Ada laporan yang mencoba membedah beberapa jurusan kuliah yang lulusannya punya rata-rata gaji terendah. Jurusan psikologi dan ilmu sejarah adalah dua di antaranya. Namun, lulusannya punya pendapat berbeda soal riset tersebut.
Ahmad (25), seorang mahasiswa ilmu sejarah, ketika melihat laporan tersebut, langsung mengamini bahwa lulusan jurusannya kurang diuntungkan dalam dunia pekerjaan. Terutama, jika orientasinya mencari karier dengan gaji besar.
“Ya kalau kerja sesuai jurusannya itu setahuku gajinya tidak terlalu besar. Misal kerja di dunia arsip, kalau nggak PNS ya gajinya seperti guru honorer,” katanya kepada Mojok, Kamis (4/4/2024).
Mahasiswa UNY ini lalu mencontohkan, rekannya lulusan ilmu sejarah yang gajinya langsung jauh di atas rata-rata hampir pasti memilih jalan karier yang tidak linier dengan studinya.
Salah satu teman yang ia sebut gaji bulanannya hampir 3x dari gaji kebanyakan teman lulusan jurusan kuliah ilmu sejarah berkarier di perbankan. Tepatnya menjadi customer service di sebuah bank syariah di Semarang.
“Dia baru lulus tapi gajinya sudah lumayan mentereng di antara lulusan lain dari jurusanku,” tuturnya.
Jurusan kuliah yang di luar dugaan, menurut riset Federal Reserve New York, gaji lima tahun awal lulusannya tergolong paling rendah adalah psikologi. Nuha (26), seorang lulusan S1 psikologi yang kini sedang menempuh studi S2 di bidang yang sama berpendapat bahwa jurusannya sebenarnya punya prospek karier yang cukup beragam.
“Bisa di perusahaan atau industri tapi bisa juga jadi psikolog,” papar Nuha.
Baca halaman selanjutnya…
16 jurusan kuliah bergaji terendah
16 jurusan kuliah gaji terendah, termasuk jurusan psikologi
Meski saat awal berkarier harus meniti dari bawah dengan gaji yang masih tergolong rendah, namun jenjang pekerjaan di bidang psikologi baginya berpotensi. Menjadi psikolog misalnya, dalam taraf tertentu bisa mendapat bayaran di atas Rp1 juta per sesi.
“Apalagi jadi psikolog yang kerja di perusahaan itu gajinya besar,” katanya.
Meski mengakui bahwa prospek kerja yang linier tidak seluas beberapa jurusan populer lain, namun ia tidak sepakat bahwa gaji lulusan jurusan kuliahnya jadi yang terendah. Apalagi, memang riset soal jurusan dengan gaji terendah yang mencantumkan psikologi dilakukan di Amerika Serikat.
Federal Reserve Bank of New York dalam laporan The Labor Market for Recent College Graduates yang rilis 22 Februari 2024 lalu menyebut gaji terendah dari 16 jurusan kuliah tersebut berkisah antara 38 ribu USD hingga 40 ribu USD.
Berikut daftar 16 jurusan dengan gaji terendah setelah bekerja versi riset tersebut:
- Liberal arts
- Seni pertunjukan
- Teologi
- Hospitality
- Ilmu sosial
- Sejarah
- Ilmu biologi
- Seni rupa
- Ilmu terapi pengobatan
- Ilmu gizi
- Jurusan psikologi
- Antropologi
- Ilmu konsumen
- Ilmu layanan sosial
- Pendidikan sekolah dasar
- Pendidikan kanak-kanak dasar
Jurusan paling lama balik modal
Di Indonesia, pernah ada riset serupa namun menganalisis mengenai jurusan kuliah yang paling cepat dan paling lama balik modal berdasarkan perbandingan biaya kuliah dengan rata-rata penghasilan lulusannya. Riset Harian Kompas pada 2022 itu menganalisis biaya kuliah di 12 jurusan kuliah dari 30 perguruan tinggi di Indonesia.
Bidang studi yang paling lama balik modal adalah kedokteran. Jurusan kedokteran rata-rata biaya kuliahnya Rp388,8 juta sementara perkiraan penghasilan per tahun Rp109,7 juta. Estimasi balik modal adalah 3,5 tahun.
Selanjutnya, secara berurutan dari peringkat kedua hingga kelima balik modal terlama adalah arsitektur (1,8 tahun), komunikasi (1,4 tahun), akuntansi (1,3 tahun), dan jurusan psikologi (1,3 tahun).
Ada pun peringkat keenam hingga kedua belas secara berurutan yakni sastra inggris (1,3 tahun), teknik sipil (1,2 tahun), farmasi (1,2 tahun), hukum (1,1 tahun), statistika dan sains data (1,1 tahun), teknik informatika (1 tahun), dan pendidikan (1 tahun).
Pendidikan jadi yang tercepat di antara yang lain lantaran rerata biaya kuliahnya yang relatih murah yakni sekitar Rp57,6 juta per tahun. Di luar 12 jurusan tadi, masih banyak jurusan kuliah lain yang tidak masuk dalam riset tersebut.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.