Program Beasiswa TELADAN, Solusi Mengatasi Pengangguran Sarjana dan Membangun Pemimpin Masa Depan

Program Beasiswa TELADAN, Solusi Mengatasi Pengangguran Sarjana dan Membangun Pemimpin Masa Depan (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Program beasiswa TELADAN dianggap menjadi solusi dalam mengatasi masalah pengangguran sarjana yang saat ini menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Kurikulumnya yang “unik”, juga menyiapkan para scholars-nya menjadi pemimpin masa depan.

***

Angka pengangguran lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih menjadi tantangan yang kompleks. Data menunjukkan bahwa belum semua lulusan perguruan tinggi, khususnya sarjana (S1), mendapatkan pekerjaan. 

Bahkan, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan dalam “Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF 2025, disebutkan bahwa ada lebih dari satu juta sarjana yang masih menganggur di Indonesia. Ada pula temuan lain yang makin memperparah situasi tersebut: mismatch antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. 

Menjawab tantangan itu, Tanoto Foundation menghadirkan program beasiswa TELADAN sebagai solusi. Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Michael Susanto, menjelaskan bahwa TELADAN merupakan program unggulan yayasan yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan bagi mahasiswa. 

Nama TELADAN sendiri merupakan akronim dari “Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan”. 

Berbeda dengan program beasiswa pada umumnya, TELADAN tidak hanya memberikan bantuan dana pendidikan, melainkan juga sebuah platform pelatihan kepemimpinan yang terstruktur dan berjenjang.

“Sebab, kami menyadari bahwa dengan memberikan akses saja, itu tidak cukup untuk melahirkan pemimpin masa depan,” ujar Michael kala ditemui di Kantor RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau, Jumat (25/7/2025).

Kurikulum unik

Pernyataan Michael bukan sekadar asumsi. Sebab, berdasarkan riset yang dilakukan dilakukan Tanoto Foundation pada 2017,  ditemukan bahwa untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi kepada masyarakat, lulusan perguruan tinggi membutuhkan soft skills.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang di dunia kerja 85 persen ditentukan oleh soft skills yang dimilikinya. Misalnya seperti kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi.

Oleh karena itu, menurut Michael, program beasiswa TELADAN dirancang dengan kurikulum yang unik. Program pelatihan berlangsung selama 3,5 tahun; dimulai dari semester 2 hingga semester 8.

program beasiswa TELADAN.MOJOK.CO
Michael Susanto saat memberi penjelasan mengenai program beasiswa TELADAN, Jumat (25/7/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Program ini sendiri memiliki tiga blok pengembangan yang saling berkesinambungan. Pertama, ada Lead Self. Ini merupakan tahap awal di mana para penerima beasiswa, yang disebut Tanoto Scholars, belajar untuk mengenal diri sendiri. Termasuk kekuatan, kelemahan, hingga cara mereka mengambil keputusan.

Kedua, lanjut Michael, adalah Lead Others. Pada tahap ini, Tanoto Scholars didorong untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui proyek-proyek sosial. Mereka dilatih untuk bekerja sama dengan komunitas dan pemerintah daerah dalam mencari solusi atas permasalahan sosial.

“Sementara yang ketiga ada Professional Preparation. Ia merupakan blok terakhir yang mempersiapkan Tanoto Scholars memasuki dunia kerja. Di sini mereka mendapatkan kesempatan magang, pelatihan bisnis, dan bimbingan untuk membangun profil profesional.

Bedanya beasiswa TELADAN dengan program beasiswa lain

Michael juga menekankan, bahwa salah satu perbedaan mendasar program TELADAN dengan beasiswa lain adalah adanya nilai “pay it forward” yang terintegrasi secara utuh dalam program. Hal ini, kata Michael, sejalan dengan keyakinan keluarga Sukanto Tanoto bahwa setiap individu yang mendapatkan sesuatu harus berkontribusi kembali kepada masyarakat.

“Meskipun tidak ada ‘ikatan dinas’, para Tanoto Scholars diharapkan untuk selalu berkontribusi kepada masyarakat setelah lulus,” jelasnya.

Saat ini, Program Teladan terbuka untuk mahasiswa dari 10 universitas mitra yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.  Antara lain perguruan tinggi tersebut antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, dan Universitas Riau.

Mereka yang terpilih berasal dari berbagai jurusan dan latar belakang sosial ekonomi. 

“Saya berharap, program beasiswa TELADAN dapat menjadi model pengembangan kepemimpinan yang dapat direplikasi dan diadopsi oleh berbagai pihak, sehingga semakin banyak mahasiswa Indonesia yang siap menjadi pemimpin masa depan dan berkontribusi secara nyata bagi bangsa,” pungkasnya.

Pendaftaran Program Beasiswa TELADAN dibuka mulai 1 Juli hingga 7 September 2025. Untuk informasi lengkap dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Masa Kuliah adalah “Golden Time” untuk Membentuk Pemimpin Berdampak, Pelajaran dari Pangkalan Kerinci Riau atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Exit mobile version