Bagi orang Banten seperti Ningrum* (19), masuk Universitas Indonesia (UI) adalah dambaan banyak siswa. Apalagi, sekolahnya cukup sering meloloskan siswanya ke UI, baik via jalur undangan maupun tes. Sayangnya, ia gagal masuk PTN top itu dan “terdampar” di Untirta Banten via jalur UTBK–yang belakangan ia sesali.
Pengumuman UTBK 2024 lalu menuliskan banyak cerita. Buat yang lolos, mereka tak berhenti membagikan sukacita di media sosial. Sementara yang gagal, ada yang sudah legowo dan tak sedikit juga yang masih menyimpan duka.
Ningrum sendiri, sebenarnya adalah peserta UTBK 2023 lalu. Benar, ia gagal tembus di pilihan utamanya dan malah masuk di opsi kedua. Meski berhasil masuk PTN, UTBK tahun lalu justru menyisakan sesal sampai hari ini.
Mau pindah sudah telanjur jauh berjalan, tapi kalau lanjut ada banyak hal yang bikin dia kurang sreg.
“Siapa sih yang nggak pengen masuk UI?” kata Ningrum saat Mojok hubungi Sabtu (29/6/2024). “Aku dulu juga ngincar UI. Dua kali percobaan gagal, malah terdampar ke Untirta. Seharian aku nangisinnya,” kenangnya.
Niat masuk Ilkom UI, malah masuk ke Untirta Banten
Ilmu Komunikasi UI adalah jurusan impian Ningrum. Saat SNBP, ia memilih jurusan tersebut pada pilihan pertama. Ia bahkan mengaku cukup optimis karena nilai rata-ratanya mumpuni. Di SMA pun, rankingnya stabil di 10 besar.
“Sayangnya nggak lolos. Di sekolahku yang aku ingat banyak yang masuk UI, tapi nggak ada yang lolos SNBP di Ilkom,” jelasnya.
Setelah gagal di percobaan pertama, Ilkom UI kembali dia ambil pada gelaran SNBT-UTBK. Ilkom UI di pilihan pertama, dan Ilkom Untirta Banten di pilihan kedua. Pada pilihan ketiga, ia memilih salah satu jurusan vokasional di UI.
“Milih Untirta itu atas rekomendasi beberapa guru. Katanya biar terisi aja pilihan kampus yang masih satu provinsi. Tapi prioritas, tetap UI waktu itu.”
Sayangnya, saat pengumuman, nilai UTBK-nya tak cukup tinggi buat masuk UI. Dia malah “terdampar” pada pilihan kedua di Untirta Banten.
“Seharian nangis. Bukan karena lolos Untirta-nya, tapi karena ditolak UI-nya. Tapi ya daripada sakit hati berlarut-larut, aku ambil kelolosan itu, toh, masih sama-sama di Ilkom.”
Baca halaman selanjutnya…
Meski masuk jurusan akreditasi B di Untirta, Ningrum geleng-geleng karena dapat UKT mahal.
Kaget dapat UKT tinggi, padahal akreditasi B
Saat mengurus daftar ulang, Ningrum sangat kaget. UKT yang dia dapat di Untirta Banten adalah sebesar Rp5,4 juta.
“Orang tua bilang, ‘nggak apa-apa bisa diusahain’. Tapi aku tetap nggak enak ke mereka karena sejak awal sudah janjiin masuk UI. Buktinya, malah masuk ke Untirta, mana mahal.”
Lebih nyesek lagi, saat ia mulai menelusuri hal-hal terkait jurusannya, ternyata akreditasinya masih B. Ini pukulan telak baginya, sebab, dalam benaknya mau tak mau harus diakui kalau akreditasi jurusan memengaruhi value mahasiswa. Terutama saat sudah masuk dunia kerja.
“Nggak tahu lagi harus nyalahin siapa. Orang-orang yang nyuruh masukin Ilkom Untirta ke UTBK, apa aku sendiri yang dengan gampangnya nurutin saran itu?,” sesalnya.
Baginya, mau dilihat dari sisi manapun UKT Rp5,4 juta untuk jurusan akreditasi B adalah “tidak worth it”. Apalagi, sejauh yang dia tahu, belum ada lulusan Ilkom Untirta Banten yang punya profil mumpuni.
“Seenggaknya kalau di UI dapat UKT segitu, ada privilese nama besar kampus. Relasi, lulusannya juga keren-keren. Nah, di sini, setahun kuliah aku belum nemu sesuatu yang spesial,” pungkasnya.
*) narasumber meminta namanya disamarkan karena alasan keamanan.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News