Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) menjadi hal yang dinanti sekaligus ditakuti oleh mahasiswa, karena seringkali keadaan berubah chaos pada hari pengisian. Tak ayal, sebutan ‘War KRS’ atau ‘Perang KRS’ lekat pada kegiatan tersebut. Saat itulah joki KRS bekerja mencari rezeki.
***
Terciptanya situasi chaos pun bisa datang dengan berbagai alasan, dari mulai yang paling sering dijumpai yaitu website situs kuliah error, atau slot mata kuliah yang terlalu sedikit, sampai jam pengisian yang kadang ngaret dari jadwal.
Ribetnya pengisian KRS ini pun memberikan peluang bisnis bagi joki KRS. Ya betul, ada joki KRS. Tak hanya skripsi, pacuan kuda, dan jalur 3-in-1 yang ada jokinya, war KRS pun ikut menjadi ladang bisnis untuk para joki meraih rezeki.
Sebut saja Rini (20), kepada Mojok, Sabtu (19/8/2023, mengungkapkan bahwa dirinya baru terjun sebagai joki KRS di awal semester baru ini. Sebelumnya, ia juga menerima jasa joki tugas sebagai pekerjaan sampingannya.
Melihat situasi mahasiswa yang seringkali kalut menghadapi war KRS membuat Rini terpikir untuk membuka jasa joki. Tak hanya itu, ia juga merasa dirinya selalu beruntung setiap kali war KRS sehingga dirinya pede bisa menjadi joki yang andal.
Customer kebanyakan mahasiswa universitas negeri
Meski terlihat sepele, tapi bisnis joki KRS ini rupanya memiliki daya tarik tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa yang tidak mau ribet dengan pengisian KRS mereka.
Bermodalkan promosi melalui akun Twitter-nya, Rini berhasil mendapatkan beberapa customer yang tertarik menggunakan jasanya.
“Peminatnya bisa dibilang lumayan ya, dari universitasnya ini beberapa universitas negeri sih,” ujar mahasiswi asal Yogyakarta tersebut.
Selain Rini, Mojok berbincang dengan Dewi -bukan nama sebenarnya- yang sudah menjadi joki KRS sejak awal tahun 2023. Sama seperti Rini, Dewi juga mempromosikan jasa joki tugas maupun joki KRS-nya melalui aplikasi Twitter dengan customer joki tugas yang juga kebanyakan berasal dari universitas negeri.
“Semester dua ke atas, rata-rata universitas negeri,” jawab Dewi ketika ditanya perihal customer yang menggunakan jasanya.
Tarif war KRS per mata kuliah
Tidak ada harga tetap mengenai jasa joki KRS sehingga tarifnya juga berbeda-beda. Tergantung biaya yang joki KRS tetapkan.
Namun, satu hal yang sama, kebanyakan joki KRS menetapkan tarif berdasarkan mata kuliah yang ingin mereka ambil. Rini misalnya, ia mengenakan tarif 5 ribu rupiah per mata kuliah. Sedangkan Dewi menggunakan kisaran 7 ribu sampai 10 ribu rupiah per mata kuliahnya.
Setelah melakukan pembayaran, customer akan memberikan username dan password dari akun situs kuliah mereka supaya joki dapat login dan melancarkan aksinya. Tak hanya itu, beberapa customer juga memberikan list mata kuliah yang ingin diambil sehingga joki lebih mudah untuk mengambil mata kuliah yang customer mereka inginkan.
“Jadi nanti klien kasih aku list matkul sama kelasnya yang mereka mau ambil, sama akses juga biar aku bisa masuk ke webnya,” jelas Rini.
Soal bayaran, Rini mengaku klien cukup membayar sesuai dengan mata kuliah yang KRS-nya tembus. Sedangkan Dewi, klien akan bayar full meski nggak dapat semua mata kuliahnya.
“Sejauh ini yang joki KRS ama aku selalu bayar full. Selama ini yang joki kalo gagal belum ada yang minta kembalikan uangnya, justru berterima kasih aja karna udah dibantu,” katanya.
Untuk setiap kali war KRS, Rini biasanya menangani dua klien. “Iya kak menangani 2 customer soalnya aku juga dibantu teman jadi seorang pegang satu sih sebenernya,” kata Rini. Hal paling susah dari pekerjaannya adalah saat website suka eror dan kuota kelas yang sangat terbatas.
“Untuk saat ini bisa dapat 5-10 customer dengan kisaran pendapatan 30 ribu-50 ribu tiap customer,” imbuhnya.
Sedangkan Dewi, tidak ngoyo. Ia akan mengerjakan satu war KRS dulu sampai selesai. Baru setelah itu ia ambil klien lagi. Dalam sebulan ini, ia baru dapat 3 klien. “Susahnya karena harus memantau terus aja sih, harus diliatin terus,” katanya.