ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Yenny Wahid, Penggagas Desa Damai di Mana Perempuan Berperan Penting

Kenia Intan oleh Kenia Intan
1 September 2023
0
A A
Yenny Wahid, Penggagas Desa Damai Di mana Perempuan Berperan Penting MOJOK.CO

Yenny Wahid, Penggagas Desa Damai Di mana Perempuan Berperan Penting (peacevillage.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Desa Damai menjadi salah satu rekam jejak positif Yenny Wahid. Gerakan itu berupaya desa-desa di Indonesia menerapkan nilai perdamaian dan memiliki kemandirian ekonomi.

Salah satu sosok yang disebut-sebut dalam bursa bakal cawapres Pemilu 2024 adalah Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Beberapa pakar politik menyebut, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu bisa membantu mendongkrak suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU). Sebagaimana kita tahu, NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Di balik identitasnya sebagai putri presiden dan kelompok NU, Yenny memang memiliki rekam jejak yang cemerlang. Perempuan kelahiran 1974 itu terlebih dahulu terjun sebagai seorang aktivis demokrasi, pluralisme, dan toleransi. Mungkin itu mengapa bakal capres yang maju di Pemilu 2024 semakin getol menggandeng Yenny Wahid.

Salah satu gerakan yang Yenny Wahid gagas adalah Desa Damai. Gerakan yang hadir sejak 2017 itu berupaya melibatkan warga di desa-desa untuk menerapkan nilai perdamaian dan memiliki kemandirian ekonomi.

Perempuan berperan penting di Desa Damai

Toleransi memang menjadi fokus Yenny Wahid dan Wahid Foudation yang digawanginya. Indonesia merupakan nergara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekaligus menjadi rumah bagi banyak warga dengan berbagai latar belakang. Oleh karena itu, masyarakat perlu bersama-sama memupuk dan memelihara  kehidupan yang harmonis dan damai dengan sesama.

Desa Damai hadir dengan semangat menciptakan desa-desa yang menerapkan nilai perdamaian. Nilai perdamaian tidak cukup dengan toleransi dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan. Nilai perdamaian juga termasuk melibatkan perempuan dalam keputusan di tingkat desa/kelurahan. Semua itu demi terwakilinya kepentingan perempuan dan anak di desa dan keluarahan.

Dalam pelaksanaannya, inisiatif Desa Damai mendorong terbentuknya kelompok-kelompok perempuan yang bersedia mengambil peran penting sebagai agen perdamaian. Kelompok-kelompok itulah yang melakukan pendekatan pada pimpinan desa untuk mencari cara mempromosikan toleransi di komunitas mereka.

Selain menjadikan perempuan sebagai agen perdamaian, Desa Damai juga mendorong adanya kemandirian ekonomi. Program pemberdayaan perempuan di desa-desa yang bertujuan mendorong peningkatan ekonomi keluarga. Beberapa usaha yang sudah berjalan ada jasa laundry, membuat kue, hingga media untuk mempromosikan produk hasil karya perempuan-perempuan di desa.

Yenny beranggapan, intervensi dari sisi ekonomi perlu untuk merekatkan masyarakat secara perlahan. Dengan adanya intervensi ekonomi mereka akan berkomunikasi satu sama lain. Setidaknya mereka bisa saling bertegur sapa dalam keseharian.

“Dari situlah akan tercipta pemahaman, kita ini sebenarnya sama. Tanpa banyak teori, kita bisa mencipatakan toleransi di antara mereka,” ujar Yenny melansir dari laman resmi Desa Damai.

Hingga 2022, setidaknya ada 20 desa yang mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai. Mayoritas desa memang masih di Pulau Jawa. Baru ada satu desa yang terletak di Kalimantan Selatan. Selain itu, setidaknya ada 455 fasilitator perempuan yang digerakkan oleh Desa Damai. Untuk perempuan yang menerima pelatihan mencapai 14.381 orang.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Yenny Wahid Jadi Pendamping Anies: Tuai Penolakan hingga Polling yang Kalah Saing

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 1 September 2023 oleh

Tags: Desa DamaiPemilu 2024Yenny Wahid
Iklan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

kuliah di ugm.MOJOK.CO

4 Tahun Pura-pura Jadi Mahasiswa UGM demi Bahagiakan Ortu, padahal Kuliah di Kampus Tak Terkenal Jogja

10 Juni 2025
pengalaman pertama naik krl jogja-solo, klaten.MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun

13 Juni 2025
Terminal Bungurasih. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu

7 Juni 2025
Orang desa kuliah di kampus Jogja, merasa terintimidasi kalau ngopi di coffee shop karena nggak punya outfit skena MOJOK.CO

Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena

10 Juni 2025
Fakultas Ilmu Administrasi UI.MOJOK.CO

Fakultas Ilmu Administrasi UI Dianggap “Redflag” Gara-gara Ulah Mahasiswanya, Benarkah Demikian?

9 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.