aries tidak masuk dalam kategori zodiak perfeksionis dalam tulisan, menurutnya zodiak ini juga tergolong keras kepala.

Lantas, mengapa Aries tidak ia masukkan ke dalam daftar? Padahal berdasarkan pengetahuannya tentang astrologi, Aries memiliki karakter keras kepala dan cenderung perfeksionis. Jawabannya sederhana, “Karena berdasarkan sumbernya daftarnya begitu Mas, saya sesuai referensi saja, gak ngarang-ngarang.”

Selama menulis artikel ramalan bintang, Dyah mengaku tak pernah mengarang. Proses kreatif yang ia lakoni yakni dengan menyadur dan menulis ulang dari berbagai sumber. Terutama dari media yang masih berjaringan dengan tempat kerjanya. Kadang-kadang ia juga mengambil dari media asing yang kerap mengulas horoskop.

Dyah mengaku tergolong orang yang percaya zodiak. Tapi cenderung mempercayai yang baik-baik saja. “Ya kalau yang buruk gak usah dipercaya Mas, nanti kita tersugesti jadi buruk beneran,” ujarnya, terdengar tawa di ujung telefon.

Saya lalu bertanya, sebagai Aries, biasanya zodiak apa yang jadi pantangan untuk dijadikan teman. Dengan semangat ia menjawab taurus! Katanya, Taurus memiliki kepribadian yang keras juga. Sama-sama keras dengan Aries. “Jadi kadang gak cocok, tapi ya tetap ada teman Taurus, cuman nggak terlalu dekat,” tambah perempuan yang sudah bekerja di media sejak 2019 ini.

Sambil berbincang, saya membaca beberapa artikel zodiak lain yang pernah Dyah tulis. Salah satunya tentang zodiak yang punya bakat sejak lahir. Di dalamnya disebutkan Virgo, yang punya kemampuan matematika dan sains yang menonjol sejak bayi.

Lantas, saya mencoba bertanya, apakah ia pernah menjumpai orang dengan zodiak Virgo yang punya kemampuan sains dan matematika sedemikian rupa. “Ada, aku punya temen, kuliahnya dulu di STAN. Dia emang pinter, ambis, dan perfeksionis. Virgo banget,” ucapnya semangat.

penulis zodiak
Tanda-tanda zodiak (Ilustrasi by Mikhail Nilov – Pexels)

Selama bekerja di media, sudah lebih dari seratus artikel tentang zodiak yang ia tulis. Rubrik yang menjadi area kerja Dyah memang fokus di pembahasan seputar zodiak, isu trending, dan kepribadian. Sehari rata-rata ia ditugasi menulis enam artikel dan tema zodiak sering jadi salah satunya.

Selain zodiak, artikel berbau ramalan yang dibuat Dyah adalah tafsir atau arti dari sesuatu yang dimiliki atau dialami seseorang. Misalnya arti dari orang yang bermimpi hujan. Kemudian arti memiliki tahi lalat dikaitkan dengan kepribadian seseorang.

Untuk tulisan-tulisan sejenis itu, Dyah juga mengaku punya referensinya tersendiri. Dan tidak asal buat berdasarkan imajinasinya sendiri. Sebenarnya Dyah tak menampik, jika artikel zodiak maupun ramalan kepribadian yang dibuat dengan mengarang pun masih akan dibaca orang.

“Tapi saya tetap berdasarkan sumber saja. Biar aman lah,” ucapnya.

Tak percaya zodiak, mengarang bebas

Dyah agaknya sedikit berbeda dengan Farid (23), narasumber kedua yang Mojok ajak berbincang. Lelaki asal Kalimantan ini pernah menjadi kontributor untuk sebuah media berbasis user generated content (UGC). Dan ia pernah menulis puluhan artikel zodiak di sana.

Hal yang membedakan adalah Farid mengaku tak percaya zodiak, sama sekali. “Dari dulu nggak pernah percaya. Apa coba yang bisa dipercaya dari zodiak. Bagiku buat seru-seruan aja sih,” ujarnya.

Menulis zodiak adalah caranya untuk meraih cuan dan tak didasari keyakinan. Farid aktif menulis zodiak sejak 2017. Saat itu, menurutnya artikel-artikel zodiak sedang begitu digandrungi sehingga banyak sekali klik yang dihasilkan.

“Rata-rata artikel zodiak yang aku tulis itu views-nya puluhan ribu. Ada yang sampai tiga ratus ribu bahkan. Padahal topik-topik lain yang aku tulis selalu kisaran lima ribuan aja,” tambahnya.

Tempatnya menulis dulu memberikan honor berbasis pada jumlah penayangan dan beberapa skema poin. Semakin banyak penayangan untuk setiap artikel, maka cuan yang dihasilkan pun akan berlipat ganda. Tak heran jika Farid begitu semangat dalam menuliskannya.

Sumber daya kreatif Farid dalam menulis artikel zodiak adalah imajinasinya. Lelaki ini mengaku tak pernah menulis berdasarkan referensi dan ia pun tak punya ilmu cenayang untuk memprediksi hal di masa depan maupun membaca kepribadian. Alhasil yang ia lakukan adalah mengarang.

“Aku cuman cek aja, dasarnya, misal Pisces itu sifat dasarnya apa sih, oh dia pemarah. Oke yaudah aku tambah-tambahin aja sisanya, yang penting ngalir,” ujarnya dengan tawa.

Dengan metode yang dijalankannya, Farid telah menghasilkan beragam topik tulisan tentang zodiac. Mulai dari zodiak yang paling tangguh menghadapi quarter life crisis, paling tidak bisa basa-basi, hingga zodiak yang berpikiran logis atau anti hal mistis.  “Bagi mereka hal mistis hanyalah mitos yang tak sesuai logika yang jelas-jelas nyata,” begitulah penggalan pembuka tulisan tentang zodiak yang paling logis itu.

Latar belakang studi di bidang psikologi juga jadi modal penting bagi Farid untuk mengolah ide tulisannya tentang ramalan bintang. Pengetahuan tentang aspek-aspek psikologis manusia membuatnya paham, hal-hal apa yang perlu ia tambahkan di tulisan agar pembaca sedikit teryakinkan. “Kalau dihitung-hitung, perbandingannya itu 95:5, yang lima persen itu yang aku cek referensi sifat dasar zodiaknya,” ungkapnya.

Farid mengaku tak merasa berat hati karena menulis berdasarkan imajinasi. Baginya, artikel yang dibuat memang ditujukan untuk menghibur. Bukan untuk referensi dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup pembaca.

“Kalau ada pembaca yang menganggap serius, agak aneh sih sebenarnya,” jawabnya dengan gelak tawa.

Berbagai respons dari pembaca

Ada dampak bagi kehidupan yang dirasakan kedua penulis zodiak ini. Dampak ini datang karena kegiatannya dalam menuliskan garis-garis nasib seseorang dengan ramalan bintang.

Dyah misalnya, ia merasakan bagaimana menulis zodiak membuatnya dapat memberikan masukan pada teman dan orang di sekitarnya, terutama perihal asmara. Ketika temannya sedang curhat, maka ia terdorong untuk menanyakan, zodiak pacarmu apa sih? Lantas sedikit demi sedikit ia akan memberikan pandangannya.

Menulis artikel dengan ribuan pembaca berarti harus siap dengan munculnya respons dan komentar. Namun Dyah sungguh beruntung, karena sepengetahuannya, belum pernah ada komentar yang komplain karena ramalannya keliru. Setidaknya yang ia sadari. “Sebenarnya aku tuh jarang bacain komentar, setelah nulis yaudah ditinggal,” ujarnya.

Sekali lagi, hal berbeda dirasakan oleh Farid. Beberapa kali ia menemukan komentar yang komplain karena ulasannya dirasa tidak sesuai dengan apa yang dirasakan pembaca. “Beberapa kali ada komentar, misalnya aries itu tidak begini atau kemarin yang ditulis tentang aries itu begitu kok sekarang jadi begitu,” ucapnya.

Komentar-komentar semacam itu sering muncul saat artikel yang Farid buat nampang di Line Today sebagai aggregator konten dari media tempatnya menulis. Namun Farid tak ambil pusing. “Tapi dibuat biasa aja lah. Aku yang nulis aja nggak percaya hahaha,” sambungnya.

Namun, respons yang datang tak melulu komplain. Pernah suatu hari di tahun 2018, ada seorang perempuan yang mengikuti Farid di Instagram. Tak berselang lama perempuan tersebut mengirim pesan berupa pujian karena artikel yang dibuat Farid dirasa bagus dan sesuai dengan kepribadiannya.

“Cewek itu zodiaknya Virgo. Kayanya sih emang anak zodiak banget tipikalnya,” kata Farid.

Meski Farid sudah menjelaskan bahwa artikel tersebut hasil mengarang, Sang Perempuan tetap merasa bahwa itu merepresentasikan dirinya. Malahan, setelahnya terjalin komunikasi intens antar-keduanya.

“Aku lihat-lihat, lumayan juga ini cewek. Saya deketin sekalian. Eh berlanjut jadian,” kenangnya.

Meski hubungan itu tak berlangsung lama, bagi Farid itu adalah hal menarik yang ia dapat berkat menulis artikel zodiak. Tentu selain uang yang ia hasilkan.

Tulisan tentang zodiak memang sejak lama telah menjadi daya tarik di media. Baik media cetak, televisi, hingga era media online bertebaran seperti sekarang, Bedanya, sekarang dengan semakin luasnya ruang yang tersedia di media online, semakin banyak variasi topik tentang zodiak yang bisa dicipta.

Berbagai isu bisa dilihat dari kacamata astrologi. Pilpres 2019 lalu, ada media yang mengulas zodiak dari masing-masing pasangan calon dan bagaimana jika mereka disatukan sebagai pasangan. Jokowi memiliki zodiak Gemini sedangkan Ma’ruf Amin Pisces. Kemudian Prabowo Libra dan Sandiaga Uno berzodiak Cancer.

Informasi-informasi mengenai zodiak kerap dirasa sesuai dengan kepribadian pembaca. Salah satu yang mendasarinya yakni adanya efek Barnum. Dalam sebuah riset disebutkan bahwa efek ini mengacu pada mudahnya seseorang untuk mempercayai deskripsi tentang dirinya. Padahal deskripsi tersebut juga bisa sesuai dengan banyak orang.

Beberapa contoh deskripsi barnum di antaranya : Anda memiliki potensi yang belum termaksimalkan; kadang-kadang Anda mudah bergaul, tapi di lain waktu Anda pendiam dan selalu waspada; dan berbagai deskripsi lain yang sebetulnya bisa dirasakan oleh banyak orang.

Dilansir dari KlikDokter, Psikolog Zarra Dwi Monica menjelaskan bahwa efek Barnum membuat seseorang mencocokkan dirinya dengan deskripsi-deskripsi yang sebenarnya bersifat umum. “Misalnya, Cancer itu penyayang dan sensitif, kalau Leo punya potensi memimpin. Itu kan deskripsi yang umum banget. Tapi, karena si individu sudah percaya zodiak dan cenderung mencocokkan itu sama diri sendiri, akhirnya ya kerasa cocok beneran,” katanya.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya menemukan artikel zodiak menarik  berjudul : 3 Zodiak ini Akan Bertunangan di 2022. Pada artikel itu tiga zodiak yang disebut akan bertunangan adalah Aquarius, Sagitarius, dan Libra. Sebagai seorang yang lahir antara 20 Januari hingga 18 Februari, alias Aquarius, rasanya belum ada rencana. Tapi siapa tahu ya?

 Reporter : Hammam Izzuddin
Editor      : Agung Purwandono

BACA JUGA Sambel Welut Pak Sabar yang Tak Takut Berbagi Resep Rahasia dan liputan menarik lainnya di Susul.

 

Exit mobile version