Sebagian warga Surabaya merasa Pantai Kenjeran tak cocok digunakan sebagai tempat healing. Pemandangannya yang “jelek” membuat mereka lebih menikmati pantai lain di kota terdekat. Salah satu wisata alam yang dapat dikunjungi adalah Pantai Teluk Asmara di Kota Malang.
***
Surabaya memang tak terkenal dengan wisata alamnya, maklum karena hanya punya tempat-tempat bersejarah. Mangkanya, dikenal juga sebagai Kota Pahlawan. Namun sebetulnya, kota itu masih punya Pantai Kenjeran yang bebas dijamah setiap orang.
Sebagai warga Kota Surabaya saya merasa harus ke sana, setidaknya satu kali dalam seumur hidup. Saat itu, saya ingin melepaskan stres sejenak dengan melihat laut. Sebab katanya, hamparan air yang luas, suara deburan ombak, dan pemandangan matahari tenggelam dapat menjernihkan pikiran.
Saya pun mengajak teman-teman yang lain untuk main ke Pantai Kenjeran. Namun, ternyata sulit karena mereka menganggap pantai yang terletak di Surabaya Utara itu tidak punya daya tarik.
Pantai Kenjeran Surabaya kurang mempesona
Nyatanya, tidak semua warga Surabaya senang berkunjung ke Pantai Kenjeran. Nisa (23) merasa pantai itu kurang memiliki pesona sebagaimana “pantai” yang dia bayangkan. Dia lebih suka pantai di Malang yang memiliki air berwarna biru dan pasir putih.
“Kalau di Pantai Kenjeran airnya keruh, pemandangan pantai di Malang jauh lebih bagus,” ucapnya kepada saya pada Senin (25/11/2024).
Kunjungan pertama Nisa ke Pantai Kenjeran dimulai ketika dia masih SMP. Saat itu, Nisa menjadi peserta lomba yel-yel lingkungan hidup. Alih-alih terhibur karena pemandangan pantai, Nisa justru miris karena banyaknya sampah mengambang dan berserakan di bibir pantai.
“Sedangkan aku ke pantai niatnya cuci mata sambil cuci otak,” katanya.
Saya yang masih mencari-cari referensi akhirnya bertanya kepada warga asli Surabaya yang tinggal di sekitar pantai. Rupanya senada dengan Nisa, Taufik (23) juga merasa Pantai Kenjeran Surabaya tidak elok dilihat.
Sepanjang mata memandang, dia hanya menatap hamparan lumpur terlebih saat musim kemarau. Pemandangan dan suasananya akan berbeda jauh dengan pantai di Malang.
“Full Milo, lak dipadakno ambek pantai nak Malang yo bedo adoh (Kalau disamakan dengan pantai di Malang ya beda jauh,” ujar Taufik.
Menduakan Pantai Kenjeran Surabaya
Anggapan negatif tentang Pantai Kenjeran tak mengurungkan niat saya pergi healing. Taufik dan Nisa justru mencetuskan ide, lebih baik pergi ke pantai yang ada di Malang. Nisa saat itu sepakat melancong bersama saya.
“Nanggung ke Pantai Kenjeran. Pemandangannya jelek, nggak estetik,” ucap Nisa kala itu.
Saya pun nurut, karena sudah stres betul mengerjakan skripsi. Nisa juga kebetulan libur tak ada jadwal kuliah. Sorenya kami membeli tiket kereta api dari Surabaya ke Malang. Perjalanan kami dimulai esoknya saat pagi buta.
Kami dapat melihat matahari terbit di dalam kereta. Kereta pun tiba sekitar pukul 07.20 WIB. Setibanya di Kota Malang, saya dan Nisa menyewa motor di sekitar stasiun.
Berbekal motor dan g-maps, kami nekat main seharian ke Pantai Teluk Asmara. Meski perjalanan sempat gerimis, kami tetap menikmatinya. Nisa berulang kali meyakinkan, saya tidak akan menyesal menduakan Pantai Kenjeran Surabaya demi ke Pantai Teluk Asmara Malang.
Pesona Pantai Teluk Asmara Malang
Perjalanan kami dari tempat penyewaan motor ke Pantai Teluk Asmara Malang kurang lebih dua jam. Jalannya cukup terjal saat mendekati lokasi parkiran. Jika ditotal dengan biaya masuk, kami cukup membayar Rp20 ribu.
Dari parkiran motor, kami perlu berjalan dan naik turun tangga sekitar 10 menit. Dari kejauhan, saya langsung sepakat dengan Nisa, Pantai Teluk Asmara memiliki pemandangan yang indah. Air lautnya nampak bergradasi dan bersih. Pasir putihnya senada dengan celana saya yang berwarna krem.
Sepanjang perjalanan mendekati bibir pantai, saya melihat ada beberapa warung yang menjual jajanan. Ada pula toilet dan tempat salat. Selain itu, saya melihat tenda-tenda yang terpasang.
Dari sana, saya berkenalan dengan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam komunitas penjelajah alam. Salah satu anggotanya bernama Hakam Ilmi. Ilmi, sapaan akrabnya mengatakan Pantai Teluk Asmara Malang memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
“Kebersihan pantainya cukup bersih, tempat sampah dan toilet yang disediakan juga banyak,” ujarnya.
Menurutnya, Pantai Teluk Asmara Malang cocok sebagai tempat melepas penat. Dia sendiri dan teman-temannya sudah menginap dua hari satu malam di bawah tenda yang mereka sewa.
“Bisa buat melamun sendirian atau dikunjungi dengan teman-teman. Yang jelas ombaknya slow, jadi cocok untuk healing,” ucapnya.
Meski begitu, menurut Ilmi yang juga mahasiswa di salah satu kampus di Surabaya, Pantai Kenjeran masih bisa menjadi opsi kedua bagi warga Kota Surabaya untuk merenungi kehidupan sejenak. Meskipun tidak bisa digunakan untuk bermain air, karena airnya yang keruh.
Setidaknya, dengan pergi ke Pantai Kenjeran tidak perlu jauh-jauh ke Malang untuk melepas penat dari padatnya kota metropolitan. Tentu biayanya lebih irit, tak perlu repot-repot membeli tiket kereta api atau berkendara jauh dari Surabaya ke Malang.
Tak ada juga biaya masuk seperti di Pantai Teluk Asmara. Pantai Kenjeran tak dipungut biaya, kecuali wisatawan ingin duduk dan membeli makanan atau minuman di angkringan di sekitar. Lagi-lagi, semuanya tergantung pilihan masing-masing.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News