Nyaris Hilang Harapan Kuliah di PTN, Beruntung Bisa “Move on” hingga Kuliah Gratis di PTS Terbaik dengan Beasiswa dari Sleman

Beasiswa Kuliah Sleman Pintar bekerjasama dengan kampus swasta, salah satunya Amikom. MOJOK.CO

ilustrasi - cara cerdik mahasiswa kuliah dengan beasiswa kuliah. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Dulu, kampus negeri (PTN) adalah impian bagi sebagian calon mahasiswa baru (camaba). Namun tidak bagi mahasiswa ini yang memutuskan kuliah di kampus swasta (PTS) seperti Amikom Yogyakarta. Apalagi, dia bisa fokus belajar tanpa khawatir memikirkan biaya kuliah karena mendapatkan beasiswa dari Kabupaten Sleman.

Hoky, bisa pilih-pilih kampus terbaik

Yanuar Aji Prayoga nyaris mengubur mimpinya untuk kuliah usai ditolak di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kalau bukan karena Ketua RT di rumahnya, ia tidak akan tahu informasi soal beasiswa dari Kabupaten Sleman. Beasiswa itu bernama Sleman Pintar.

“Saat tahu informasi beasiswa itu, aku langsung tertarik. Kebetulan, teman aku yang satu RT juga berminat untuk mencoba. Aku pun jadi tertantang untuk mendapatkan beasiswa tersebut,” kata Yanuar.

Beasiswa kuliah Sleman Pintar sendiri bekerjasama dengan beberapa kampus swasta (PTS) seperti Universitas Amikom Yogyakarta, Universitas Aisyiyah, Universitas Teknologi Yogyakarta, dan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta. Dari kelima kampus swasta tersebut, Yanuar memilih Amikom. Kampus swasta yang meraih peringkat pertama untuk kategori Leadership di Indonesia berdasarkan WURI 2024.

Yanuar pun bersyukur bisa kuliah di Amikom Yogyakarta dengan beasiswa tersebut. Bagi Yanuar, beasiswa kuliah Sleman Pintar bukan hanya jadi harapan pribadinya melainkan di hati orang tuanya. Tentu dengan beasiswa tersebut orang tuanya merasa lega karena tidak harus biaya untuk membayar UKT kuliah Yanuar. Apalagi, ia kuliah di kampus swasta (PTS) yang biasanya membutuhkan biaya lebih.

“Aku merasa lebih lega bisa meringankan orang tua, jadi nggak menambah beban mereka buat bayar kuliahku, setidaknya aku bisa mencari uang saku sendiri untuk kebutuhan pribadi,” kata Yanuar.

Tak perlu malu dari keluarga miskin

Selain mendapat manfaat dari segi materi atau cuan, ia merasa ada nilai-nilai kehidupan yang akhirnya ia pelajari. Misalnya, alih-alih malu mendapatkan beasiswa Sleman Pintar yang diperuntukkan bagi anak-anak keluarga miskin dan rentan miskin, Yanuar justru bangga. Sebab, beasiswa tersebut membuat dia jadi lebih mandiri karena harus mampu mengatur keuangan.

Di sisi lain, ia juga menjadi percaya diri karena bertemu dengan para penerima beasiswa kuliah Sleman Pintar lainnya dan berteman dengan mereka. Tak hanya itu, Yanuar juga merasa bertanggung jawab untuk lulus tepat waktu dan memberikan kontribusi setelahnya, karena ia paham betul beasiswa tersebut berasal dari pemerintah daerah.

“Jadi dampaknya tidak berhenti di penerima, tapi bisa menular ke lingkungan sekitar,” kata Yanuar.

Dari beasiswa kuliah Sleman Pintar, Yanuar pun sadar bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab pribadi atau keluarga, tapi juga tugas pemerintah dalam memberikan hak warganya. Sesuai amanat Undang-Undang 1945 Pasal 31 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib menyelenggarakan sistem pengajaran nasional.

“Saya jadi lebih menghargai peran pemerintah daerah dalam membuka akses pendidikan yang merata untuk warganya,” kata Yanuar.

Ratusan penerima beasiswa kuliah dari Sleman

Yanuar pun merasa beruntung karena menjadi bagian dari Kabupaten Sleman. Dengan begitu, ia bisa mengikuti program beasiswa kuliah Sleman Pintar. Di mana, beasiswa tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan. Khususnya bagi anak-anak keluarga miskin dan rentan miskin yang memiliki semangat untuk kuliah. 

Merekap dari data Kabupaten Sleman, beasiswa kuliah Sleman Pintar telah memberikan kontribusi nyata tiap tahunnya. Hingga 2025, program itu sudah memberikan manfaat kepada ratusan mahasiswa, yakni:

Dari sekian banyak penerima Beasiswa Sleman Pintar, 14 orang sudah diwisuda. Sisanya, akan diwisuda bulan Oktober tahun ini. Sementara itu, untuk tahun 2026, kabarnya 56 kampus siap melakukan Kesepakatan Bersama (KB) terkait program beasiswa ini.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Pengalaman Trauma Pasca Tsunami Aceh Antarkan Pemuda Ini Kuliah ke London Jurusan Manajemen Bencana dengan Beasiswa atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Exit mobile version