Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Miskin tapi Hidup Bahagia, Pemda DIY dan Masyarakat Jangan Terlena

Hilangkan slogan nrimo ing pandum, saatnya bersikap kritis.

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
21 Januari 2023
A A
Beranda Liputan Geliat Warga
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Miskin tapi hidup bahagia, jadi gambaran untuk Provinsi DIY yang dinobatkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa, tapi di sisi lain juga menjadi salah satu daerah dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Indonesia. Predikat itu jangan membuat terlena masyarakat muapun Pemda DIY.

***

Pemerintah DIY sebenarnya sudah lama menyadari bahwa dalam beberapa tahun terakhir, daerah istimewa ini selalu nangkring di rangking teratas sebagai daerah termiskin di Pulau Jawa. Hal itu juga yang kemudian membuat persoalan kemiskinan di DIY jadi isu strategis yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) DIY 2017-2022. 

Belum tuntas, persoalan pengentasan kemiskinan ini juga masuk dalam RPJM 2022-2027 bidang ekonomi yang disampaikan gubernur DIY, Sri Sultan HB X dalam pemaparan visi, misi, dan program pada sidang paripurna DPRD DIY (8/8/2022) silam. Jadi soal, DIY jadi provinsi termiskin itu bukan isu baru.

Data terakhir, atau awal 2023, angka kemiskinan di DIY mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada 2022 lalu. Pada Maret 2022, angka penduduk miskin di DIY sebesar 11,34 persen atau sejumlah 454,76 ribu orang. Namun rilisan data terakhir menunjukkan peningkatan menjadi 11,49 persen atau setara 463,63 ribu orang.

Indeks kebahagiaan tinggi

Pemda DIY menolak disebut provinsi termiskin di Jawa, Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono menyatakan indikator kenaikan kemiskinan tidak bisa dibaca dari hitungan quarter per quarter.

Baca Juga:

Ruas Jalan Gedongan - Klangon, Jalan Horor di Sleman yang Memakan Korban Jiwa Ibu Muda MOJOK.CO

Ruas Jalan Gedongan-Klangon, Jalan Pencabut Nyawa di Sleman yang Memakan Korban Jiwa Ibu Muda

5 Februari 2024
korban tanah kas desa menanti kejelasan mojok.co

Korban Tanah Kas Desa Menanti Kejelasan, Pembangunan Properti Mangkrak

6 September 2023

Beny menekankan, kemiskinan bukan hanya dilihat dari statistik angka saja. Namun, harus juga dilihat bagaimana kehidupan masyarakat dengan parameter-parameter lain seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DIY. IPM meliputi Angka Harapan Hidup (AHH), Indeks Kebahagiaan (IP), Harapan Lama Sekolah (HLS), dan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS).

Alih-alih naik, Beny mengklaim, jika dihitung year to year atau periode per tahun, maka angka kemiskinan di DIY justru mengalami  penurunan. Penurunan terjadi bila berdasarkan variabel IPM.

Bahkan Kulon Progo menjadi kabupaten dengan usia harapan hidup paling tinggi di Indonesia, 75 tahun. Lebih tinggi dari rata-rata nasional yang 71,8 tahun. Sedangkan angka harapan sekolah di DIY juga mencapai 15,1 tahun. Hal ini mengindikasikan tingkat pendidikan penduduk DIY rata-rata minimal mencapai Diploma 3 (D3) atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Begitu juga dengan indeks kebahagiaan, penduduk DIY memiliki tingkat kebahagiaan tertinggi di Indonesia.

Ketimpangan di DIY sangat tinggi

Kepada Mojok.co pemerhati politik dan pemerintahan, Diasma Sandi Swandaru mengingatkan agar Pemda DIY maupun masyarakat tidak terlena dengan tingginya angka di IPM. Bagi pemangku kebijakan, angka-angka itu juga tidak bisa dijadikan dalih dan digaungkan ke masyarakat saat situasi perekonomian sedang tidak baik-baik saja.

“Dalam konteks pemangku kebijakan yakni pemerintah, hal itu tidak boleh dijadikan penghibur. Fokus utama tetap pada kesejahteraan masyarakat,” tegas dosen Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta, Jumat (20/1).

“Tugas utama sebagai pemerintah daerah di kabupaten atau provinsi itu memastikan agar kesejahteraan umum masyarakat terjaga,” terangnya.

Diasma Sandi Swandaru menyoroti bahwa angka kesenjangan di DIY begitu tinggi. Pada tahun lalu, DIY mencatatkan diri sebagai provinsi dengan indeks rasio gini tertinggi di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan angka rasio gini sebesar 0,384 pada Maret 2022. Meningkat 0,004 poin dari September 2021. 

“Bicara kesenjangan itu bicara problem kebijakan, Kesenjangan terjadi karena produk kebijakan yang kurang tepat. Dan hal itu sering terjadi di Jogja,” paparnya.

Iklan

Melihat kemiskinan yang didominasi perkotaan, Dias menyoroti bahwa kesenjangan di pusat-pusat kota di Jogja tampak dari pembangunannya. Ia mencohkan maraknya izin pembangunan hotel-hotel hingga penginapan mewah yang hanya bisa dilakukan dan dinikmati segelintir kalangan saja.

“Kalau tidak segera diatasi, tentu bahaya ke depannya,” tegasnya.

Kurangi slogan yang melenakan dan bangun kesadaran kritis

Ia melihat bahwa banyak filosofi dan slogan yang berkembang di masyarakat Jogja dan Jawa pada umumnya, yang menekankan pentingnya laku menerima. Konsep slogan seperti nrimo ing pandum (tulus menerima pemberian) hingga sithik eding (sama-sama meski sedikit).

“Jangan sampai, budaya atau filosofi ini dipelihara karena ketidakmampuan elite untuk mengatasi kemiskinan,” tegasnya.

Budaya-budaya ini sudah menjadi semacam laku kehidupan yang melekat pada keseharian masyarakat. Mereka memaknai bahwa kekeluargaan yang bersifat sosial lebih utama ketimbang ekonomi yang urusan material.

“Kemiskinan dan sesuatu yang material, kekerabatan adalah sesuatu yang bersifat emosional. Makan sedikit gapapa asal bareng. Istilahnya, bagito atau dibagi roto kabeh,” ujarnya.

Untuk itu, menurutnya, penting untuk membangun kesadaran kritis di masyarakat. Demi menyadari situasi yang nyata terjadi di sekitarnya dan mulai berbenah ke arah yang lebih baik.

“Jogja ini kan punya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bagus. Jadi sudah selayaknya persoalan ini bisa dientaskan. Prinsip memajukan kesejahteraan dan keadilan sosial harus jadi titik lokus masyarakat,” paparnya.

Baginya, semua elemen pemerintahan perlu mendukung visi yang telah dijabarkan gubernur untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di DIY.  Pemda sebagai lokomotif mendorong elemen Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lalu kampus-kampus melalui SDM dan pemikirannya, dan elemen pengusaha dengan modal yang dimiliknya.

“Tiga elemen ini harus keroyokan mengentaskan kemiskinan. Leading sector-nya tetap pemerintah,” pungkasnya.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Pemda DIY Tolak Disebut Provinsi Termiskin, Angka Kebahagiaan Justru Naik 

 

Tags: miskinMiskin tapi bahagiaPemda DIYProvinsi Termiskin
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Ruas Jalan Gedongan - Klangon, Jalan Horor di Sleman yang Memakan Korban Jiwa Ibu Muda MOJOK.CO
Ragam

Ruas Jalan Gedongan-Klangon, Jalan Pencabut Nyawa di Sleman yang Memakan Korban Jiwa Ibu Muda

5 Februari 2024
korban tanah kas desa menanti kejelasan mojok.co
Hukum

Korban Tanah Kas Desa Menanti Kejelasan, Pembangunan Properti Mangkrak

6 September 2023
penutupan tpst piyungan diperpanjang mojok.co
Sosial

Pemda DIY Perpanjang Penutupan TPST Piyungan, Kota Jogja Manfaatkan Nitikan jadi TPST 3R

5 September 2023
kekeringan di jogja mojok.co
Sosial

25 Kapanewon di Jogja Alami Kekeringan, Terparah di Gunungkidul

29 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
politik gagasan vs politik identitas

Mengenal Politik Gagasan, Perwujudan Pemilu Ideal di 2024

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.