Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Histori

Lahirnya Bukit Nusantara di Wonogiri dan Pohon Pusaka yang Membuka Siklus 500 Tahunan

Doel Rohim oleh Doel Rohim
19 September 2023
0
A A
Lahirnya Bukit Nusantara di Wonogiri dan Pohon Pusaka yang Membuka Siklus 500 Tahunan MOJOK.CO

Ilustrasi Lahirnya Bukit Nusantara di Wonogiri dan Pohon Pusaka yang Membuka Siklus 500 Tahunan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tokoh adat dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di sebuah bukit di Wonogiri. Mereka menanam pohon keramat atau pohon pusaka di tempat yang mereka namai Bukit Nusantara. Jadi penanda dibukanya siklus 500 tahunan kejayaan Nusantara.

 ***

Sore itu, Minggu 13 Agustus 2023, langit di Desa Lebak, Pracimantoro, Wonogiri begitu cerah dengan sorot matahari yang cukup terik di ujung Barat. Sekitar kurang lebih 50 orang terlihat berkumpul di sebuah ruang kelas yang digubah serupa ruang sarasehan yang nyaman.

Tokoh adat Nusantara yang membawa pohon pusaka

Mereka berembuk menata niat mempersiapkan moment penting penanaman pohon di sore itu. Terlihat beberapa di antara mereka menggunakan pakaian adat yang cukup mencuri perhatian.

Ada tetua adat dari Merapu Sumba, Gayo Aceh, Melesung Minahasa, Bayan Lombok, Baduy Jawa Barat, Ide Pandita Bali, Adat Tengger, Komunitas Bissu Sulawesi Selatan, Adat Kajang Sulawesi dan beberapa lagi yang lainnya. 

Saat matahari mulai tenggelam. Mereka mulai ke luar ruangan, berbaris berurutan dengan bendera merah putih di depan, dengan dua pataka bendera NU dan Lesbumi mengapitnya. 

Tidak lupa beberapa kendi berisi air yang kabarnya berasal dari makam para wali mereka dekap dalam pelukan. Tidak jauh dari lokasi sarasehan mereka beriringan berjalan ke arah bukit yang jaraknya tak jauh dari sana. Sambil terus melantunkan gema sholawat menambah suasana khusyuk iring-iringan para tetua adat sore itu.

Sesampainya di lokasi penanaman, beberapa bibit pohon keramat sudah siap. Ada sekitar 30 jenis bibit pohon endemik Nusantara yang oleh beberapa tetua adat bawa sudah siap ditanam.

Tidak seperti penanaman pohon biasanya, acara yang gagasannya dari Lesbumi PBNU dan Pondok Assahidah (salah satu cabang Pondok Sunan Pandanaran Yogyakarta) asuhan KH. Mu’tasim Billah ini diberi tajuk “Penanaman Pohon Pusaka Mandala”.

Kiai Sastro Al Ngatawi mengatakan bahwa tajuk tersebut mempunyai makna simbolik yang cukup dalam. Karena sebenarnya pohon di sini adalah pohon imajiner dan konsep mandala sendiri terkait erat siklus kehidupan yang terkait dengan dunia spiritual.

Tokoh-tokoh adat Nusantara membawa bibit pohon pusaka atau pohon keramat di Pracimantoro, Minggu (20/8/2023) MOJOK.CO
Tokoh-tokoh adat Nusantara membawa bibit pohon pusaka atau pohon keramat di Pracimantoro, Minggu (20/8/2023). (Doel Rohim/Mojok.co)

Tangis yang pecah dan nama Bukit Nusantara

Kiai Sastro menjelaskan lebih jauh, bahwa pohon pusaka menyimbolkan spirit menjaga dan merajut keberagaman dalam siklus kehidupan yang harmoni dan seimbang. Hal ini menurutnya bisa terlihat dari beberapa ragam pohon keramat yang akan ditanam; di antaranya pohon beringin, pule, gayam, puspa, kelor, kepuh, dan lain-lain. 

Langit sore semakin temaram. Tepat ketika azan magrib berkumandang yang suaranya terdengar bersahutan dari penjuru arah. Para tetua adat melakukan ritual penanaman dengan rasa hikmat dan haru. 

Sesaat setelah Kiai Jadul Maula melantunkan doa. Tiba-tiba tangis pecah, entah dari mana datangnya rasa haru tersebut datang. Bertepatan dengan datangnya gelap malam para tetua adat saat itu berpelukan. 

Saat itu lah Kiai Jadul sebagai penggagas acara ini menyatakan. “Kita namakan bukit ini sebagai Bukit Nusantara,” yang kemudian diamini oleh tepuk tangan peserta yang mengikuti ritual. 

Sementara itu Kiai Jadul menjelaskan bahwa acara ini mesti tidak bisa dipahami sebagai acara biasa. Mulai dari lokasi. Ia menjelaskan saat pertama kali ada niat untuk melakukan acara ini bersama Kiai Tasim, entah kenapa Kiai Jadul dengan seketika memilih lokasi di sini. 

Padahal jika melihat dari akses transportasi lokasi penanaman yang berada di kompleks pondok ini sangat jauh dari pusat keramaian. 

“Entah kenapa tiba-tiba hati saya mengatakan bahwa Pracimantoro adalah lokasi yang tepat untuk acara ini,” ungkap kai Jadul.

Pracimantoro dan Putri Kencana Wungu

Pemilihan lokasi Bukit Nusantara di Pracimantoro ternyata menyimbolkan banyak hal. Di antaranya adalah nama daerah Pracimantoro sendiri yang berasal dari bahasa Sansekerta yang mana kata “praci” bermakna Barat dan “toro” bermakna batas, sehingga bisa bermakna sebagai (batas sebelah barat). 

Secara geografis, kecamatan Pracimantoro memang batas paling ujung dari Kabupaten Wonogiri berbatasan langsung dengan Provinsi DI Yogyakarta. 

Namun, tidak hanya itu, tidak jauh dari lokasi menanam pohon juga terdapat tempat bersejarah yaitu gua Putri Kencana Wungu. Sebuah gua yang terselip di batuan karst Gunung Sewu dengan panjang 200 meter ke dalam. 

Masyarakat setempat meyakini gua itu sebagai tempat pertapaan dari Putri Kencana Wungu yang merupakan putri dari Brawijaya V dari kerajaan Majapahit.

Sesaat proses penanaman pohon, KH Jadul Maula memimpin doa para tokoh adat dari berbagi daerah di Indonesia MOJOK.CO
Sesaat proses penanaman pohon, KH Jadul Maula memimpin doa para tokoh adat dari berbagi daerah di Indonesia. (Doel Rohim/Mojok.co)

Baca halaman selanjutnya… 

Pohon pusaka yang Membuka Siklus 500 Tahunan Zaman Kejayaan 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 September 2023 oleh

Tags: bukit nusantaralesbuminupohon keramatpohon pusakawonogiri
Iklan
Doel Rohim

Doel Rohim

Doel Rohim, lahir di Pati, Jawa Tengah. Sedang berdinamika di beberapa komunitas Yogyakarta. Menjadi salah satu santri Pondok Pesantren Budaya Kaliopak. Sambil menghidupi kegiatan literasi di Langgar.co. Sesekali menulis untuk beberapa media.

Artikel Terkait

pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

‘Kalau cuma bikin warga Pracimantoro saling membenci, tak usah ada pabrik semen’ – Proyek Pabrik Semen di Wonogiri Rawan Konflik Horizontal

19 Maret 2025
pabrik semen, pracimantoro, wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

‘Tanpa Uang pun Kami Masih Bisa Makan dari Alam, tapi Pabrik Semen Bakal Menghancurkannya’ – Suara Warga Pracimantoro Wonogiri Tolak Pendirian Pabrik Semen

16 Maret 2025
Pabrik Semen, Pracimantoro, Wonogiri.MOJOK.CO
Ragam

Pabrik Semen Mengancam Wonogiri, Bisa Hancurkan Sumber Air dan Bentang Karst

23 Januari 2025
Menikmati Slow Living di Wonogiri: Hidup Nyaman di Kabupaten yang Dipandang Sebelah Mata.MOJOK.CO
Ragam

Menikmati Slow Living di Wonogiri: Hidup Nyaman di Kabupaten yang Dipandang Sebelah Mata

16 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

mahasiswa kkn.MOJOK.CO

Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A

17 Juni 2025
Jangan Pernah Mau Diajak Menemani dari Nol, Itu Hanya Tipu Muslihat Mokondo yang Berusaha Menyeretmu ke Lubang Neraka

Jangan Pernah Mau Diajak Menemani dari Nol, Itu Hanya Tipu Muslihat Mokondo yang Berusaha Menyeretmu ke Lubang Neraka

23 Juni 2025
Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus yang Penting Jujur

Filosofi Hidup Komandan SKC Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus, yang Penting Jujur

23 Juni 2025
Peterpan Punya Kasta Lebih Tinggi Dibanding Sheila on 7 MOJOK.CO

Sederet Alasan Mengapa Peterpan Lebih Memengaruhi Selera Pendengar Musik Indonesia Dibanding Band Papan Atas Lain, Salah Satunya Sheila on 7

23 Juni 2025
ASN.MOJOK.coJakarta Wajib Naik Transum Bisa Lahirkan Celah Tipu Muslihat MOJOK.CO

Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman

19 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.