Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Warteg Jogja Buyarkan Ekspektasi Perantau Surabaya, Rasa Masakan Tak Bisa Dibandingkan dengan Warteg Surabaya

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
5 Juni 2024
A A
Warteg Jogja Lebih Enak ketimbang Warteg Surabaya MOJOK.CO

Ilustrasi - Perdebatan enak mana antara Warteg Jogja vs Warteg Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Warteg Surabaya murah, faktor di balik rasa hambar

Ada banyak tulisan yang membahas cita rasa masakan Jawa Timur, termasuk Surabaya. Beberapa tulisan menyebut bahwa dibanding Jawa Tengah dan Jawa Barat, masakan Jawa Timur lebih gurih dan pedas. Salah satunya yang tertulis dalam buku 50 Masakan Khas Jawa Timur (2015) yang ditulis Ajen Dinawati.

Sehingga, kalau mendapat suguhan masakan yang manis apalagi hambar, lidah orang-orang Jawa Timuran pasti akan sangat terganggu.

Vis a vis antara Warteg Jogja dengan Warteg Surabaya lalu membawa saya pada obrolan dengan Bima (24), pemuda asal Banyuwangi, Jawa Timur yang saat ini masih kuliah di Jogja.

Tak Cuma di Surabaya, di tempat asalnya pun juga ada Warteg. Rasanya tak jauh berbeda: hambar. Tentu tak cocok dengan lidahnya yang terbiasa dengan rasa pedas. Itulah kenapa saat di Banyuwangi ia terbilang jarang memilih Warteg sebagai opsi tempat makan.

“Mungkin karena harganya dibuat murah. Jadi kadar gula atau garamnya dikurangi. Atau mungkin juga ya karena yang masak bukan orang Jatim aja akhirnya hambar,” beber Bima saat kami diskusi di Akademi Bahagia, Jogja, Selasa (4/6/2024) malam WIB.

Saat kuliah di Jogja pun, Bima sendiri pada dasarnya tak cocok-cocok amat dengan Warteg di Jogja. Terlalu manis. Tapi, paling tidak ada rasanya lah ketimbang hambar babar blas.

Warteg Jogja tak terlalu buruk

Lantaran penasaran, sejak Tribute to Kretek lalu saya mencoba mencicipi beberapa Warteg yang dekat dengan tempat tinggal saya di Ngaglik, Sleman. Ada satu Warteg di sekitaran Jalan Damai yang secara rasa menurut saya tak terlalu buruk.

Saya menyimpulkan, rasanya cukup gurih, meski tentu ada manis-manisnya. Pedasnya juga pas saja menurut saya, karena saya juga tak terlalu pedas. Tapi yang jelas, tak sehambar Warteg-Warteg di Surabaya.

Saya tinggal di Surabaya selama kurang lebih 6/7 tahunan. Kalau warung makan langganan saya di Surabaya tutup, maka Warteg menjadi pilihan. Menu yang saya pilih biasanya nasi kikil+telur dadar kalau tidak nasi lodeh-telur dadar. Bagi saya, itu menu paling masuk di Warteg Surabaya. Bumbunya terasa, tak setipis menu-menu yang lain.

Warteg Jogja Lebih Enak ketimbang Warteg Surabaya MOJOK.CO
Menu nasi kikil di Warteg Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Uji coba pertama saya di Warteg Jogja adalah mencicipi nasi kikil+telur. Hmmm, rasanya sungguh lebih baik. Lalu saya mencoba memilih menu-menu lain yang terlihat menggoda. Berlanjut juga mencoba beberapa Warteg terdekat.

Warteg di Jalan Damai sejauh ini masih menjadi favorit. Tapi Warteg-Warteg lain di Jogja yang saya coba kemudian ternyata tak buruk-buruk amat.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Warung Pak Ndut Pinus Berjuang Perbaiki Ekonomi Keluarga, Malah Nelangsa karena Sering Dicolong Mahasiswa UIN Jogja yang Tak Punya Malu

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Iklan

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2024 oleh

Tags: Jogjakuliner jawa timurKuliner Jogjakuliner surabayamasakan khas jawa timurmasakan khas surabayamenu di wartegSurabayawarreg surabayawartegwarteg jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.