MOJOK.CO – Desa Damai menjadi salah satu rekam jejak positif Yenny Wahid. Gerakan itu berupaya desa-desa di Indonesia menerapkan nilai perdamaian dan memiliki kemandirian ekonomi.
Salah satu sosok yang disebut-sebut dalam bursa bakal cawapres Pemilu 2024 adalah Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Beberapa pakar politik menyebut, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu bisa membantu mendongkrak suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU). Sebagaimana kita tahu, NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Di balik identitasnya sebagai putri presiden dan kelompok NU, Yenny memang memiliki rekam jejak yang cemerlang. Perempuan kelahiran 1974 itu terlebih dahulu terjun sebagai seorang aktivis demokrasi, pluralisme, dan toleransi. Mungkin itu mengapa bakal capres yang maju di Pemilu 2024 semakin getol menggandeng Yenny Wahid.
Salah satu gerakan yang Yenny Wahid gagas adalah Desa Damai. Gerakan yang hadir sejak 2017 itu berupaya melibatkan warga di desa-desa untuk menerapkan nilai perdamaian dan memiliki kemandirian ekonomi.
Perempuan berperan penting di Desa Damai
Toleransi memang menjadi fokus Yenny Wahid dan Wahid Foudation yang digawanginya. Indonesia merupakan nergara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekaligus menjadi rumah bagi banyak warga dengan berbagai latar belakang. Oleh karena itu, masyarakat perlu bersama-sama memupuk dan memelihara kehidupan yang harmonis dan damai dengan sesama.
Desa Damai hadir dengan semangat menciptakan desa-desa yang menerapkan nilai perdamaian. Nilai perdamaian tidak cukup dengan toleransi dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan. Nilai perdamaian juga termasuk melibatkan perempuan dalam keputusan di tingkat desa/kelurahan. Semua itu demi terwakilinya kepentingan perempuan dan anak di desa dan keluarahan.
Dalam pelaksanaannya, inisiatif Desa Damai mendorong terbentuknya kelompok-kelompok perempuan yang bersedia mengambil peran penting sebagai agen perdamaian. Kelompok-kelompok itulah yang melakukan pendekatan pada pimpinan desa untuk mencari cara mempromosikan toleransi di komunitas mereka.
Selain menjadikan perempuan sebagai agen perdamaian, Desa Damai juga mendorong adanya kemandirian ekonomi. Program pemberdayaan perempuan di desa-desa yang bertujuan mendorong peningkatan ekonomi keluarga. Beberapa usaha yang sudah berjalan ada jasa laundry, membuat kue, hingga media untuk mempromosikan produk hasil karya perempuan-perempuan di desa.
Yenny beranggapan, intervensi dari sisi ekonomi perlu untuk merekatkan masyarakat secara perlahan. Dengan adanya intervensi ekonomi mereka akan berkomunikasi satu sama lain. Setidaknya mereka bisa saling bertegur sapa dalam keseharian.
“Dari situlah akan tercipta pemahaman, kita ini sebenarnya sama. Tanpa banyak teori, kita bisa mencipatakan toleransi di antara mereka,” ujar Yenny melansir dari laman resmi Desa Damai.
Hingga 2022, setidaknya ada 20 desa yang mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai. Mayoritas desa memang masih di Pulau Jawa. Baru ada satu desa yang terletak di Kalimantan Selatan. Selain itu, setidaknya ada 455 fasilitator perempuan yang digerakkan oleh Desa Damai. Untuk perempuan yang menerima pelatihan mencapai 14.381 orang.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Yenny Wahid Jadi Pendamping Anies: Tuai Penolakan hingga Polling yang Kalah Saing
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News