Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Jika Bus Sinar Mandiri Ketemu Jaya Utama, Sumber Selamat Kalah Ngawur: Jalan Rusak Pantura Jadi Arena Balapan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
15 Mei 2025
A A
Jika bus Sinar Mandiri bertemu Jaya Utama, sopir akan lebih ngawur dari bus Sumber Selamat MOJOK.CO

Ilustrasi - Jika bus Sinar Mandiri bertemu Jaya Utama, sopir akan lebih ngawur dari bus Sumber Selamat. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Terabas apa saja, sopir “kerasukan” Dominic Toretto

Saya coba gambarkan kengeriannya. Ketika sudah kepalang benturan, sopir bus Sinar Mandiri atau Jaya Utama rasa-rasanya seperti kerasukan Dominic Toretto dalam serial film Fast Furious. Medan sesulit apapun bisa diterabas.

Jalanan pantura, terutama di Pati-Batangan atau Tuban lepas Manunggal, adalah seburuk-buruk jalan yang harus dilewati. Tidak rata: bergelombang dan berlubang.

Tapi sopir dua bus tersebut bisa memacu bus dengan kecepatan tinggi menerabas jalanan rusak tersebut. Pantat penumpang digoncang-goncang.

Belum lagi, dalam celah sempit, sopir akan nekat menyalip kendaraan di depannya dari sisi kiri yang mana berupa jalan setapak kecil berbentuk joglangan. Jika sudah begitu, bus akan melaju dalam posisi miring, menerabas dahan-dahan pohon di pinggiran, dan sangat mepet dengan kendaraan yang disalip. Penumpang pun turut oleng kanan, oleng kiri.

Lawan arah juga jadi opsi untuk saling mandahului. Ngerinya, pantura adalah jalur padat. Dari arah berlawanan, nyaris tidak pernah sepi dari truk, mobil pribadi, hingga pengendara motor. Pokoknya tidak ada opsi mengurangi kecepatan. Kendaraan dari arah berlawanan harus mengalah dengan banting setir. Kalau tidak, tabrakan saja sekalian.

Tapi bagi saya, situasi paling mengerikan adalah ketika dua bus sudah saling berjejer dengan jarak sangat tipis. Potensi serempetan sangat mungkin terjadi. Kalau terjadi, salah satunya pasti akan terguling. Hal ini juga kerap dialami oleh Sobahul, dengan cerita yang sama persis.

“Itulah kenapa angka laka lantas bus masih sangat tinggi di pantura (Surabaya-Semarang). Terutama dengan korban bus Sinar Mandiri ya. Karena tanpa balapanpun, bus satu ini memang kayak setan,” beber Sobahul.

Interaksi bus Sinar Mandiri dan Jaya Utama terjadi dengan tensi tinggi

Solidaritas antarkru bus terbilang sangat kuat. Tentu dalam konteks berasal dari PO yang sama.

Baik di pantura maupun di jalur selatan, saya kerap mengalami ketika bus yang saya tumpangi mengalami kerusakan di jalan. Alhasil, penumpang harus dioper ke bus lain dari PO yang sama.

Misalnya, jika yang saya naiki adalah Jaya Utama, maka sopir akan mengoper ke sesama PO Jaya Utama Indo. Bisa ke Jaya Utama (biru) atau ke Indonesia (merah).

Saya pernah satu kali mengalami ketika bus Jaya Utama yang saya naiki mogok. Sementara di jam yang berdekatan belum ada bus dari sesama PO Jaya Utama Indo bisa menyusul. Yang ada adalah Sinar Mandiri.

Karena banyak penumpang protes, maka kru bus yang saya naiki terpaksa mengoper ke Sinar Mandiri. Itupun dengan interaksi yang sangat tidak enak. Kedua kondektur saling menggunakan nada tinggi, kendati akadnya adalah “bagi-bagi penumpang”.

Minat penumpang mulai jomplang

“Tapi kini peminat bus Sinar Mandiri memang makin turun. Persoalannya, lagi nggak balapan saja bus ini sangat ngawur dan ugal-ugalan. Itu sudah jadi pengetahuan umum orang-orang pantura. Jadi wegah naik itu,” kata Sobahul.

Selain itu, tidak ada peremajaan armada. Alhasil, bus yang mengaspal adalah bus-bus reyot yang terkesan seperti rongsokan.

Iklan

Tapi memang, ada alasan tertentu yang membuat beberapa orang masih bertahan menggunakan bus tersebut. Selengkapnya, saya pernah menulisnya dalam “Bus Sinar Mandiri Surabaya Semarang Menolak Tamat meski Kayak Rongsokan, Saksi Tangis dan Tawa Kaum Kusam Pantura“.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh REMBANG (@rembangupdates)

Rezeki nggak ke mana

Saya menemukan kasus menarik pada libur Hari Buruh, Kamis (1/5/2025) lalu, saat saya sedang dalam perjalanan pulang ke Rembang.

Saya secara sengaja naik bus Jaya Utama. Bus sebenarnya berjalan sesuai dengan jam. Namun, ketika tiba di Batangan, rekan kru bus sesama PO Jaya Utama Indo menelepon kalau dari belakang mereka akan disusul oleh Sinar Mandiri.

“Wis ngalah wae. Malah perkara (Sudah ngalah saja. Malah jadi perkara nanti),” tutur si sopir.

Si sopir lantas menepi ke sebuah pom bensin. Bahkan si sopir sengaja memarkir bus di belakang deretan truk agar tidak terlihat. Tak lama berselang, melintaslah bus Sinar Mandiri dengan kecepatan tinggi.

“Kalau (Sinar Mandiri) nyusul, nanti bakal balapan. Karena jamnya benturan. Malah celaka,” ujar si sopir saat ada penumpang yang bertanya: Sebenarnya ada apa kok sampai sopir bus Jaya Utama yang kami naiki menepi dan bersembunyi?

“Penumpang-penumpang yang di depan biar dia (Sinar Mandiri) yang ambil. Kalau saya simpel. Rezeki nggak ke mana. Nanti sambil jalan pasti ada saja penumpang,” sambung si sopir. Bus lalu kembali melaju. Sementara Sinar Mandiri makin tidak terlihat.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Alasan Bus Sumber Selamat Tetap Jadi Andalan meski Ugal-ugalan, Orang yang Naik Punya Siasat biar Aman karena Celaka Mengancam Kapan Saja atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2025 oleh

Tags: bus jaya utamabus sinar mandiribus sumber selamatbus surabaya jogjabus surabaya semarangpantura
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Rembang amat butuh kereta api karena perjalanan pakai bus di pantura amat menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Rembang Sangat Butuh Kereta Api karena Perjalanan di Jalan Pantura Amat Menyiksa

19 November 2025
sejarah kopi pangku.MOJOK.CO
Ragam

Kopi Pangku, Jejak Kolonial yang Menyala Remang di Pantura

6 November 2025
Ibuku penjual warung kopi pangku di pantura MOJOK.CO
Ragam

Ibuku Penjual Kopi Pangku, Dicap Kotor dan Memalukan karena Layani Sopir Truk tapi Beri Kami Hidup

6 November 2025
Trembesi di jalan Pantura jadi oase di tengah panas matahari yang terasa menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Trembesi di Pantura: Oase Teduh di Tengah Panas Matahari yang Menyiksa Pengendara

12 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.