Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Pertama Kali ke Jalan Malioboro Jogja buat Beli Bakpia, Dibuat Kaget karena Tak Sesuai Perkiraan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
14 Agustus 2025
A A
Pertama kali jalan-jalan di Malioboro Jogja langsung kaget saat beli bakpia untuk oleh-oleh karena tak sesuai perkiraan MOJOK.CO

Ilustrasi - Pertama kali jalan-jalan di Malioboro Jogja langsung kaget saat beli bakpia untuk oleh-oleh karena tak sesuai perkiraan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kaget dengan bakpia di Jalan Malioboro, tak sesuai perkiraan

Karena jalan sendiri dan tak punya kenalan di Jogja, Syahrian asal saja memasuki toko yang men-display kotak-kotak bakpia. Kesan ramah langsung Syahrian terima dari ibu-ibu penjaga toko.

Proses selanjutnya, tentu saja, Syahrian bertanya soal berapa harga bakpia yang dijajakan di Jalan Malioboro, Jogja, tersebut. Saat tahu harganya, Syahrian kaget bukan main. Karena tak sesuai dengan yang dia perkirakan selama ini.

“Dalam bayanganku, karena merupakan oleh-oleh khas dari daerah seikonik Jogja, apalagi belinya di Jalan Malioboro, jadi perkiraanku harganya bakal mahal-mahal,” ungkap Syahrian.

Tapi Syahrian keliru. Harga bakpia pathok yang dia tanyakan ternyata variatif. Ada yang Rp100 ribu dapat enam, ada bahkan yang dapat 12 kotak. Itupun perkotaknya berisi cukup banyak.

“Tanpa pikir panjang langsung aku beli. Beli yang Rp100 ribu dapat 6 dan yang dapat 12. Sama ibunya malah aku dikasih bonus juga. Bagiku sudah murah sekali. Ya sangat cocok buat oleh-oleh karena buat orang di kantor sama orang rumah,” tutur Syahrian.

Tak peduli urusan sisi gelap atau dosa oleh-oleh khas Jogja itu

Syahrian ternyata merupakan pembaca Mojok. Jauh sebelum ke Jogja, dia kerap menemukan tulisan-tulisan bernada miring soal bakpia. Salah satunya opini berjudul, “Bakpia Jogja yang Bikin Kecewa, Wisatawan yang Mau Beli Mending Pikir Dua Kali” di rubrik Pojokan.

Meski menemukan fakta-fakta lain soal bakpia yang sudah jadi top of mind oleh-oleh khas Jogja, tapi Syahrian mengaku tak terdistraksi. Dia tetap tertarik untuk membelinya.

“Kupikir nggak ada yang mengecewakan setelah beli bakpia di Jalan Malioboro. Rasanya nggak ada masalah. Aku sendiri, teman-teman di kantor, dan keluarga juga suka-suka saja saat kukasih,” ujar bakpia.

Apalagi bakpia-bakpia dari Jalan Malioboro, Jogja, dia beli dengan harga murah meriah. Sudah murah, dapat isi banyak. Jadi dia merasa tidak ada yang perlu dikecewakan.

“Kalau orang asli Jogja sendiri mungkin didorong faktor bosan juga. Jadi bisa merasakan mana enak mana nggak. Kalau orang daerah lain sepertiku, karena nggak pernah merasakannya, jadi ya enak-enak saja,” kata Syahrian.

Syahrian menyontohkan, bakpia kini banyak berinovasi dengan menyuguhkan beragam varian rasa. Seperti rasa durian, kacang hijau, bahkan kini ada juga rasa matcha hingga red velvet.

Variasi itu dianggap aneh dan rentan membuat rasanya menjadi tak karuan. Tapi bagi Syahrian—dari sudut pandang orang luar daerah—variasi tersebut menjadi daya tarik tersendiri.

Orang luar daerah hanya butuh oleh-oleh untuk gembira

Lebih dari itu, membawa oleh-oleh bakpia sudah memberi kegembiraan tersendiri bagi orang di rumah. Meskipun hanya sesederhana bakpia.

Karena memang ada saja orang rumah yang belum pernah mencicipi bakpia. Sehingga gembira ketika dibawakan oleh-oleh khas Jogja tersebut.

Iklan

Dan orang rumah pun tidak akan mempertanyakan banyak. Tak sampai pada level menguliti dosa atau sisi gelapnya. Mereka hanya bergembira dan berterimakasih. Hal itu tentu saja membuat Syahrian ikut merasa lega dan gembira juga.

“Karena memang kalau kita pergi ke luar kota, yang di rumah itu nunggu oleh-oleh khas daerah itu apa. Kalau dalam konteks Jogja, ya bakpia,” tutup Syahrian.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: 1 Menit Duduk di Jalan Malioboro Jogja: ‘Dipalak’ Gerombolan Pengamen, Diganggu Terus sebelum Dikasih Uang atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2025 oleh

Tags: bakpiabakpia malioborojalan malioboroJogjamalioboroMalioboro Jogjaoleh-oleh khas Jogjaoleh-oleh malioboro
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co
Sosial

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.