Universitas Brawijaya (UB) Malang membuka jalan mimpi bagi Try Bhuwaneswari. Dari kehidupan yang serba terbatas dan berat, Annes—sapaan akrabnya—bahkan bisa bekerja sebelum wisuda.
***
Senyum cerah terpancar dari wajah Annes saat berpose di sebuah selasar Universitas Brawijaya (UB), Malang, pada Minggu (12/10/2025). Hari itu Annes baru saja dikukuhkan sebagai wisudawati UB untuk Periode IV 2025.
Bukan sekadar diwisuda, Annes juga dinobatkan sebagai “wisudawan terbaik”. Dia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 dari Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi.
Tak hanya itu. Annes rasa-rasanya tak khawatir: Setelah lulus kuliah harus bagaimana? Pasalnya, bahkan sebelum momen wisuda itu, Annes sudah bekerja sebagai fullstack developer.

Di tengah hiruk-pikuk wisuda, ingatan demi ingatan masa lalu berkelindan di kepala Annes. Sebab, bukan perjalanan mulus bagi Annes untuk akhirnya berada di titik sekarang.
Sekolah sambil bekerja usai ayah meninggal
“Saya bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Sejak ayah meninggal, saat saya berusia sembilan tahun, saya harus berjuang bersama anggota keluarga lain untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujarnya sebagaimana termuat dalam rilis resmi Univesitas Brawijaya (UB), Malang.
Alhasil, Annes harus menjalani masa remajanya dengan berat dan penuh kerja keras. Dia harus sekolah sambil bekerja.
Kala duduk di bangku SMP, Annes bahkan harus tinggal bersama kakaknya di Tulungagung, Jawa Timur. Sebab, saat itu hanya sang kakak yang mampu membiayai sekolahnya.
Memasuki SMA, Annes kembali ke Kediri, Jawa Timur untuk menemani ibunya. Di masa itu, Annes harus mencari uang sendiri untuk keperluan sakunya. Dia menjadi buruh kacip (pengupas) mente dan guru les privat.
Dia tak ingin kondisi ekonomi serta-merta membuatnya berhenti sekolah. Itulah kenapa dia lebih memilih bekerja keras demi terus melanjutkan pendidikan.
“Pekerjaan itu memang berat, tapi saya jalani dengan ikhlas. Saya tahu, satu-satunya jalan keluar dari keterbatasan adalah pendidikan,” tutur Annes.
Kesempatan kuliah gratis di Universitas Brawijaya (UB) Malang
Lulus SMA, Annes mendapat kesempatan kuliah gratis di UB, Malang, secara gratis—dengan beasiswa KIP Kuliah.
Awalnya, Annes ingin belajar di bidang pendidikan. Sebab, hal itu sejalan dengan apa yang dia jalani selama ini: menjadi guru les privat. Namun, ketika hendak ke bangku kuliah, Annes justru menemukan passion baru di dunia teknologi informasi.
“Awalnya saya hanya ingin kuliah di bidang pendidikan saja, karena sejak SMA saya sudah sering menjadi asisten mengajar dan guru les. Tapi setelah masuk jurusan ini, saya justru jatuh cinta pada dunia teknologi,” katanya. Hanya memang butuh waktu untuk Annes benar-benar memahami passion barunya.
“Butuh waktu hampir empat tahun untuk benar-benar bisa menikmati dunia baru ini,” tutur Annes. Hanya saja, semua itu terjawab karena dia bisa lulus dari UB sebagai wisudawati terbaik.
Kendati bisa kuliah gratis, Annes masih terus bekerja keras. Selama kuliah, dia nyambi bekerja dan mencari tambahan sebagai freelancer.
Kerja sebelum lulus Universitas Brawijaya (UB) Malang, target financial freedom demi keluarga
Seperti disinggung sebelumnya, Annes bisa bekerja bahkan sebelum diwisuda dari UB, Malang. Namun, mimpinya tak berhenti di situ.
Annes bermimpi bisa mencapai financial freedom. Untuk mencapainya tentu butuh kerja lebih keras. Tapi itu bukan persoalan, karena toh sejak remaja dia sudah terbiasa dengan itu.
Sebab, dengan kebebasan finansial, Annes berharap agar keluarganya tidak lagi merasakan kesulitan seperti yang dulu dia alami.
“Cita-cita saya sederhana, saya ingin anak-anak saya nanti tidak merasakan kesulitan seperti yang saya alami dulu,” tutupnya. Diucapkan biasa, tapi energinya begitu terasa.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Menolak Berbagai Beasiswa PTS demi Kuliah di UB Malang: Dulu Menyesal, Kini Bersyukur Dapat Banyak “Berkah” atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan