Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

El Metronom, Fak untuk Aku: Tiga Mukti yang Membuat Ratusan Penonton Tertawa

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
12 Desember 2022
A A
Beranda Liputan Panggung
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Candra Mukti, Mukti Entut, dan Mukti Metronom berhasil mengocok perut ratusan pengunjung dalam pentas stand up comedy, El Metronom: Fak untuk Aku di gedung IFI-LIP Yogyakarta, Sabtu (10/12). 

***

Saat menginjakkan kaki di halaman gedung IFI-LIP Yogyakarta pada Sabtu (10/12) malam, perasaan saya campur aduk. Menonton pementasan tunggal stand up comedian sekaliber Candra Mukti untuk pertama kalinya tentu membuat saya antusias. Apalagi gratis dan ditemani satu atasan dan satu rekan dari kantor.

Dua sosok yang menemani saya yakni Puthut EA (Kepala Suku Mojok) dan Iradat Ungkai (Admin Media Sosial Mojok).  Nama pertama yang saya sebut mendatangkan perasaan lain selain antusiasme, yakni kecemasan.

Beberapa hari lalu, ia baru saja dirujak ratusan bahkan ribuan orang di media sosial. Perkaranya karena sebuah insiden di Kedai Roti Bakar yang ia ceritakan di Twitter. Datang ke acara komedi yang jujur dan frontal, Mas Puthut tentu rawan untuk dikuliti. 

Ia mudah ditandai di antara kerumunan anak muda yang menonton acara ini.  Terlebih, ia membawa satu hal yang identik dengan persoalan yang dibicarakan saat itu yakni sebuah kamera. Tetapi segala perasaan itu buru-buru saya benamkan ketimbang membuat tidak bisa menikmati guyonan yang disampaikan Mukti.

Baca Juga:

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Stand Up Jogja x Fesmo 2025: Dari Humor Lokal ke Panggung Besar

Stand Up Jogja x Fesmo 2025: Dari Humor Lokal ke Panggung Besar

30 September 2025

Kami pun masuk ke dalam. Sambutan hangat dan penuh cengengesan langsung diberikan oleh Binasrul di tempat registrasi. Binasrul adalah karib Mukti yang kerap muncul di kanal YouTube Jiroluger. Ia mencairkan suasana tegang yang saya rasakan sebelum menginjakkan kaki di dalam gedung.

“Nanti ada penampilan kejutan menarik,” katanya. Pementasan bertajuk El Metronom: Fak untuk Aku di Jakarta sebelumnya, komika Marshel Widianto dan Ananta Rispo hadir memberikan kejutan. Edisi kali ini, Binasrul enggan membocorkan. “Surprise pokok e, di akhir,” ujar Binasrul.

Kami memasuki area auditorium pukul 19.45, lima belas menit sebelum jadwal pementasan dimulai. Suasana di dalam sudah ramai. Hampir setiap bangku sudah terisi sehingga kami pun perlu berhenti sejenak memetakan tiga bangku berderet yang masih tersedia. Beruntung, masih ada yang kosong di sudut belakang. Kapasitas ruang itu kalau ditaksir mampu menampung 200-300 penonton.

Lagu “Lantai Dansa” dari Shaggy Dog diputar tepat saat kami mendekat ke bangku. Membuat aura semakin hidup. Di depan, penataan panggung juga terlihat menawan. Foto-foto imut nan menggemaskan sosok Mukti terpasang jadi ornamen di kanan dan kiri panggung. 

Penataan pencahayaan juga sangat mendukung. Tampak serasi dengan panggung dan segala tata ruang acara ini. Ada dua gitar, satu bass, dan satu set drum tertata di atas. Saya jadi membatin, apakah Orkes Pensil Alis yang digawangi Mukti, Hifzi Khoir, dkk akan tampil jadi kejutan malam ini.

Tiga Mukti dalam satu sosok

Tepat pukul 20.00, pengeras suara mulai berbunyi menyapa penonton. Mengajak berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah penonton kembali duduk, suara terdengar mempersilahkan pembawa acara naik ke atas panggung. “Kita sambut dengan riuh tepuk tangan yang paling meriah untuk MC kita malam ini, Candra Mukti.” Penonton lalu bersorak.

Keseruan show Fak untuk Aku [Dok. Puthutea]

“Halo, selamat datang di nikahan Kaesang,” buka Mukti disambut gelak tawa. Ia langsung membawakan guyonan seputar akad nikah anak presiden yang dilangsungkan di Jogja pada hari yang sama.

Ia juga mengucapkan terima kasih pada Mukti Metronom yang memberikan kesempatan pada Candra Mukti untuk menjadi pembawa acara di malam ini. Ia berlaku seolah sosok lain dari penampil utama hari ini. Sosok pembawa acara yang belum punya banyak pengalaman. 

Iklan

“Saya bener-bener diambil dari MC yang grassroot banget. Saya biasanya nge-MC di acara jalan sehat ibu-ibu. Tepuk tangan untuk aku,” celetuknya.

Ketika ia terselip saat mengucapkan sebuah kata. Secara spontan ia berujar, “mohon maklum ya, inilah MC akar rumput.”

Candra Mukti lalu memuji sosok Mukti Metronom dengan cara yang jenaka. Menunjukkan rasa bahagianya bisa mengadakan show ini dengan cara yang tidak saya bayangkan sebelumnya. 

“Luar biasa Mas Mukti, lulusan UIN, sebuah kampus yang terkenal wagu di Jogja itu, bisa mengadakan show semeriah ini. Tepuk tangan untuk Mas Mukti,” katanya.

“Sebuah pencapaian bisa tampil di IFI-LIP dengan genset terpasang di luar,” sambungnya memancing gelak tawa penonton. Saking lepasnya tertawa, badan Mas Puthut yang besar itu sampai berkali-kali menggoncang saya. Ungkai juga kewalahan, harus membuat live tweet sambil terus terbahak.

Sang pembawa acara lalu menanyai asal para penonton. Menawarkan memberikan oleh-oleh khusus bagi mereka yang datang dari jauh. Tiga penonton terpilih, ada yang dari Surabaya, Depok, dan yang terakhir dari Godean, Sleman. Saat membuka bingkisan dibuka, hadiah membuat penonton terbahak. Bingkisan itu berisi poster aksara Jawa.

Usai bercuap-cuap sekitar lima belas menit, Candra Mukti sebagai pembawa acara, mempersilahkan penampil pembuka alias opener untuk naik ke atas panggung. Ia lalu lari tergontai ke belakang panggung.

Lagu “Eaaa” dari Coboy Junior diputar. Setelah berganti pakaian, Candra Mukti kini berganti menjadi Dek Mukti Entut. Ia digambarkan sebagai sosok pelawak tunggal yang cupu dan belum banyak jam terbang. 

Candra Mukti mengucapkan rasa syukur dan bangganya bisa dipercaya menjadi opener di show akbar Mukti Metronom. Seperti saat seolah menjadi pembawa acara, lidah Mukti sesekali tersilap saat melafalkan diksi-diksi yang agak berbelit. Dan lagi-lagi, ia melempar canda, “maklum stand up comedian masih bau bawang.”

Candra Mukti membawakan beberapa bit sederhana. Mulai dari pembahasan tentang UIN, guyon-guyonan tentang Jogja, dan pengalaman pribadi Mukti. Namun, hal yang membuat menarik adalah cara Mukti mengemasnya dengan celetukan-celetukan absurd. Diksi-diksi spontan yang membuatnya khas dan dikenal. Apalagi, ia punya suara unik yang mendukung.

Selepas Mukti sebagai opener usai menyampaikan bit-bit-nya, ia mempersilahkan penampil utama naik ke panggung. Mukti Metronom, disambut musik yang berbeda, yang lebih dewasa, naik ke atas panggung dengan jaket kulit layaknya Alex Turner.

Akan tetapi, tak lama Mukti Metronom berdiri di atas, keringatnya mengucur deras. Ia lalu mengeluh, “orang lain kalau show ganteng-ganteng, saya malah keringetan gini kaya tukang.” Ia lalu berusaha melepas jaketnya. Tidak semudah yang dibayangkan, jaket itu susah dilepas karena nyangkut di lengannya yang gempal. IFI-LIP kembali diguncang tawa.

El Metronom Mukti Entut
Momen Mukti melepas jaketnya karena kegerahan [Dok. Puthutea]

Baca halaman selanjutnya

Mukti meroasting Kepala Suku Mojok 

Halaman 1 dari 2
12Next
Tags: Mukti EntutMukti MetronomPuthut EAstand up comedy
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur
Video

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Stand Up Jogja x Fesmo 2025: Dari Humor Lokal ke Panggung Besar
Video

Stand Up Jogja x Fesmo 2025: Dari Humor Lokal ke Panggung Besar

30 September 2025
Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis MOJOK.CO
Ragam

Panduan untuk Calon Penulis agar Hidup Sejahtera, Karena Tak Cukup kalau Andalkan Royalti Saja

19 Januari 2025
Beda gaya komedi Jogja dan Jawa Timur, serta bagaimana pelawak tua seperti Marwoto bertahan di tengah gaya komedi modern MOJOK.CO
Seni

Beda Gaya Komedi Jogja vs Jawa Timur dan Upaya Pelawak Tua Susah Payah Mengikuti Pelawak Muda yang Dar Der Dor

11 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
keterwakilan perempuan mojok.co

Kunci Efektivitas Keterwakilan 30 Persen Perempuan

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.