Magang di bank jadi hal yang benar-benar tak disangka Syaiful, mahasiswa Sosiologi UNESA 2020 ini. Tapi, itulah realitasnya. Magang lintas ilmu, bahkan lintas pulau dia jalani, dan ini awalnya tak terpikirkan olehnya.
***
Setelah Syaiful bilang dia bersedia diwawancara (18/04/2024), saya tak membuang waktu untuk memberinya pertanyaan pertama. Kok bisa dia magang di bank, padahal kuliahnya saja tidak berhubungan dengan bank?
Awalnya, Syaiful sama sekali tak kepikiran masuk bank. Dia memang punya rencana magang, tapi ya nggak di bank. Tapi setelah melihat bahwa ada bank syariah yang buka magang, plus dibiayain Kemendikbud, dia memilih untuk gas saja. Terlebih pengalamannya bisa jadi nilai plus di CV nanti jika dia mau melamar kerja di masa depan.
“Aku pernah baca, kalau pengalaman perbankan bisa jadi nilai plus di CV,” tambahnya.
Syaiful magang di salah satu bank syariah di Madura. Dalam perjalanannya magang, dia mengalami banyak hal yang bikin dia kaget.
Culture shock magang di bank
Berkecimpung di dunia yang benar-benar berbeda dengan yang biasa dijalani memang berat, hal itu dirasakan oleh Syaiful. Sebagai anak Sosiologi, dia benar-benar kaget dengan dunia perbankan dan berusaha keras memahami dunia barunya. Dia harus belajar semuanya dari awal, belajar memahami dan membuat laporan secara detil, serta belajar ilmu dan kebijakan perbankan.
“Di Sosiologi, kita mengembangkan pemikiran, Mas. Di perbankan, kita harus sesuai kebijakan yang ada, dan harus bisa diaudit laporannya. Tapi karena saya ditempatkan di bagian pendampingan unit usaha, saya masih bisa mengikuti. Di bagian itu, ilmu komunikasi dan pendekatan sosial kepakai, Mas, untuk pendampingan usaha para nasabah agar usahanya bisa dikembangkan dengan pendampingan bank.”
Selain perkara ilmu, penempatan magang juga bikin Syaiful kaget. Dia tidak menyangka kalau akan ditempatkan di Madura. Dia harus adaptasi dengan orang-orang yang dia temui di situ.
“Saya agak susah bedain mana marah bercanda dan marah betulan, Mas.”
Sekilas tentang MSIB
MSIB, program yang diikuti Syaiful, mahasiswa UNESA ini memang jadi salah satu program yang kerap diikuti oleh mahasiswa masa kini. MSIB adalah program magang di luar studi yang bisa dikonversi jadi SKS yang diakui perguruan tinggi. Peserta MSIB bisa dapat dana bulanan (jika magang di tempat yang mengajukan pendanaan), konversi SKS, dan pengalaman kerja.
Tujuan MSIB adalah agar mahasiswa mendapat pengalaman dan mentorship langsung dari karyawan, meningkatkan kontribusi nyata kampus dan mahasiswa untuk pembangunan, serta agar mahasiswa bisa terserap ke dunia kerja.
Benefit yang didapatkan bikin Syaiful dan mahasiswa lain tentu tertarik dengan program ini. Sebab menurut Nadiem Makarim, dalam tayangan YouTube USU, mengatakan bahwa 80 persen mahasiswa tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya. Terjun ke dunia nyata yang tidak berhubungan dengan jurusan jadi penting bagi mahasiswa seperti Syaiful.
Baca halaman selanjutnya